Dulu, saya bekerja di sebuah cafe. Namanya Au Bon Pain Bakery Cafe. Cafe ini buka mulai jam 7.00-19.00 WIB. Produk yang disajikan kebanyakan adalah roti-roti asal Prancis dan Italia, juga aneka kopi yang namanya saat ini begitu booming.
Cafe ini berada di perkantoran-perkantoran sekitar Sudirman-Thamrin-Kuningan, dan pelanggannya adalah para ekspatriat yang bekerja di perkantoran itu.

Gambar dari humanexperiencedesign.com
Setiap pagi, bule-bule itu ngopi sambil ngemil makanan kecil. Siangnya, mereka makan sandwich dan soup. Saat itu saya sampai merasa seperti ada di luar negeri, karena hampir tidak ada pelanggan lokal. Mereka pun ramah dan pada akhirnya sebagian besar berteman dengan saya. Bahkan, kadang saya diundang ke kantor mereka kalau sedang ada acara. Lumayan lah, bisa sekalian mengasah kemampuan bahasa Inggris saya yang masih berantakan.
Beberapa menit yang lalu, tiba-tiba saya kangen dengan suasana cafe itu. Kangan pada french bread. Kangen pada tomato florentine soup yang segar. Kangen pada cokelat dan harumnya kayu manis. Juga, kangen mendengar celoteh bule-bule itu yang tampaknya tidak pernah sedih (kecuali Pak Sam yang sempat curhat ketika ibunya menderita kanker parah).

Gambar dari cookie coffee.com
Sayang, Au Bon Pain Cafe sudah tidak ada lagi di Indonesia. Roti-roti dan kopinya sih, masih bisa saya dapatkan di cafe lain. Tapi, suasana Au Bon Pain-nya itu yang tidak bisa saya dapatkan lagi.
Waktu ke Bangkok dan Phuket sih, saya sempat lewat cafe ini. Tapi, nggak sempat mampir di sana, apalagi bersantai, karena jadwal yang padat.

Gambar dari nashvillescene.com
Untuk mengobati rasa kangen, saya bagi-bagi info saja deh, tentang roti-roti yang dulu ada di Au Bon Pain Cafe, ya. Oh ya, fotonya saya ambil dari internet, karena dulu nggak musim foto-foto seperti sekarang.
Ini dia 7 roti terkenal di dunia, yang sempat saya cicipi selama bekerja di Au Bon Pain Cafe Indonesia:
French Bread
Termasuk roti yang legendaris. Bentuknya panjang, teksturnya keras, tapi saat dimakan terasa renyah. Orang Eropa dan Australia sangat gemar roti ini untuk dijadikan sandwich ketika makan siang. Rotinya terkesan gendut, sehingga cukup mengenyangkan, apalagi diisi dengan sayuran, daging, dan keju.

Gambar dari Pixabay.com
Waktu awal kerja di cafe ini, pihak HRD mempersilakan saya memilih sandwich sebagai perkenalan. Saat itu saya belum tahu bahwa french bread sekeras itu. Saya pun memilih roti ini untuk diisi tuna dan kawan-kawannya, karena tampilan roti yang besar. Eh, ternyata malah susah dikunyah. Alot! Seiring berjalannya waktu, saya pun akrab dengan roti ini dan menyukainya.
French bread berkualitas tinggi adalah yang ketika dibakar agak pecah atau retak. Unik, ya?
Baguette (baca: baget)
Yang ini adalah french bread versi besar. Panjangnya sekitar 60 cm. Teksturnya juga keras. Permukaan baguette (dan juga french bread) selalu dibuat berskoring (berbelah). Rasa roti ini tawar saja. Biasanya orang membeli baguette untuk bahan pembuat sandwich di rumah. Atau, dipotong-potong untuk dijadikan garlic bread. Banyak film yang menampilkan adegan perempuan keluar dari cafe sambil membawa baguette di dalam paper bag.

Gambar dari Pixabay.com
Baguette dan french bread juga enak dijadikan garlic bread. Caranya, roti dipotong-potong, lalu permukaannya dioles garlic butter.
Foccacia
Roti ini berasal dari Italia. Bentuknya lebar dan tebal, seperti bantal. Teksturnya empuk, agak padat, dan sangat mengenyangkan kalau dijadikan sandwich. Setelah dipanggang dan sebelum disajikan, permukaan foccacia ditaburi bubuk putih seperti tepung.

Gambar dari pinchmysalt.com
Campuran rosemary pada adonannya membuat roti ini harum dan agak gurih. Kadang-kadang saya makan begitu saja, tanpa campuran apa pun. Buat orang luar, roti ini pas untuk makan siang. Tapi, buat orang Indonesia, focaccia terasa begitu “penuh”.
Rye Bread
Bentuknya sama seperti french bread. Namun, roti ini terbuat dari tepung rye, semacam gandum. Warnanya cokelat tua karena kandungan rye-nya itu. Teksturnya juga keras seperti french bread, Roti ini sehat banget, tapi saya kurang suka. Karena, butiran-butiran rye-nya suka masih terasa di mulut., jadi terkesan kasar.

Multigrain
Multigrain menjadi pilihan orang yang suka roti lembut dan sehat. Bentuknya segi empat, seperti roti tawar biasa. Sama seperti rye bread, multigrain juga masuk ke dalam jenis roti gandum yang kaya serat. Warnanya cokelat dan ada butiran-butiran gandum di setiap irisannya.

Gambar dari mom-makes.com
Bridge Roll
Nah, ini roti yang paling pas untuk orang Indonesia. Biasa disebut juga sebagai soft roll. Bentuknya panjang, padat, dan teksturnya lembut. Terbuat dari tepung terigu, warnanya putih, dan rasanya tawar. Orang Eropa atau Australia jarang memilih roti ini. Mungkin karena kurang sesuai dengan kebutuhan untuk makan siang mereka. Ya, ukuran bridge roll sedikit lebih kecil dibandingkan french bread atau rye bread.

Gambar dari coupdepates.co.uk
Croissant
Siapa yang tak kenal dengan croissant? Orang dari belahan bumi bagian barat sampai timur, tahu croissant. Roti ini berasal dari Prancis. Keunikannya adalah bagian dalamnya berupa lapisan-lapisan yang melingkar. Saya sering penasaran dengan cara membuatnya. Setelah tanya-tanya, bahan yang bertanggung jawab akan terjadinya lapisan-lapisan seperti sarang tawon itu adalah kondisi butternya.

Gambar dari blog-brunch-club.org
Croissant bread sangat enak dimakan sebagai sandwich. Roti ini tidak terlalu padat, sehingga pas dijadikan sandwich sebagai menu makan siang orang Asia. Rasanya agak gurih, karena penggunaan butter tadi. Kulit yang renyah dan bagian dalam yang tidak terlalu padat, akan membuat permukaan roti ini mudah retak ketika ditekan.
Itulah 7 roti yang terkenal di dunia. Sebenarnya masih ada beberapa lagi roti yang saya kenal dan pernah coba. tapi, tujuh jenis inilah yang paling terkenal.
Kalau kamu, sudah coba yang mana saja?
beberapa sudah aku coba rotinya
Dijadikan sandwich juga ya, Mbak?
Aku suka aneka jenis roti, dan mau dimakan langsung, dipanggang atau diapain aku tetep suka π
Itu french bread nya yummy….
Berarti kalo ke luar negeri gak repot nyari nasi ya, Teh. Btw, french bread memang enak. Pas dimakan ada tantangannya. Hihihi
Teganyaaa ….bikin laper mbak Nuniik…
Ahahaha, kebayang dong tersiksanya aku pas bikin artikel ini tengah malam. Lapeeeerr π
Aku paling suka croisant..makannya sambil ngopi-ngopi π
Selain sebagai bread untuk sandwich, croussant juga dibuat roti yg sudah langsung ada isinya. Nah, yg sudah isi cokelat biasanya juga kucelup teh. Enak, ya π
aku suka croissant π
Aku juga. Lebih gurih dan ringan π
pengen nyobain lah
I love bread!
Me too π
Suamiku krn dulu lama tinggal Dan sekolah di Eropa, jd terbiasa makan roti2 ini utk sarapan. Fav nya croissant. Kalo papa mertua yg baguette. Aku sendiri lbh suka croissant jg , ama yg soft deh mba. Nth knapa sampe skr aku g bisa nikmatin French bread ama baguette krn tekstur kerasnya itu.
Croizsant memang paling “aman” ya. Aku suka french bread dan baguette juga waktu baru ditoast aja. Kalau sudah dingin, susah dimakan :))
Dulu waktu tinggal di Dilli, ada roti yang jadi makanan utama masyarakat sana. Enak dimakan pas hangat dan keras banget kalau dingin. Lupa namanya apaan
Bagea atau bukan ya, Mas? Eh, atau roti betulan? Jadi penasaran. Hehehe
Roti jenis kering seperti itu, enak buat teman ngopi dan santay, apalagi kalau porsinya cukup untuk muatan sampai waktu makan siang. ha,, ha, ha,, π
pagi-pagi baca beginian jadi laper dah π
tapi itu roti tawar ngga termasuk ya? padahal aku suka banget loh π
Roti tawar bisa juga termasuk. Tapi masih terlalu umum. Heheeh
Aahh jadi ngiler nih mbak, belum pernah yang nyobain semua. Roti-roti itu di luar negeri semua apa di Indonesia udah ada yang jual ya mbak?
Di Indonesia sudah ada semua, kok.
Bukan nya croissant itu pada awalnya dibuat di australia yaaaa?
Austria. Bukan Australia π
berharap bisa mencicipi 1 dari 7 roti diatas.. π
Semoga, Mbak. Di mall atau cafe/supermarket di Indonesia juga banyak π
Saya lupa tahun berapa , tapi saya diwawancarai oleh Bu Rini Suwandi ( Kala itu Nama nya ) di Setiabudi building pagi2 jam 08:00 mengenai Caffee Nama nya Au Bon Ping . Dan saya akan di training di Boston selama -+ 7 Bulan agar tahu semua nya ……wow ..luar biasa , lalu saya di gajih besar sekali …saya berbunga Bunga …cuman saya salah ngomong ahir nya saya Mengundurkan diri ………itu sekelumit pengalaman saya. Terimakasih
Wass
Herman Achmad
Kalau nggak mengundurkan diri, kita pasti sudah bekerja di perusahaan yang sama π
Roti perancis luar biasa, enak sekali. Sy bisa makan begitu saja tanpa isian atau olesan saat masih anget2. Favorit diantara jenis roti2 lain.
Adonannya udah enak ya, Mbak. Tapi kalau baguette, awalnya saya harus adaptasi agak lama, karena kerasnya itu. Sekarang sih, sudah biasa π
Kakak nunik, mau dong diajarin menulis seperti kakak hehe
Ayok, nanti ikutan pelatihan, yaa.. Hehehe
Wow, enak sekali mbak..saya juga suka croissant, foto2nya keren..salam
croisant itu yang bikin laper.
overall keliatan enak semua rotinya.
hmm…sedapnyeee
roti itu kesukaan saya
Selamat pagi, boleh share tips menulisnya?
Silakan π
kalau dr artikel di atas sdh coba :
Rye Bread. suka dengan roti jenis ini. karena sulit di dapat. biasanya jarang beli
Multigrain. suka dengan roti ini, enak kalau menurutku. butiran kasarnya itu menurutku unik. kalau ada gandum kasar di dalam roti, harga rotinya di atas harga rata-rata π
Croissant. suka kalau croissant ada isi didalamnya.
Croissant yang polos, yang bentuknya panjang, juga enak buat sandwich π
mbak ini diinondesia harganya kira2 brapa ya? dan apa ada smua soalx buat rencana nikahan misalnya kan kelihatan keren kalau pakek roti ini semua hehehe
Kalau di cafe-cafe harganya 20rb-60rb. 20rb itu jenis yang croissant, ukurannya lebih kecil daripada roti yang dijadikan sandwich. Ada isi cokelat, apel, sausage, dll. Kalau yang bentuknya panjang, biasanya yang dibuat sandwich, itu yang harganya mulai dari 40rb.
Winter tahun 2007 dan 2009 . Saya pernah bekerja di Baker Boy di Dickinson North Dakota. Kenal semua dengan jenis roti yang mbak di atas. Favorit saya adalah Croissant. Thanks mbak sudah berbagi, jadi kangen kerja di sana lagi.
Sama-sama, Mas. Senang ya, bisa bekerja di bakery langsung dari negeri asalnya. Bisa banyak belajar. Artikel ini jadi bikin nostalgia ya π
mbak, bikin juga artikel tentang resep membuat roti yang terkenal ini dong. Biar Kita juga bisa mencicipi kenikmatanyya
Bahan-bahannya banyak yang nggak bisa beli satuan, Mas. Dulu saya belajarnya lihat di pabrik rotinya langsung. Peralatannya juga saya bingung juga kalau di rumah bisa pake alat apa yang samanya ya.
Croissant dan rye bread yg pernah saya coba enak tp ada sedikit koreksi mengenai croissant yaitu croissant kandungan butter nya lebih banyak dan rasanya memang gurih dan paling bisa untuk dibuat variasi yang lebih banyak daripada jenis roti yang lain
waduh saya belum pernah makan semua, kayaknya cuma ada di mall, di supermarket gak ada deh:(
jadi pengen nyoba
Favoritku adalah focaccia dan croissant. Kadang bisa aku gado untuk dinikmati dengan secangkir kopi hitam. Khusus focaccia, saya suka mencocolkannya ke dalam sedikit minyal zaitun sebelum menyantapnya.
Oh iyaa, pakai minyak zaitun jadi lebih enak π
Suka dengab tulisannya, bikin sedih dan kangen dengan kenangan.. terimakasih ya sudah menulis ?
Wah kita udh pernah makan semua ya ka Nunik, secara dulu waktu masih Pain de France roti tersebut semua ada. Paling suka croissant di panggang aja udh harum, gurih isi roast beef n mozzarella cheese lebih enak ya ka hehehehe
Hehehehe iya. Aku nulis ini krn inget dulu kita deket banget sama roti2 ini
Kapan ya bisa nyicip roti buatan luar negeri khususnya Roti French atau Croissant