Fakta-fakta tentang bayi tabung selalu membuat saya terkagum-kagum. Bagi saya, adanya metode bayi tabung adalah gabungan dari usaha keras manusia untuk memiliki buah hati dan kepatuhan manusia pada ketetapan Tuhan.
Bagaimanapun, manusia harus selalu berusaha keras mewujudkan keinginan. Di sisi lain, bagaimanapun kerasnya usaha, manusia harus menerima ketetapan Tuhan. Usaha yang dilakukan pun harus mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan Tuhan.
Misalnya, metode bayi tabung ini. Meskipun ini adalah cara Tuhan memberi jalan bagi pasangan suami istri untuk mendapatkan anak, tetap ada aturan atau ketentuan dalam pelaksanaan bayi tabung.
Diskusi Bersama dr. Indra N.C. Anwar SpOG
Beberapa waktu lalu saya dan beberapa teman menghadiri acara diskusi sekaligus konsultasi tentang bayi tabung. Ada dr. Indra N.C. Anwar SpOG dan Ibu Verawaty Sinurat, Senior Embryologist Morula IVF, Jakarta.
Selama ini berkembang stigma bahwa pasangan suami istri yang belum kunjung dikaruniai anak meskipun sudah bertahun-tahun menikah, adalah mutlak karena “kesalahan” istri. Padahal, kehamilan itu terjadi karena ada “kerja sama” dari kedua belah pihak. Jadi kalau belum kunjung hamil, ya harus suami dan istri yang diperiksa secara intensif untuk mengetahui penyebab kesulitan kehamilan tersebut.
Dari diskusi ini saya juga semakin tahu bahwa, meskipun ada program bayi tabung, tidak semua orang bisa mengikutinya. Ada ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dan dilakukan, sehingga ada juga orang yang tidak bisa menjalani program ini. Seperti kata saya tadi, Tuhan juga sudah membuat peraturannya.
Inilah fakta-fakta tentang bayi tabung yang saya peroleh dari hasil berdiskusi dengan dr. Indra N.C. Anwar SpOG dan Ibu Verawaty Sinurat:
- Yang bisa menentukan pasangan suami istri bisa atau tidaknya menjalani program bayi tabung adalah dokter. Bukan pasien. Sebab, dokter akan memeriksa dahulu kondisi suami istri, baik fisik maupun gaya hidup. Setelah itu baru bisa diketahui, pasangan ini bisa atau tidak menjalani program bayi tabung.
- Program bayi tabung sebaiknya dilaksanakan ketika istri maksimal berusia 35 tahun. Pada usia ini, masih bisa didapat sel telur yang memenuhi kualitas untuk program bayi tabung.
- Proses program bayi tabung itu melalui berbagai tahap, yaitu pemeriksaan kesehatan, pemberian perangsang agar sel telur tumbuh banyak dan berkualitas, pengambilan sel telur (ovum pick up/OPU) untuk dibuahi oleh sel sperma di laboratorium atau bisa juga disimpan di bank sel telur dengan suhu -190° C, setelah menjadi embrio, dimasukkan kembali ke dalam rahim, lalu proses selanjutnya sama seperti kehamilan pada umumnya.
- Tidak semua program bayi tabung selalu berhasil. Ada yang sekali program langsung berhasil. Ada yang beberapa kali program baru berhasil. Ada juga yang tidak berhasil sama sekali. Semua ini terjadi karena banyak faktor.
- Ketika pengambilan sel telur (OPU), yang digunakan hanya satu sel telur berkualitas good atau excellent. Kalau ada beberapa sel telur dengan kualitas tersebut, bisa disimpan di bank sel telur. Jadi kalau sekali program belum berhasil, bisa mencoba lagi. Prosesnya mulai dari pembuahan sel telur. Tidak dari awal lagi.
- Pada saat dilakukan pembuahan, bisa sekaligus pembuahan dua atau lebih sel telur. Dua atau lebih sel telur itu dimasukkan ke dalam rahim agar berkembang. Itu sebabnya sering kali program bayi tabung menghasilkan bayi kembar. Namun, ada kalanya juga yang berkembang hanya satu embrio sehingga hanya menghasilkan satu bayi.
- Orang yang belum mau cepat-cepat punya anak, bahkan yang belum berencana menikah, bisa saja menyimpan sel telurnya di bank sel telur, mumpung usia masih muda. Di usia yang masih muda, umumnya sel telur yang dihasilkan bisa lebih banyak. Kualitasnya juga masih bagus. Suatu saat nanti, kalau sudah ingin punya anak, tinggal melanjutkan proses bayi tabung.
Banyak banget kan, fakta-fakta tentang bayi tabung yang selama ini belum pernah didengar? Saya beruntung banget bisa berdiskusi dengan dr. Indra N.C. Anwar. Pengetahuan saya jadi bertambah.
Klinik Morula IVF, Membantu Banyak Pasangan Melakukan Program Bayi Tabung
Bayi tabung juga dikenal dengan istilah in vitro fertilization (IVF) atau proses pembuahan yang dilakukan di luar tubuh perempuan. Kamu yang ingin berkonsultasi dengan dr. Indra seputar program bayi tabung, bisa datang ke Klinik Morula IVF di Menteng, Jakarta Pusat. Selain di sini, dr. Indra juga praktik di Klinik Morula IVF Rumah Sakit Bunda Margonda, Depok.
Klinik Morula IVF sudah ada sejak 1997. Awalnya hanya berupa klinik kesuburan di RSIA Bunda dengan nama Klinik Fertilitas Morula (KFM), tetapi kini sudah berkembang menjadi klinik bayi tabung terkemuka dan terbesar di Indonesia. Tahun 1998, KFM berganti nama menjadi Morula IVF Jakarta dan menjadi unit bisnis RSIA Bunda.
Tahun ini pula lahir bayi tabung pertama, tepatnya 8 Juni 1998. Oleh karena itu, tanggal ini ditetapkan sebagai hari jadi Morula. Morula IVF pun berkembang pesat hingga saat ini memiliki 11 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Klinik Morula IVF berkomitmen meningkatkan hasil dan kepuasan pasien. Itu sebabnya tingkat keberhasilan program bayi tabung di sini mencapai 72 persen. Di sini juga menerapkan teknologi canggih, yaitu:
- PGT-A, yaitu screening terhadap embrio sebelum ditransfer ke dalam lahir. Dengan demikian, pasien bisa memilih embrio mana yang akan ditransfer ke dalam rahin, sehingga bisa menentukan jenis kelamin calon bayinya. Tanpa PGT-A, keberhasilan program bayi tabung hanya sekitar 46 persen. Sementara, dengan PGT-A, keberhasilan mencapai 70 persen.
- IMSI, yaitu teknik pemilihan sperma yang berkualitas. Dalam kurun waktu 2013 – 2018, jumlah pasien yang sudah mendapatkan layanan IMSI ada 1.232 pasangan.
- ERA, yaitu analisis untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan transfer embrio ke dalam rahim. Caranya yaitu dengan melakukan biopsi dinding rahim (endometrium). Teknik ini sudah terbukti, tingkat keberhasilannya mencapai 73 persen.
Di Klinik Morula IVF inilah dr. Indra N.C. Anwar SpOG membantu banyak pasangan untuk bisa menjalani proses bayi tabung. Diskusi bersama dr. Indra memang membuka mata saya, bahwa ketika manusia mau berusaha keras, Tuhan pasti akan memberikan jalan.
Jadi, tetap semangat melakukan program hamil, ya. Langsung saja buat janji untuk konsultasi dengan dr. Indra N.C. Anwar SpOG di Klinik Morula IVF.
Leave a Reply