• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Indonesia Semakin Istimewa dengan Gerhana Matahari Total 2016

Indonesia Semakin Istimewa dengan Gerhana Matahari Total 2016

February 20, 2016 Nunik Utami 9 Comments

Langit cerah ketika saya tengah berjalan di luar rumah bersama  Bapak. Saya merasakan sesuatu yang aneh. Sebab, Bapak terus menerus memayungi saya  dengan bentangan surat kabar. Bapak mewanti-wanti agar saya tidak mendongak menatap langit, apalagi sampai melihat matahari. Berbahaya, katanya. Mata bisa buta, tambahnya. Saya sungguh penasaran dengan sikap Bapak. Mengapa saya harus terus menerus menunduk ketika berjalan? Mengapa saya tidak boleh melihat langit? Mengapa saya harus berjalan sembunyi-sembunyi di antara bayangan pagar demi pagar agar terhindar dari cahaya matahari? Mengapa tangan Bapak tak henti-henti membentangkan surat kabar di atas kepala saya?

Ternyata, saat itu sedang terjadi gerhana matahari. Saya tahu, itu tahun 1988. Yang saya tidak tahu, mengapa fenomena alam ini terasa begitu mencekam? Sebegitu bahaya kah gerhana matahari total bagi manusia? Begitu banyak pertanyaan yang tersangkut di pikiran saya yang saat itu masih berusia sembilan tahun.

Sesampainya di rumah, saya menyaksikan berita di TV. Larangan untuk menatap langit, begitu gencar. Matahari yang sedang mengalami gerhana, begitu “dimusuhi”, sehingga menjadi benda yang sangat menakutkan. Siapa saja yang melanggar larangan, konon seketika menjadi buta dan akan menyesal seumur hidup. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa pada saat itu raksasa sedang marah besar, sehingga makhluk mengerikan itu menelan matahari. Ibu saya sempat cerita, di kampungnya, bila terjadi gerhana matahari, semua orang harus pura-pura menumbuk padi agar raksasa itu takut dengan bunyi-bunyiannya, sehingga segera memuntahkan matahari kembali. Ada juga yang mengatakan, cara paling ampuh dalam menakut-nakuti raksasa itu adalah dengan mengetuk-ngetuk kuku ibu jari tangan kanan, ke kuku ibu jari tangan kiri.

Sementara itu, orang-orang yang penasaran dengan gerhana matahari total, menyiapkan air yang ditempatkan di baskom atau ember, lalu melihat pantulan bayangan matahari dari air tersebut.

Begitu hebohnya kejadian itu, hingga sangat membekas dalam ingatan saya, sampai detik ini.

Pengetahuan saya tentang gerhana matahari total semakin jelas ketika saya masuk program IPA di SMA. Di sinilah saya mendapat pelajaran penting tentang gerhana matahari. Peristiwa itu bisa terjadi karena bulan berada di antara bumi dan matahari. Pada saat itu, matahari tertutup bulan, sehingga orang-orang di bumi akan merasakan kegelapan sementara. Pada gerhana matahari total, matahari tampak hanya bagian tepinya, sehingga kelihatan seperti cincin.

Gerhana matahari total terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga matahari, bulan, dan bumi berada pada garis lurus yang sejajar.
Gerhana matahari total terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan matahari, sehingga matahari, bulan, dan bumi berada pada garis lurus yang sejajar.

Ah, saya sudah tahu, gerhana matahari total ini benar-benar fenomena alam yang wajar. Bahkan, kejadian alam ini seharusnya dinikmati dan diamati dengan sebaik-baiknya. Apalagi, di Indonesia gerhana matahari total hanya terjadi 33 tahun sekali.

Saya hanya ingat pada saat gerhana matahari tahun 1988. Sebelumnya, pada gerhana matahari total tahun 1983, saya belum mengerti soal ini. Gerhana matahari total akan terjadi lagi tahun 2016 ini, dan akan menjadi kesempatan emas bagi saya untuk menyaksikannya.

Sunset , Fenomena Matahari Terindah

Mengenai matahari,  saya paling senang melihat sunset. Matahari terbenam menandakan bahwa hari akan segera berganti. Matahari akan istirahat sejenak, untuk kembali bertugas esok harinya. Tempat paling ideal untuk menyaksikan tenggelamnya Sang Raja Siang menurut saya adalah pantai. Detik-detik menjelang matahari terbenam di pantai membuat suasana berubah syahdu. Langit berangsur-angsur gelap dengan didahului perubahan warna yang sangat indah. Burung-burung kembali pulang. Suara ombak terdengar lebih teratur. Semuanya dalam rangka mengiringi matahari kembali ke peraduan.

Hebatnya, berbeda tempat, berbeda pula warna langitnya. Traveling adalah salah satu kegiatan yang membuat saya berkesempatan menikmati sunset dengan suasana yang berbeda-beda.

Pertama, di Pantai Widuri, Pemalang, Jawa Tengah. Pantai ini memang tidak berpasir putih, tidak seindah pantai-pantai yang sudah punya “nama”. Tapi, suasana sunset di sini benar-benar tak terlupakan. Ketika matahari terbenam, pantai malah semakin ramai. Para muda-mudi yang awalnya berada jauh dari pantai, justru mendekat untuk menikmati suasana. Saya pun tidak ketinggalan, segera berfoto untuk mengabadikan suasana ini.

Kedua, di Bangkok, Thailand. Saya berkesempatan menyaksikan pemandangan sunset yang luar biasa menakjubkan. Saat itu saya sedang menyusuri Sungai Chao Phraya di sore hari. Matahari yang tenggelam di antara kuil-kuil yang berdiri tegak, seakan menyihir siapa saja yang berada di perahu. Satu foto suasana sunset yang berhasil saya jepret, seakan bercerita tentang sejuta keindahan langit saat mengantar matahari beristirahat.

Ketiga, di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Saya nyaris tidak berkedip ketika menyaksikan terbenamnya matahari di pinggir pantai ini. Suasana yang sepi, damai, tentram, langsung menyelimuti begitu matahari bergerak hilang di antara batu-batu di pantai ini.

Matahari memang hanya benda langit yang biasa kita saksikan sehari-hari. Namun, dapat melakukan fenomena yang sangat menakjubkan.

Sunset di Pantai Widuri, Pemalang, Jawa Tengah. Ketika matahari terbenam, pengunjung semakin ramai, seakan ingin mengantar matahari ke tempat peristirahatan.
Sunset di Pantai Widuri, Pemalang, Jawa Tengah. Ketika matahari terbenam, pengunjung semakin ramai, seakan ingin mengantar matahari ke tempat peristirahatan.

 

Siluet kuil-kuil ini menjadi pemandangan menakjubkan ketika matahari terbenam di tepian Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand.
Siluet kuil-kuil ini menjadi pemandangan menakjubkan ketika matahari terbenam di tepian Sungai Chao Phraya, Bangkok, Thailand.

 

Sekali seumur hidup, kamu harus menyaksikan matahari terbenam dari Pantai Tanjung Tinggi, Belitung ini. Begitu matahari terbenam, suasana semakin sunyi, syahdu, dan menentramkan.
Sekali seumur hidup, kamu harus menyaksikan matahari terbenam dari Pantai Tanjung Tinggi, Belitung ini. Begitu matahari terbenam, suasana semakin sunyi, syahdu, dan menentramkan.

 

Gerhana Matahari Total Tahun 2016 di Indonesia

Tahun ini, Indonesia akan menjadi semakin instimewa dengan hadirnya gerhana matahari total. Fenomena yang hanya terjadi 33 tahun sekali ini akan datang lagi pada 9 Maret 2016 mendatang. Daerah-daerah di Indonesia yang akan dilalui gerhana matahari total ini ada 11 provinsi, yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,  Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Andai bisa menyaksikan gerhana matahari secara langsung, ingin sekali menceritakannya di blog ini agar semua yang baca, dapat ikut merasakan suasana saat fenomena ini berlangsung. Peristiwa langka itu pasti sangat indah dan bisa menjadi salah satu pengalaman paling menyenangkan bagi yang menyaksikan. Terlebih, Indonesia akan menjadi tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi, pada saat berlangsungnya gerhana matahari total nanti.

Ah, rasanya tidak sabar menanti peristiwa langka itu.

Artikel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Sumarti Saelan says

    February 21, 2016 at 20:04

    Matahari memang aslinya sangat memikat, kecuali siang bolong yak, kudu berlindung deh biat ga mencoklat kulit hehe…

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 1, 2016 at 13:01

      Hihihi iya, meskipun mendung, tetap aja sinar matahari bikin kulit jadi cokelat ya

      Reply
  2. Lidya says

    February 22, 2016 at 10:32

    menunggu pengumuman ya

    Reply
  3. bisot says

    February 22, 2016 at 19:14

    33 tahun sekali? bukannya sering yah gerhana matahari? 😀
    jadi ingat kalau dulu pernah mengalami saat kecil… ibu-ibu hamil dianjurkan bersembunyi di bawah kasur hehehe. Trims kak infonya

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 1, 2016 at 12:59

      Yang 33 tahun sekali itu gerhana matahari total, Om. Hehehe

      Reply
  4. fee says

    March 5, 2016 at 07:37

    Gerhana memang dinanti.
    Bisa jadi obyek wisata.
    Tapi kalau bulannya ga gerak-gerak lagi gimana?

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 5, 2016 at 22:43

      Berarti gerhana permanen. Hihihi

      Reply
  5. Pritahw says

    March 14, 2016 at 17:29

    Hai mbak, wah ternyata mbak Nunik salah satu saksi hidup bgmn masyarakat percaya legenda yg diceritakan lwt buku dongeng ya, keren keren. Haha..

    Reply
    • Nunik Utami says

      March 17, 2016 at 10:43

      Hahaah iya, aku saksi hidup 😀

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Myeongdong, Tempat Belanja Kosmetik Murah di Korea
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis