Ada empat fakta penting tentang batuk, yang harus kita ketahui. Fakta-fakta ini tampak sepele, sehingga tidak semua orang menyadarinya.
Info mengenai fakta ini saya dapat ketika menghadiri seminar bertajuk “Batuk itu Ganggu” pada Jum’at, 11 Juli 2014. Seminar edukasi ini menghadirkan Aryana Jasiman, Senior Brand Manager OBH Combi, dan dr. Carlinda Nekawaty, Medical Manager Combhipar, sebagai narasumbernya.
Fakta apa saja sih, yang harus diketahui?
Fakta 1: Batuk itu Bukan Penyakit
Selama ini kita mengenal batuk sebagai penyakit. Padahal, belum tentu. dr. Carlinda menjelaskan bahwa batuk terjadi jika ada benda asing di dalam tubuh. Lalu, dikirimlah sinyal ke otak, dan otak memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan benda asing itu, melalui batuk.
Jadi, jika kita batuk, jangan langsung menganggapnya sebuah penyakit.
Kalau begitu, kapan batuk bisa dianggap penyakit? Yaitu jika batuk tidak sembuh dalam tiga hari. Jika sudah demikian, jangan pernah menyepelekannya.
Fakta 2: Kecepatan Batuk Setara Badai
Ya, kecepatan batuk adalah 75-100 km/jam atau setara dengan badai. Pada saat kita batuk itulah, 20.000 kuman terlontar keluar. Kuman-kuman itu akan menempel di tangan apabila kita menutup mulut menggunakan tangan saat batuk, dan dapat langsung berpindah ketika kita bersalaman dengan orang lain. Jadi, hindari menutup mulut dengan tangan ketika batuk. Sebaiknya, gunakan masker untuk mencegah kuman-kuman beterbangan.
Oleh karena itu, Combiphar sering mengadakan program bagi-bagi masker untuk mengedukasi masyarakat dalam hal mencegah penyebaran kuman.
dr. Carlinda juga menyarankan sebaiknya penggunaan masker hanya sekali pakai. Jika dipakai berulang-ulang, kuman yang melekat di masker akan membuat kita sulit sembuh dari batuk.
Masih menurut dr. Carlinda, batuk ringan dapat disembuhkan dengan cara beristirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum air putih. Batuk ringan juga dapat diatasi dengan minum ramuan herbal, seperti air hangat yang dicampur daun mint (untuk melegakan pernapasan dan meredakan batuk), atau air jahe (sebagai anti radang yang efektif).
Fakta 3: Es Tidak Menyebabkan Batuk, Kecuali …
… kalau kita alergi terhadap es. Inilah penjelasan dr. Carlinda selanjutnya. Namun, masih menurut dokter cantik itu, jika sudah terlanjut batuk, sebaiknya kita menghindari makanan atau minuman dingin.
Kalau batuk sudah mengganggu, segeralah mengonsumsi obat batuk. Dan, bila sudah lebih dari tiga hari belum sembuh, hendaknya memeriksakan diri ke dokter.
Fakta 4: Licorice, Keajaiban Tersembunyi
Banyak orang yang awam tentang licorice. Padahal, herbal yang satu ini berperan penting dalam hal batuk. Licorice atau liquorice adalah tanaman sejenis polong-polongan. Bentuknya yang seperti akar membuat tanaman ini juga disebut akar manis.
Licorice bermanfaat untuk mengobati radang tenggorokan, batuk, dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus, mengurangi atau mengencerkan lendir sehingga meredakan batuk, dan sebagai anti inflamasi atau anti radang.
Licorice sudah digunakan sejak lama dan tampil dalam berbagai bentuk, yaitu tanaman aslinya (akar), permen, dan ekstrak yang dicampurkan ke dalam obat batuk hitam (OBH).
Kandungan bahan-bahan penting di dalam licorice membuat Combhipar memanfaatkannya untuk campuran di dalam OBH Combi. Bahkan, kandungan yang bersifat anti alergi dan tidak menimbulkan efek samping pada licorice telah diuji dan diakui oleh beberapa lembaga dunia seperti WHO, German Standar License, dan British Herbal Compendium.
Sebagai obat batuk, OBH Combi memiliki dua jenis obat dan cara kerja yang berbeda yaitu, pertama, sebagai expectorant (pada batuk berdahak) yang berfungsi mengencerkan dan mengeluarkan dahak. Kedua, sebagai antitusif (pada batuk kering), untuk menekan reaksi alergi batuk.
Itulah empat fakta penting tentang batuk. Perlunya mengetahui informasi tersebut membuat acara yang diadakan di Beautica Restoran Manado ini semakin asyik. Para peserta antusias mendengarkan penjelasan dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Acara pun ditutup dengan buka puasa bersama.
Leave a Reply