• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Review / Book / Dengan Hati – Ketika Kita Peduli AIDS

Dengan Hati – Ketika Kita Peduli AIDS

July 29, 2008 Nunik Utami Leave a Comment

Mendengar kata AIDS, bulu roma pasti merinding. Penyakit mematikan,
citra pergaulan yang tidak benar, seks bebas, dan pemakai narkoba.
Seperti diistilahkan Syafrina dalam novelnya ini, ‘penyakit kutukan’.
Lantaran itu, para penderitanya dikucilkan seakan mereka pendosa tak
berampunkan.

Jujur, menyimak cerita Dengan Hati membuat saya bertanya-tanya: berapa
persenkah kontribusi personal Syafrina dalam karakter Mila di sini?
Pernahkah ia merasakan kecanggungan serupa? Tapi tentu saja, ada yang
lebih penting untuk dipahami. AIDS dan segala akibatnya,
sejelas-jelasnya. Proses penularannya, gejala-gejalanya, dan
sebagainya.

Dalam bingkai percintaan, Syafrina mengajak kita lebih bijak memandang
dunia agar kaum ODHA tidak lagi dipandang sebelah mata atau
dilontarkan ke tempat paling pojok di tempat kita hidup. Cinta pada
sesama manusia, pada sahabat, pada lawan jenis, pada orangtua,
bertaburan menguatkan langkah-langkah setiap manusia yang dihadang
problematika. Sebagaimana yang sering dikatakan orang, luka fisik
dapat dipulihkan dengan dukungan moril meski tak serta-merta menjadi
pencegah kematian. Maut itu sendiri pasti menjemput, bagaimana pun
cara dan medianya.

Dengan bahasanya yang renyah, Syafrina tidak menggurui pembaca. Ia
benar-benar bercerita. Kisah menyentuh ini menjadikan Dengan Hati
novel metropop yang istimewa.

Note : Diikutsertakan dalam lomba resensi buku “Dengan Hati” karya Syafrina Siregar

Book, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pijer? Apa itu?
  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • [Cerpen] Gara-Gara Play Station
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,116 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

asuransi batik bayi tabung belanja online bisnis bitcoin blog budaya buku cerpen fashion film financial planner finansial gadget hijab hotel indonesia investasi jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kosmetik kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil musik muslimah otomotif parenting pashmina properti seni teknologi toko online traveling travelling UMKM voucher diskon

Posting Terbaru

  • Berburu Hidangan Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
  • Inilah Jenis-Jenis Coin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi
  • Tips Mengelola keuangan Usaha Agar Cuan Cepat Datang
  • Tips Menghemat Biaya Pemasangan CCTV Outdoor di Rumah
  • 3 Rekomendasi Produk Bibir Terbaru Somethinc

Komentar Terbaru

  • teguhedis on Patuhi Hal-Hal Ini Agar Aman dan Nyaman Berwisata di Kabupaten Semarang
  • Djangkaru Bumi on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Agung Han on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Reyza dahlia on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
  • Maya Nirmala Sari on Cegah Ruam Popok Bayi Jangan Lupa Konsultasi ke Dokter
Copyright © 2023 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis