Selama ini, saya selalu bersyukur telah dikaruniai panca indera yang lengkap dan sehat, terutama mata.
Sering berfikir, kalau nggak ada mata, bagaimana saya bisa membaca (yang merupakan hobi saya)? Bagaimana saya bisa menulis (yang sekarang jadi obsesi saya)? Bagaimana saya bisa tahu wajah saudara-saudara saya? Bagaimana saya bisa tahu hasil perpaduan antara saya dan suami saya yang sekarang ada pada Rexy?
Berbicara soal mata, beberapa minggu belakangan ini saya merasa ada yang kurang beres dengan mata saya. Mata saya jadi cepat terasa panas dan akhirnya berair. Kalau sudah begini, yang paling nyaman adalah memejamkan mata sejenak. Sebenarnya ini wajar, karena beberapa tahun belakangan ini, terutama saat saya mulai aktif menjadi penulis, saya selalu bergelut dengan komputer.
Pagi sampai sore, saya berhadapan dengan komputer untuk mngerjakan tugas kantor, browsing dan (sesekali, kalau memungkinkan) membuat tulisan. Pulang dari kantor, tidak serta merta saya jauh dari komputer. Justru sebaliknya, sampai rumah saya langsung mengaktifkan komputer dan kembali memelototi layarnya untuk mengetik sampai malam.
Puncaknya, beberapa hari yang lalu, saya merasa pusing yang tidak biasanya, disertai dengan mata yang panas, perih dan pegal. Sepertinya mata saya memang sudha harus diperhatikan lebih serius. Jujur saja, mata saya termasuk sehat walau sering membaca. lagipula, saya sama sekali tidak berniat dan tidak minat untuk memakai kacamata, apalagi soft lens.
Kemarin-kemarin saya sudah menyiapkan wortel dan jeruk nipis untuk membuat jus. Kabarnya, ramuan ini ampuh untuk memelihara kesehatan mata. tapi sampai sekarang bahan-bahan itu masih utuh didalam kulkas. Hmmmm, kayaknya saya memang terlalu cuek untuk urusan kesehatan.
Leave a Reply