Asian Games memang bukan ajang main-main. Ini adalah ajang pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara. Bangga banget bahwa Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan pesta besar ini. Di sisi lain, ini adalah pekerjaan besar. Menyambut pesta besar, persiapannya pun harus matang Sarana transportasi, fasilitas kebersihan, kesehatan, hingga infrastruktur, harus benar-benar disiapkan. Namanya juga akan kedatangan tamu dari berbagai negara. Wajar kalau kita harus mempersiapkan diri lebih baik.
Pemerintah pun menggandeng berbagai pihak untuk menyukseskan terselenggaranya Asian Games di Jakarta dan Palembang tanggal 18 Agustus 2018 nanti. Salah satunya adalah Holcim. Holcim turut mendukung dalam membangun infrastruktur. Jadi, selain gedung olahraga, pemerintah juga memberi perhatian pada infrastruktur seperti ruas jalan kaki dan jalur moda transportasi darat.
Holcim punya beberapa macam produk inovasi, yaitu ThruCrete (solusi pengerasan beton berpori yang mampu membuat air meresap ke dalam tanah secara langsung, SpeedCrete (solusi perbaikan jalan yang mampu kering dalam waktu 8 jam di malam hari), dan DekoCrete (inovasi dalam bentuk produk beton yang dapat memberikan keindahan sesuai dengan kebutuhannya pad ajalur pejalan kaki). Nggak heran kalau pemerintah menunjuk Holcim untuk mengerjakan proyek ruas jalur untuk pejalan kaki (menggunakan DekoCrete) dan jalur Trans Jakarta (menggunakan SpeedCrete).
Holcim dan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta mendukung Asian Games dengan melakukan pembenahan jalur pejalan kaki di Jl. Sisingamangaraja hingga Patung Pemuda, Jl. Gerbang Pemuda dari depan gedung TVRI hingga Jl. Palmerah, dan jalur Trans Jakarta Sisingamangaraja – MH Thamrin. Meskipun pengerjaannya ada yang menggunakan SpeedCrete, masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka panjang. Holcim memang berkomitmen untuk membangun masa depan dengan lebih baik lagi.
Saya ikutan juga melihat infrastruktur yang sedang dikerjakan oleh Holcim, di Taman Mataram. Jalur pejalan kaki dari Taman Mataram hingga depan Masjid Al Azhar, rapi banget. Di situ juga ada jalur khusus untuk penyandang disabilitas tuna netra. Jalur tersebut dibuat berwarna kuning karena warna tersebut bisa tertangkap oleh penyandang tuna netra. Iya, ternyata ada penyandang tuna netra yang masih dapat menangkap warna dan warna kuning yang paling mudah tertangkap.
Hebatnya lagi, meski pengerjaan berbagai infrastruktur ini dalam waktu singkat, tidak terjadi kecelakaan kerja sama sekali atau disebut dengan zero accident.
Produk ThruCrete dan DekoCrete juga sudah digunakan pada jalur pejalan kaki di beberapa jalan di Jakarta, seperti Jl. Barito, Jl. Melawai, Blok M, dan Lingkar Masjid Istiqlal.
Saat melihat trotoar yang ada di depan Masjid Al-Azhar, saya kagum banget. Trotoar yang saya pikir sangat padat dan tidak ada celah sama sekali, ternyata berpori. Pori-pori inilah yang mencegah genangan air saat hujan datang, sehingga jalanan tidak banjir. Masuk akal juga, ya. Pikiran awam saya, trotoar itu padat. Ya kalau benar-benar padat pasti tidak bersahabat dengan lingkungan. Itulah Holcim, sudah punya inovasi produk yang bukan hanya membuat masyarakat nyaman, tapi juga ramah lingkungan.
Ono says
Jakarta makin keren, kota dengan jalur pedestrian yang bikin nyaman. Semoga panjang umur karya holcim di jalur pedestrian ini. Hingga setelah Asian Games nanti dan terus di perbaiki dengan teknologi serupa.