• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Filosofi Kain

Filosofi Kain

June 3, 2011 Nunik Utami 4 Comments

Saya pernah menjadi panitia di acara pernikahan. Pernikahan itu menggunakan adat Jawa lengkap. Upacara sakral yang paling menyita perhatian saya adalah acara Siraman, Midodareni, dan Akad Nikah. Di setiap acara, calon mempelai wanita dan keluarganya memakai kain yang motifnya berbeda-beda.

Pada acara Siraman, calon mempelai wanita menggunakan kain motif Udan Liris, semantara orang tua mempelai memakai kain motif Truntum. Di acara Midodareni, calon mempelai wanita memakai kain motif Wahyu Temurun, dan orang tuanya memakai kain motif Wirasat. Dan pada Akad Nikah, kedua mempelai menggunakan kain bermotif Sido Mukti.

Setelah membaca artikel-artikel di situs web http://kainindonesia.com , barulah saya mengerti bahwa setiap motif kain memiliki filosofinya masing-masing. Pemilihan kain yang akan dikenakan pada upacara-upacara adat tidak boleh sembarangan. Ada aturan dan tata cara tersendiri, karena berbeda motif, berbeda pula makna yang terkandung dari setiap kain.

Contohnya pada artikel yang berjudul “Melayat Bersama Motif Slobok”. Pada artikel ini tertulis bahwa kain dengan motif Slobok, yang artinya longgar atau lancar, digunakan untuk melayat teman yang meninggal. Harapannya agar yang meninggal diberi kelancaran dalam perjalanan kembali ke asalnya.

Saya pun “keasyikan” mencari tahu makna dari kain-kain yang digunakan dalam upacara adat pengantin Jawa. Motif Udan Liris berarti hujan gerimis yang melambangkan kesuburan. Motif Truntum memiliki makna sebagai penuntun, hampir sama dengan makna dari motif Wirasat. Sedangkan motif Sido Mukti melambangkan hidup berkecukupan dan penuh kebahagiaan.

Tak hanya batik, kain songket dari Minangkabau juga memiliki makna filosofi. Motif batang pinangnya mengandung arti sifat mulia yang ada pada diri manusia.
Selain mengenai folosofi dari motif kain, di situs web http://kainindonesia.com masih banyak artikel lain yang sangat informatif. Salah satunya adalah “Tips Memilih Kemeja Batik untuk Pria”.

Berbicara mengenai kain, berarti membicarakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua, memiliki kain tenun khas masing-masing.

Dalam situs web tersebut, pada artikel yang berjudul “Buya Sabe Khas Donggala” dikatakan bahwa daerah Desa Towale memiliki kain tenun khas yang disebut Buya Sabe. Tentu saja masih ada lagi artikel-artikel tentang kain tenun khas daerah lain.

Bila kamu tak punya cukup waktu untuk menjelajah Indonesia demi mengoleksi kain-kain khas setiap daerah, kini ada jalan yang lebih mudah. Klik saja situs web Kain Indonesia. Kamu bisa mendapatkan kain-kain cantik itu dalam waktu singkat.

Ternyata kain tak hanya digunakan sebagai pakaian dan penghias rumah. Salah satu berita yang disampaikan di http://kainindonesia.com mengatakan bahwa pada abad 14, terdapat uang yang disebut Kampua. Kampua adalah satu-satunya uang yang terbuat dari kain tenun yang beredar di Indonesia.

Penggunaan uang kain tenun itu berawal dari… Hmmm… Rasanya tidak enak kalau diceritakan di sini, ya. Lebih baik baca saja kelanjutannya di sini.

Artikel

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. imponk says

    June 5, 2011 at 13:10

    foto nikahnya keren!

    Reply
  2. Nunik Utami says

    June 6, 2011 at 01:55

    Hihihi, foto yang pake kain nggak ada lagi selain yang itu :p

    Reply
  3. Novi Kurnia says

    June 8, 2011 at 06:07

    Wah, kok postingannya kain juga, ya. Kok mirip ama postingan mba Tria Ayu akhir-akhir ini? Janjian, ya :p

    Reply
  4. Nunik Utami says

    June 8, 2011 at 07:53

    Iya, Nov, aku dan Ayu sehati. Hahaha…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis