• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / lombablogfam / Gara-gara Karnaval

Gara-gara Karnaval

August 16, 2007 Nunik Utami Leave a Comment

Aku memasang bando di kepalaku. Bukan bando biasa. Ini bando berwarna kuning, menyerupai warna emas. Tapi yang ini terbuat dari semacam kaleng atau kuningan (aku tidak tahu persis), ada tujuh hiasannya. Mirip hiasan pengantin. Aku juga menyematkan benda seperti gelang di pergelangan tanganku. Gelang itu, baik warna dan bahannya sama dengan bando yang kini bertengger di kepalaku.

Aku langsung mematut diri di kaca. Wahhh, itulah diriku. Rambut panjang terurai memakai Baju Bodo (pakaian khas dari Sulawesi Selatan) warna kuning dan sarung Makassar warna merah. Yup, sebentar lagi aku akan ikut karnaval.  Ini adalah perayaan HUT Kemerdekaan yang ke 50.

Setelah rapi, tak lupa kusambar kipas bulu berwarna merah lalu bergegas ke luar rumah. Eitss.., tunggu dulu. Sekali lagi aku menatap cermin dan membetulkan rambutku. Memakai baju ini, aku jadi merasa cantik. Hehehe…Aku juga memastikan bahwa aku sudah rapi, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Yah, siapa tahu saja nanti ada…

Suasana diluar rumah sudah ramai. Banyak remaja-remaja seusiaku yang juga akan ikut karnaval. Wahh, pakaian mereka unik-unik sekali. Ada yang memakai pakaian daerah Bali, Jawa, Aceh , ada pula yang berpakaian tentara, dokter, kuda lumping, ondel-ondel, bahkan ada laki-laki yang berdandan seperti perempuan hamil yang memakai kacamata hitam! Ya, apapun dilakukan oleh warga untuk memeriahkan Ulang Tahun Perak negri tercinta ini.

Aku segera menuju ke rumah Pak RT. Di sanalah semua warga berkumpul untuk kemudian melakukan karnaval, berjalan-jalan keliling kampung.

Waaaa, itu dia! Mataku langsung tertumbuk pada seorang cowok dengan baju warna biru. Oh, dia pakai Pakaian Dinas Harian Angkatan Udara untuk karnaval ini. Lengkap dengan topinya. Betul, dia terlihat gagah.

Ah, dia juga melihatku. Sekilas mata kami bertemu. Aku langsung memalingkan wajahku lagi. Bukan! Bukan karena benci. Tapi aku masih belum dapat mengendalikan diriku. Aku deg-degan!

Aku mulai bergabung dengan yang lain. Sebagai “anak baru”, rasanya aku harus cepat membaur dengan mereka. Aku memang belum lama pindah rumah dan pindah sekolah kesini. Untung saja ada perayaan HUT RI. Dengan begitu aku jadi cepat mengenal teman-teman sebayaku disini.

Dan….Psssttt… Ternyata sudah ada cowok imut yang naksir aku lho! Hehehe… Nama cowok itu, hmmmm sebut saja Hendri, ya. Tadinya kupikir dia adalah kakak kelasku di sekolah yang lama. Dan kukira dia sudah mengenalku sebelumnya karena dia sering mencuri-curi pandang ke arahku. Tapi ternyata tidak. Dia bukan kakak kelasku di sekolah lama. Dia benar-benar tidak kukenal.  Aku dan dia sama-sama menjadi panitia untuk lomba anak-anak. Karena itulah kami sering bertemu, walaupun tidak pernah bercakap-cakap. Kami berdua mungkin terkesan saling menghindar, karena terlalu sibuk dengan rasa deg-degan yang begitu menguasai hati.

Tapi hari ini, kami terpaksa mengobrol. Saat karnaval dimulai, aku dan dia berjalan bersama.  Aku yakin, ini adalah perbuatan teman-teman yang sengaja “menyatukan” kami. Senang sih, tapi aku jadi bingung harus bagaimana dan tidak tahu mau mengobrol apa. Akhirnya kami saling diam. Kaku sekali rasanya. Sementara itu rasa deg-degan terus menerus mendera hatiku.

Beberapa saat kemudian, aku memilih untuk basa-basi. Kukumpulkan tenaga, lalu kutarik nafas dalam-dalam dan…

“Nanti selesai SMA, mau lanjut ke mana?” Akhirnya aku berani bertanya! Tapi, duh, rasanya pertanyaanku kok basi sekali sih?

“Kuliah,” jawabnya pendek. Aku jadi merasa bodoh. Ya iyalah, selesai SMA ya  kuliah. Memangnya selesai SMA melanjutkan ke SMP? Atau SD? Nggak mungkin lah….

Tapi…suaranya itu lho! Baru kali ini aku mendengar suaranya dari dekat. Ah, ini memang suatu kesempatan yang langka. Besok-besok mana berani aku mendekatinya walaupun hanya untuk mendengar suaranya dari dekat?

Setelah itu kami saling diam lagi. Aku pura-pura melihat-lihat rombongan karnaval dari tempat lain. Sesekali aku juga memainkan kipas bulu yang sejak tadi kubawa, agar tidak terlalu kikuk.  Dia juga begitu. Pandangan matanya kemana-mana. Tidak berani menoleh ke arahku, apalagi menatapku. Aku dan dia berjalan bersisian, tapi kami benar-benar seperti orang yang tidak saling kenal.

Tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang berlari-lari , lalu menghampiri Hendri.

“Ini fotonya,” anak perempuan itu mengulurkan sebuah kamera foto ke Hendri. Nafas anak itu tersengal-sengal. Sepertinya ia terburu-buru sekali.

“Ayo dong, fotoin,” kata Hendri pada anak perempuan itu.

Aku gelagapan ketika tiba-tiba Hendri mengajakku foto bersama! Alamak! Jantungku mau copot! Anak perempuan itu ternyata adik Hendri. Hendri sengaja menyuruhnya untuk menyusul kami, hanya untuk minta foto bersamaku! Walaupun malu dan grogi setengah mati, tentu saja aku tidak menolak! Kapan lagi? Ya kan?

Jepret sana jepret sini, wah, aku Cuma bisa diam dan mencoba tersenyum sambil menghalau rasa  grogi. Kalau saat ini aku melihat cermin, pasti kelihatan sekali wajahku kaku dan merah padam. Aku terus berusaha meredam deg-degan. Tapi aku juga senang. Asyik nih, kebetulan sekali aku sedang pakai baju Bodo dan dia pakai baju Angkatan Udara. Klop deh. Aku kelihatan cantik, dan dia kelihatan gagah. Pasti hasil fotonya bagus! Moga-moga saja kalau fotonya sudah jadi, aku bisa memilikinya dan menyelipkannya di buku pelajaranku.

Beberapa hari kemudian, aku dan Hendri bertemu lagi. Kami dan teman-teman lainnya masih harus mengurus acara puncak HUT RI. Tentu saja aku dan Hendri tetap tidak saling bertegur sapa. Tapi aku ingin sekali tahu tentang foto itu. Akhirnya, kuhimpun tenaga, kusiapkan mental, lalu kuberanikan diri untuk bertanya.

“Fotonya sudah jadi?” Ya ampun! Aku merasa tak karuan. Antara malu, risih, sungkan tapi juga sangat berharap segera memiliki foto itu.

Eh, tapi kok aneh? Dia terkejut sekali. Wajahnya merah, senyumnya kaku. Dengan suara terbata-bata ia menjawab “Maaf, ya. Ngg…Kemarin… lupa…., belum diisi film,”

BUK!

Rasanya seperti ada yang menghantam dadaku! Aku tercengang! Oh, God, aku hampir pingsan! Kecewa! Ahhhh, padahal kemarin aku sedang pakai baju bagus. Dia juga, sedang terlihat gagah dengan pakaian Angkatan Udaranya. Aduuhh, kenapa bisa begitu ya? Kenapa bisa lupa? Hilang sudah kesempatan untuk punya foto itu. Huuhhh, lagipula kapan lagi aku bisa berfoto bersama dia? Sengaja minta foto berdua? Wahhh, bisa-bisa aku pingsan!

Tapi… Setelah kupikir-pikir lagi,  nggak masalah kok. Toh akhirnya aku dan Hendri jadian!

 

lombablogfam

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Myeongdong, Tempat Belanja Kosmetik Murah di Korea
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis