• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Culinary / Indigo Cafe, Tempat Nongkrong Asyik di Bogor

Indigo Cafe, Tempat Nongkrong Asyik di Bogor

December 18, 2019 Nunik Utami Leave a Comment

Ada cafe baru di Bogor, nih. Namanya Indigo Cafe. Sebenarnya nggak baru banget sih, karena cafe ini sudah ada sejak setahun yang lalu. Nah, beberapa hari yang lalu, saya hadir di acara ulang tahun pertamanya.

Tadinya saya pikir Indigo Cafe itu hanya tempat berkumpul anak muda yang mau mengerjakan sesuatu lewat gadgetnya. Eh, ternyata Indigo Cafe lebih dari itu.

Mengapa namanya Indigo? Indigo adalah nama pewarna alami yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Warna yang dihasilkan dari tumbuhan indigo ini adalah biru keunguan atau nila. Mirip warna terung.

Senin, 9 Desember 2019 lalu saya menikmati siang hingga sore, di cafe ini. Bagaimana sih, suasananya? Makanannya ada apa saja? Enak, nggak? Harganya berapa?

Tenang, tenang! Kita ulas satu per satu, yuk!

Suasana

Jangan bayangkan cafe yang kecil dengan ruangan seadanya. Indigo Café ini tempatnya luas. Begitu masuk, langsung disambut dengan ruang makan yang nyaman. Di sini bisa banget disewa untuk arisan, pertemuan keluarga, atau acara lain. Ramah anak juga. Jadi kalau ada acara keluarga, anak-anak tetap bisa makan dan main di sini dengan nyaman. Hiasan dindingnya cakep-cakep banget. Banyak spot yang instagramable. Ada sekat di ruang makan utama ini. Di balik dinding sekat ini ada ruang makan yang lebih kecil. Di sini juga nyaman banget. Pas buat kamu yang pengin makan bareng beberapa teman.

Itu saja? Nggak, dong.

Indigo Café ada lantai duanya, lho. Naik ke lantai dua, suasananya beda lagi. Di sini ada panggung kecil untuk live music. Ruangan di lantai dua ini, tanpa sekat. Saya senang lihat model-model kursinya. Nyaman banget untuk nyantai. Mejanya dihiasi bunga artificial dalam pot. Cantik-cantik banget. Hiasan dindingnya juga sama kayak di lantai satu, penuh hiasan yang bikin saya kepengin foto-foto terus.

Tempat duduk favorit saya, dekat jendela. Dari sini bisa memandangi suasana Bogor yang tetap teduh, meski saat ini cuaca sedang panas-panasnya.

Menunya

Namanya juga café, sudah pasti kita berharap ada makanan yang enak untuk menemani kegiatan nongkrong-nongkrong. Etapi nih, ya, meskipun namanya café, makanan di Indigo Café ini lengkap banget. Mau makanan ringan, ada. Makanan berat juga ada. Lengkap, dari appetizer sampai dessert. Jadi kalau kita mau beraktivitas seharian di sini, bakalan betah banget.

Saat makan di Indigo Café, mulailah dengan appetizer. Di sini nama menunya adalah “Starters”. Ada Mushroom Cream Soup, Chicken Finger with Tartar Sauce, Buffalo Chicken Wings, dan Fish and Chips. Kalau suka french fries dan sausage, ada juga, lho. Dari appetizernya saja sudah bikin bingung milihnya, karena mau dicoba semua.

Steak salmon pakai mashed potato, perpaduan yang pas. Karbohidratnya nggak bikin ngantuk, salmonnya pun enak.

Makanan berat ada nasi goreng, pasta, dan steak. Saya jadi pengen ke sini lagi, ngajak anak. Anak saya suka banget nasi goreng. Ada Nasi Goreng Kampoeng kesukaannya. Lalu, pastanya ada spaghetti dan fettucine. Saya suka beef carbonara spaghetti. Krimnya lembut, pastanya juga pas, al dente (nggak terlalu lembek, nggak terlalu keras).

Pengen nasi dan kawan-kawannya? Ada. Nasi putih disanding dengan sup buntut, enak banget, lho. Bisa juga pakai iga bakar beef bowl teriyaki.

Sup buntutnya, duh, ngangenin banget,
Buntut gorengnya, favorit!

Aneka mie juga ada, tersaji dalam bentuk goreng atau kuah. Menu ayam, jelas ada. Mulai dari yang tradisional seperti ayam geprek, ayam goreng sambal matah, dan ayam kalasan, sampai ala western seperti chicken black pepper, chicken katsu with calypso sauce, dan beberapa lainnya. Hmmmm … langsung pengen makan semuanya, nih!

Oh ya, ayam sambal matahnya nggak terlalu pedas, kok. Masih bisa diterima oleh kamu yang nggak terlalu suka pedas. Anak-anak yang sudah menjelang remaja juga bisa makan ini.

Ayam sambal matahnya menggoda bangeeet!

Roti bakar, ada. Nah, roti bakar ini bisa masuk ke kategori macam-macam. Bisa appetizer, bisa makanan utama, bisa juga dessert. Mantap banget, deh.

Dessertnya ada pancake, choco lava, es krim, dan es krim goreng. Yang terakhir ini bikin penasaran, ya. Es krim tapi digoreng. Unik, kan? Kalau ada teman yang ulang tahun, kita juga bisa pesan japanesse cheese cake, sebagai ucapan ulang tahunnya.

Japanesse cheesa cake, buat teman kamu yang sedang ulang tahun.

Minumnya, ada kopi dan nonkopi seperti milkshake, tea, dan squash. Lengkap, buat kamu yang ngopi atau nggak.

Harganya

Nah, ini nggak kalah penting. Harga makanan di sini terjangkau banget. Makanannya mulai dari Rp12.000 sampai Rp85.000, minuman mulai dari Rp9.000 sampai Rp32.000. Terjangkau banget untuk ukuran menu seenak di sini.

Biasanya orang membandingkan harga dengan rasa makanan. Harga murah kalau makanannya nggak enak, ya jadi nggak asyik. Sebaliknya, makanan enak, kalau harganya terlalu mahal juga berat di kantong. Nah, yang ideal adalah, makanan enak, harga pun masih terjangkau. Seperti di Indigo Café ini.

Jadi, kapan mau makan di sini? Bareng, yuk!

Selamat ulang tahun, Indigo Cafe. Semoga makin sukses.

Indigo Café

Jl. Achmad Adnawijaya (Pandu Raya) D2 No.1,

Tegal Gundil, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat 16152

Instagram @indigocafebogor

Reservasi & Event

Telp : 0251-8332805

Wa : 081-1110-6226

Buka:

Senin – Kamis dan Minggu pukul 10.00 – 23.00 WIB

Jumat pukul 13.00 – 23.00 WIB

Sabtu pukul 10.00 – 24.00 WIB

Instagram @indigocafebogor

Artikel, Culinary, Place, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis