• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / D’Kandang, Menjelajah Alam di Tengah Kota

D’Kandang, Menjelajah Alam di Tengah Kota

September 8, 2014 Nunik Utami 9 Comments

Horeee! Kita berasyik-asyik lagi menyatu dengan alam!

Enaknya main di alam terbuka adalah, kita bisa menikmati suasananya, sekaligus membayangkan siklus-siklus alamiah seperti poses terjadinya hujan atau penyerapan air tanah.

Tempat liburan kali ini adalah D’Kandang. Selain  asyik untuk liburan seru bersama keluarga, lokasinya juga nggak jauh dari tengah kota.

image
Selamat datang di D’kandang ^_^

D’Kandang sudah ada sejak empat tahun yang lalu. Awalnya, tempat ini hanya berupa rumah makan. Namun, karena lahannya masih luas, dibuatlah peternakan sapi, kambing,dan kerbau. Lalu, ditambahkan tempat untuk menanam berbagai macam tanaman, seperti tanaman hias, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

D’Kandang The Amazing Farm berlokasi di Jl. Alif Rt 003/02, Pasir Putih, Sawangan, Depok. Luasnya 8 ha dan sudah digarap seluas 5 ha. Tanah ini dikelola oleh CV. Sawangan Farm Dairy (Safary). Konsepnya yaitu peternakan yang terintegrasi dengan sektor pertanian. Jadi, kita bisa bermain di sini sambil belajar tentang hewan dan tanaman. Yang membuat tempat ini semakin unik, di seluruh lokasi terdapat hiasan bertuliskan asmaul husna. Wah, jarang deh, tempat wisata yang kayak gini 

Sabtu, 6 September 2014 lalu, saya membawa keluarga berlibur ke D’Kandang. Saya naik kereta dari Stasiun Pondok Cina, lalu dijemput oleh Mak Fadlun untuk bersama-sama ke D’Kandang. Ya, saya dan teman-teman blogger datang atas undangan management D’Kandang untuk menikmati liburan di sana.

Ketika tiba di lokasi, saya disambut oleh Pak Junaidi (Pak Jun), Kepala Departemen Wisata. Pak Jun mempersilakan saya dan teman-teman ke pendopo,dan menjelaskan segala sesuatu tentang D’Kandang.

Ada apa saja di D’Kandang? Setela memberikan penjelasan panjang lebar tentang D’Kandang, Pak Jun mengajak saya dan teman-teman berkeliling. Sesuai konsepnya, peternakan yang terintegrasi dengan pertanian, inilah yang bisa kita nikmati di sana.

image
Keliling D’Kandang bersama Pak Junaidi

Peternakan
Di tempat paling depan, dekat pintu masuk, ada peternakan kambing. Kambing yang ada adalah jenis etawah. Kambing ini menghasilkan susu. Uniknya, ada aktivitas memberi minum susu untuk anak kambing, bagi anak-anak yang berkunjung.

Agak ke dalam, ada peternakan sapi. Jenis sapinya banyak, lho. Ada sapi limousin (kayak nama mobil, ya), yang mrupakan sapi terbaik dan termahal. Ada sapi fries Holland (FH), ada juga sapi Jawa. Sapi-sapi ini ada yang khusus pedaging (yang hanya diambil dagingnya), ada juga yang khusus sapi perah (hanya diambil susunya, ketika sapi sudah sampai usia tertentu barulah dijadikan sapi pedaging). Bahkan, ada sapi Brahma (sapi yang di India dikeramatkan dan tidak boleh dimakan dagingnya). Susu hasil perahan sapi-sapi ini akan dibuat menjadi minuman susu segar, puding, dan yoghurt.

Lalu, ada kuda Sumbawa dan kuda Australia. Selama ini saya tahu bahwa kedua jenis kuda ini sangat berbeda secara fisik. Tapi, baru kali ini saya menyaksikan langsung perbedaannya. Kuda Sumbawa usia 6 tahun masih tampak kecil dan pendek, namun badannya kekar. Sementara, kuda Australia, baru berusia 11 bulan tapi badannya menjulang, jauh lebih besar daripada kuda Sumbawa. Kalau kamu datang ke sini, hati-hati dengan kuda Australia yang masih muda ini, ya. Menurut Pak Jun, emosinya masih labil dan sewaktu-waktu bisa marah. Eh, kuda bisa ngambek juga, rupanya 🙂

Ternak-ternak di D'kandang
Ternak-ternak di D’kandang

Pak Jun membawa rombongan berputar ke tempat lain, masih di dalam area yang sama. Di sana ada … kerbau bule! Sesuai namanya, kerbau ini berkuli putih dan bermata cokelat kemerahan. Lucunya, di sini ada satu keluarga kerbau yang dipelihara bersamaan. Ada ayah kerbau, ibu kerbau, kakak pertama, kakak kedua, dan si bungsu. Bahkan, ada kerbau yang baru lahir! Menurut Pak Jun, kerbau kecil ini baru berusia kurang dari tiga bulan. Dia hanya meringkuk di tanah, karena induknya sudah mati dan kerbau kecil ini kekurangan susu. Kasihan, ya 🙁

Anak kerbau bule usia 3 bulan.
Anak kerbau bule usia 3 bulan.

Makanan utama ternak ini adalah rumput. Tapi, ketika saya berkunjung, ada petugas yang sedang memotong-motong singkong. Katanya, singkong-singkong itu untuk makanan ternak. Hohoho … ternyata bukan manusia aja yang suka singkong, ya ^_^

Semua hewan sangat terjaga kesehatannya. Ada dokter hewan yang tinggal di peternakan ini, sehingga kalau ada hewan yang sakit, langsung ditangani.

Aktivitas yang dapat dilakukan di peternakan ini adalah memberi makan sapi, memerah susu sapi, memberi minum susu pada anak kambing dan sapi, menunggang kuda, dan naik delman. Oh ya, kalau kamu mau beli hewan ternak untuk Idul Adha, bisa pesan di sini, lho.

Kamu bisa naik delman, memerah susu sapi, naik kuda, dan memberi makan sapi.
Kamu bisa naik delman, memerah susu sapi, naik kuda, dan memberi makan sapi.

Pertanian
Selain hewan, ada berbagai macam tanaman di D’Kandang. Tanaman-tanaman ini ditanam di kebun. Di sini kita bisa mengenal aneka tanaman, mengetahui proses pembuatan pupuk kandang, proses menanam, dan panen sayur. Sepintas, kebun sayur mayur yang ada di sini, seperti kebun sayur yang ada di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, Jawa Tengah. Adem di mata dan hati. Hehehe ….

wpid-photogrid_1410542654052.jpg
Pemandangannya bikin mata sdan pikiran jadi segar ^_^

Sayangnya, karena hari terlanjur siang, Pak Jun nggak sempat mengajak saya dan rombongan blogger untuk bertani.

Outbond
Nah, ini yang sangat ditunggu Mas Rexy sejak awal. D’Kandang juga menyediakan arena outbond. Kamu bisa pilih flying fox, ATV, naik perahu, atau meniti jaring. Kalau belum pernah nyoba flying fox, kini saatnya kamu uji nyali berada di ketinggian, lalu meluncur menyeberangi danau buatan. Mau coba ATV? Boleh banget. Medannya nggak susah, kok.

Ayo seru-seruan!
Ayo seru-seruan!

Harga Tiket
Jangan dikira harga tiketnya mahal, ya. Hanya dengan Rp10rb, kamu sudah bisa jalan-jalan di D’Kandang, plus dapat paket yoghurt stick. Harga ini pun baru naik. Sebelumnya, hanya Rp5rb. Terjangkau banget, kan?
Kalau mau beraktivitas seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu harus beli tiket lagi, sesuai aktivitas yang diinginkan. Cek info harga di bawah ini, ya.

Tuuh, harganya sangat terjangkau, kan?
Tuuh, harganya sangat terjangkau, kan?

Puas main, saya dan rombongan pun makan. Di sini ada kantin yang konsepnya outdoor. Nasi goreng kambing-nya enak banget! Saya yang sudah mulai mengurangi konsumsi daging kambing, jadi tergiur lagi, deh. Hehehe …. Di kantin juga menjual susu dan yoghurt olahan dari susu sapi perah yang ada di D’Kandang. Susu dan yoghurt-nya fresh banget. Shelf life-nya hanya 2,5 jam di udara terbuka dan satu minggu di freezer.

Susu, yoghurt, dan puding, hasil olahan susu sapi dari D'Kandang
Susu, yoghurt, dan puding, hasil olahan susu sapi dari D’Kandang

Setelah puas mengisi perut, acara dilanjutkan lagi dengan menangkap ikan. Menurut Pak Jun, kolam tangkap ikan ini suhu dan kedalaman airnya sudah diatur sesuai untuk anak-anak. Jadi, anak-anak yang nggak bisa renang pun tidak perlu khawatir tenggelam. Orang dewasa pun boleh ikut turun ke kolam dan seru-seruan nangkap ikan.

Beres main air, bisa bilasan di toilet yang sangat terjaga kebersihannya. Oh ya, kalau mau sholat, bisa di mushola dekat pendopo. Mushola-nya unik dan asyik. Tempatnya berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu. Sekeliling tembok mushola terdapat jendela-jendela besar yang membuat mushola ini sejuk karena embusan angin.

Tempatnya bersih dan nyaman
Tempatnya bersih dan nyaman

Pulangnya, saya dibekali sekantung yoghurt. Hmm … segaar! Pokoknya, main di D’kandang bisa membuat kita “melarikan” diri sejenak dari keruwetan ibukota, bisa menyaksikan anak-anak berlari bebas di rerumputan, bisa menenangkan pikiran, dan akhirnya semangat lagi dalam menggarap pekerjaan.

Kalau ingin jalan-jalan sekeluarga atau sekolah ingin mengunjungi D’Kandang, bisa hubungi Pak Junaidi (08176839572) atau kontak langsung ke:
D’Kandang, Jl. Penarikan Rt 007/02, Pasir Putih, Sawangan, Depok. Telp 021-77887138, 021-77884749.

Selamat berlibur!

Artikel, Nature, Place, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. rita asmaraningsih says

    September 14, 2014 at 20:21

    Wah…ada alternatif wisata lagi nih yg agak berbeda.. Tempat itu sangat cocok utk mengenalkan alam dan hewan2 bagi buah hati kita.. Apalagi di sana kita juga bisa menikmati olahan susu segar.. Mantap tuh.. Semoga saja aku bisa berkunjung ke tempat ini nantinya…

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 14, 2014 at 20:46

      Iya, Mbak Rita. Ayo coba ke sana. Edukatif. Bisa sekalian menyegarkan mata dan pikiran. Hehehe

      Reply
  2. Gina Hendro says

    September 14, 2014 at 23:55

    Tempat yang sangat menarik. Lokasinya deket dari rumah, naun justru belum sempat ke sana… hehehe

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 15, 2014 at 06:41

      Asyik banget kalau dekat rumah. Bisa ke sana sewaktu-waktu, Mbak Gina 🙂

      Reply
  3. Maya siswadi says

    September 15, 2014 at 01:15

    Waaahh susu & yoghurt-nya menggiurkaannn

    Btw, luas banget ya kawasannya hingga 8ha

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 15, 2014 at 06:42

      Iya, Mak. Anakku aja minum yoghurtnya abis sekaligus dalam sehari. Hwaduuhh :)) yup, tempatnya luas banget. Nanti mau ada camping ground-nya juga.

      Reply
  4. irmasenja says

    September 15, 2014 at 05:40

    Wihhhh seruuuu….dan terjangkau lg y mak 🙂

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 15, 2014 at 06:43

      Terjangkau bingit, Mak. Luas dan lengkap tapi tiket masuknya cuma segitu. Hihihi

      Reply
  5. andika agustian says

    January 8, 2017 at 00:27

    Wah liburan kedekandang seru bangt.. deket lagi dri rumah cuman 10 menit…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Myeongdong, Tempat Belanja Kosmetik Murah di Korea
  • Revisi Minor

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis