• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Desa Penglipuran Bali

Desa Penglipuran Bali

December 28, 2015 Nunik Utami 13 Comments

Oh, jadi ini ya, desa cantik yang sering jadi setting di FTV? Bagus banget!

Saya tahu dari orang-orang, nama penglipuran berasal dari kata pengeling pura. Artinya, tempat suci yang digunakan untuk mengenang para leluhur. Mungkin itu sebabnya di desa ini ada pura besar yang letaknya di paling ujung desa.

Lokasi desa ini di Bangli. Udaranya sejuk karena sudah masuk kawasan Gunung Batur. Begitu masuk, saya langsung terpesona dengan bentuk desa yang memanjang. Di kiri kanan jalan terdapat rumah-rumah yang berbaris. Uniknya, rumah-rumah itu punya bentuk yang sama.

Seperti rumah-rumah di bali pada umumnya, di depan setiap rumah terdapat satu tempat khusus untuk sesaji. Saya sempat melihat isi sesaji itu. Ada biskuit dan makanan lain, dan tentunya bunga-bungaan.

Janur melambai-lambai di sepanjang jalan. Di bagian depan bawah, bunga berbagai warna juga tertata indah. Desa Penglipuran ini perpaduan antara tradisional dan modern. Rumah-rumahnya masih tradisional, tapi penataan bunganya seperti taman-taman modern.

20

11

12

17

13

14

15

Di antara setiap rumah ada jalan kecil. Saya masuk lewat sini untuk tahu lebih jauh tentang Desa Penglipuran. Ternyata, di dalam banyak bangunan yang bagus. Bangunannya penuh dengan ukiran seperti pura. Ada juga rumah asli tradisional Bali yang masih terbuat dari gedek/bilik. Di dalamnya hanya berupa ruang kecil dengan berbagai perabotan rumah pada umumnya.

Di ujung desa terdapat tempat yang dinamakan Karang Memadu. Tempat ini khusus untuk pengasingan pria-pria yang berani memiliki lebih dari satu istri. Konon, sampai saat ini tempat tersebut masih kosong. Itu berarti belum ada pria yang punya lebih dari satu istri dan diasingkan. Saya nggak sempat melihat Karang Memadu karena lebih tertarik ke hutan bambu dan kebetulan beberapa jam lagi juga sudah harus berangkat ke bandara untuk kembali ke Jakarta.

Hutan bambu letaknya sudah keluar dari Desa Penglipuran, tapi masih menempel. Di ujung desa ada pura, dan di dekat pura ada jalan menuju hutan bambu.

Disebut hutan bambu karena sepanjang jalan kiri dan kanannya ditumbuhi pohon bambu yang lebat. Kalau berjalan di jalan tersebut kita seperti dipayungi oleh bambu.

Awalnya hutan bambu itu tampak seram karena agak gelap. Tapi jalan raja beraspal itu  banyak dilalui kendaraan, dari mulai motor hingga mobil bak terbuka. Bahkan, sesekali ada anak-anak yang main sepeda di tempat itu.

21

19

18

22

Puas melihat-lihat Desa Penglipuran dan hutan bambu, saya dan teman-teman kembali lagi ke depan. Ternyata, di aula dekat pintu masuk ada beberapa remaja laki-laki yang sedang berlatih gamelan. Suara gamelan itu … aduuhh … merdu banget! Saya sukaaa banget dengarnya. Katanya, mereka berlatih untuk pementasan. Wah, andai saya bisa menonton langsung pementasannya.

Untuk masuk ke Desa Penglipuran kamu harus membayar tiket Rp10rb per orang. Saya nggak melihat ada angkutan umum yang bisa membawa kita ke desa itu. Kebanyakan mengunakan mobil karena para pengunjung kebanyakan datang beramai-ramai.

Artikel, Place, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. monda says

    December 30, 2015 at 19:23

    mbak Nunik fotonya bagus ..
    asyiknya bisa masuk ke dalam rumahnya dan lihat kebidupan warga ya,
    aku dulu cuma di luar aja, terkesan dengan kerapihan dan keindahan desanya

    Reply
    • Nunik Utami says

      December 30, 2015 at 21:32

      Iya, senang lihat desa ini. Rumah tradisionalnya hanya satu. Rumah-rumah lainnya sudah bagus semua kayak yang di depan-depan itu.

      Reply
  2. innnayah says

    December 31, 2015 at 07:46

    emang yah..kekuatan postingan ini ada di fotonya, meleeek nih mata..haha. kayak di negeri dongeng

    Reply
  3. Ophi Ziadah says

    December 31, 2015 at 15:46

    bersih dan rapih yaa.
    makin istimewa aja desa tradisional ini.
    mrk udah membagi sampah ke organic dan non organic juga yaa, keren

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 1, 2016 at 22:44

      Jadi ini gabungan antara tradisional dan modern 🙂

      Reply
  4. Ani Berta says

    December 31, 2015 at 17:24

    Wih rapi bener itu deretan rumahnya 🙂
    Dan bagus juga tuh kalau ada pria yg punya istri lebih dari satu diasingkan hahaha
    Apakah di situ masih ada kecenderungan magis Nik? Hihihi pertanyaan apa ini?
    btw asyik bener pokoknya ini mah.

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 1, 2016 at 22:46

      Kalau yang magis nggak terlalu terasa, Teh. Aku lihatnya sih, mereka kayak desa-desa di Bali pada umumnya. Terutama aktivitasnya. Mereka juga bikin-bikin kerajinan, terus dijualin ke wisatawan yang datang.

      Reply
  5. lidya says

    January 1, 2016 at 16:36

    keren ya desanya, kemarin ke rumah nomor brapa aku nomor 21

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 1, 2016 at 22:46

      Aku nggak datang khusus ke rumahnya, Mbak Lid. Lihat-lihat banyak rumah sih, tapi nggak bertamu secara khusus.

      Reply
  6. Anis Hidayah says

    January 5, 2016 at 18:02

    Hulalla,,, Yang main gamelan sayangnya laki – laki,,,, yang perempuan mana, mana? Aku udah lama mengimpikan datang kesini,,,, sayangnya ketika itu terlewatkan dan pokoknya next time harus kesini dah 🙂 eow iyaw btw katanya di Desa ini mempunyai makanan khas loh kak, benar nggak yaw? pernah masuk TV soalnya

    Reply
  7. Fita Chakra says

    January 14, 2016 at 13:41

    Tampak adem ayem ya, Nik.

    Reply
    • Nunik Utami says

      January 21, 2016 at 20:48

      Iya, Fit. SUka sama janur-janurnya. Unik banget.

      Reply
  8. Blog Erwin says

    April 28, 2016 at 10:15

    suasananya tenang. adem dan nyaman cocok buat tempat nulis nih 🙂

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pijer? Apa itu?
  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Nonton Film Toko Barang Mantan, Yuk!

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,055 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Yeaay! Weekend! Produktif itu enak banget, ya. Ngg Yeaay! Weekend! Produktif itu enak banget, ya. Nggak terasa, tau-tau udah weekend lagi. Apalagi saya kerjaannya menyenangkan. Bisa dibilang, kerja bisa sambil main sama anak. 

Nah, istirahatnya ya nonton film. Suka banget ada #FrenchFest2021 jadi saya nonton film-film berbahasa Prancis. Lumayan, bisa dengarin lagi bahasa ini karena selepas kursus bahasa Prancis, udah jarang lagi deh dengar bahasa ini.
Eits, tenang. Ada subtitle-nya kok. Jadi kita tetap bisa nikmatin film ini. 

Saya buka #myfrenchfilmfestival dan sudah nonton yang Kuessipan. Ceritanya tentang dua cewek yang tumbuh bersama. Salah satunya bercita-cita menjadi penulis. Coba deh, kamu nonton sendiri. Jangan diceritain dulu deh, ya. 

Oh ya, nontonnya di klikfilm . French Fest ini berlangsung selama 15 Jan - 15 Feb 2021. Selamat milih-milih film, ya. 😊😊
Butoooo, jangan makan saya! Tolooong! 😭😭😭 Butoooo, jangan makan saya! Tolooong! 😭😭😭

Hmm untung aja, pas harus bikin puluhan konten, saya sedang ada di sini. Banyak tempat yang pas dan menginspirasi. Triknya, tunggu saat benar-benar sepi. Biar aman dan tetap sehat.
Ada yang rutin membacakan cerita bergambar ke anak Ada yang rutin membacakan cerita bergambar ke anak menjelang tidur? Sama dong, kayak saya.  Ternyata kegiatan itu  banyak manfaatnya buat anak dan orangtua, lho. Saya yang penulis bacaan anak, nggak pernah kesulitan nyari dongeng dan buku cerita bergambar. Tinggal bacain aja salah satu buku karya saya. 

Saya juga pakai aplikasi Let's Read untuk nambah referensi. Biar bahan untuk bacain ceritanya makin banyak. Let's Read ini menarik banget. Anak-anak suka banget kalau dibacain dongeng di aplikasi ini, sambil lihat-lihat gambarnya. 

Kamu udah install Let's Read?

Oh ya, ini manfaat membiasakan diri membacakan dongeng dengan cerita bergambar bagi anak, yang sudah saya tulis di blog. 

https://nunikutami.com/lets-read-dan-manfaat-membaca-dongeng-untuk-perkembangan-anak.html

#LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan letsread.indonesia bloggerperempuan
Ujan melulu ya? Mumpung cerah, pengin mandi sinar Ujan melulu ya? Mumpung cerah, pengin mandi sinar matahari. Cari tempat yang sepi juga. 😍😍

#30haribercerita #30hbc2102
Selamat Tahun Baru 2021. Hidup tuh, unik, ya. Tuha Selamat Tahun Baru 2021. Hidup tuh, unik, ya. Tuhan sering mengajak "bermain-main". Sering meletakkan kita di tempat terendah, tapi pada waktu yang bersamaan, menempatkan kita pada titik tertinggi. Hidup pun jadi imbang lagi. 

Kalau sedih dan bahagia hadir bersamaan, bukankah hidup jadi netral? Ada di titik nol kembali. Bekal kita untuk melangkah lagi. 

2020 sudah berlalu. Kalau tahun lalu terlalu banyak kelabu, sekarang, jadikan kelabu itu sesuatu yang menyenangkan. Bukankan bermain hujan di bawah langit gelap itu mengasyikkan? 

#30hbc2101 #30haribercerita
Ternyata dua dari best nine-nya adalah foto bareng Ternyata dua dari best nine-nya adalah foto bareng public figure 🤭.

#bestnine #bestnine2020 #mybestnine
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • 7 Tips Membeli Apartemen untuk Investasi
  • Hoster, Tempat Membuat Website yang Murah dan Nyaman
  • Let’s Read dan Manfaat Membaca Dongeng untuk Perkembangan Anak
  • Ternyata, Inilah Salah Satu Cara Hindari Kanker
  • 7 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menyewa Apartemen

Komentar Terbaru

  • Riza Firli on Telon Lang, Minyak Legendaris Sahabat Ibu dan Anak
  • Bakti on Inilah 7 Roti Terkenal di Dunia
  • Bayu Segara on Pijer? Apa itu?
  • Ageng on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Widya R on Telon Lang, Minyak Legendaris Sahabat Ibu dan Anak
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis