• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Story / Cerpen / [Cerpen] Gara-Gara Play Station

[Cerpen] Gara-Gara Play Station

July 14, 2015 Nunik Utami 5 Comments

 Dimuat di Majalah Bravo! edisi November 2008
Rudi baru saja di belikan sebuah play station (PS) oleh Papa. Rudi senang sekali. Setiap hari ia menghabiskan waktunya untuk bermain bola di PS itu.
Hari ini, sepulang sekolah, Rudi langsung menuju mainan barunya. Beberapa menit kemudian ia  keasyikan menekan tombol-tombol stick.
“Rudi, ganti dulu baju seragammu,” kata Mama.
Rudi tidak mendengar. Ia tenggelam dalam suara PS yang begitu riuh.
“Ruuddd…..,” Mama memanggil lagi. Kali ini suara Mama lebih keras.
“Iya, Ma. Tunggu sebentar,” jawab Rudi. Tangannya tampak sibuk dan pandangan matanya tidak berpindah dari layar televisi.
“Rudi….,” dari luar terdengar suara memanggil
Ternyata Amri yang datang. Tadi di sekolah Rudi memang mengajak Amri datang untuk main PS bersama. Kini, mereka berdua sama-sama asyik di depan televisi. Tak salah lagi, mereka berdua sedang mengadu kecepatan sepeda motor masing-masing.
“Wahhh, gawat nih  motornya menabrak pagar pembatas,” kata Rudi. Matanya tidak lepas-lepas dari layar monitor. Sementara itu tangannya gesit sekali memainkan stick.
“Yihaaa, motorku sebentar lagi akan melewati garis finish,” kata Amri tak kalah serunya.
“Rudi, aduuhhh…. Kamu kok masih main PS saja sih? Ganti dulu seragammu, lalu cepat makan, dan kerjakan PR!” tiba-tiba mama sudah berada di dekat Rudi. Mama geleng-geleng kepala.
“Iya, Ma sebentar lagi….,” jawab Rudi.
“Dari tadi sebentar lagi?? Ayo matikan PS-nya!” Mama mulai marah.
Amri jadi takut melihat mama. Lalu ia pamit pulang.
Rudi langsung mengganti seragamnya, lalu makan siang. Setelah makan siang, Rudi masuk kamar dan tidur.
***
Sore-sore, sehabis mandi, Amri datang lagi ke rumah Rudi. Mereka berdua melanjutkan main PS.
“Asyik nih, Am. Mama sedang ke rumah Nenek. Pulangnya nanti malam. Kita bisa main PS sampai sore,” kata Rudi.
“Oh ya? Waahh, asyiikkk…,” Amri ikut senang.
“Aku mengerjakan PR-nya nanti malam saja. Sekarang, ayo kita main PS!” teriak Rudi.
Mereka berdua lalu melanjutkan main PS.
“Cihuuyyy… Jagoanku menaaangg!!!” Rudi bersorak kegirangan. Matanya menatap layar televisi tanpa berkedip.
“Eitsss, tunggu dulu. Sebentar lagi jagoanmu bisa kukalahkan,” sahut Amri. Tangannya lincah memainkan stick.
“Huuuu… Ayo coba buktikan!” jawab Rudi.
Rudi dan Amri tidak berhenti bermain PS sampai sore.
“Rud, aku pulang dulu, ya” kata Amri saat maghrib hampir tiba.
“Iya Am. Besok kita lanjutkan lagi ya. Seru sih,” kata Rudi.
“Iya, besok kita coba yang balap mobil juga ya,”
“Oke…,”
Setelah Amri pulang, Rudi langsung mandi. Lalu makan.
“Oh iya, aku mau mengerjakan PR ah,” kata Rudi pada dirinya sendiri. “Eh, sebelum mengerjakan PR, aku mau melanjutkan main PS yang tadi. Mumpung Mama masih di rumah Nenek,”
Rudi berjalan menuju ruang televisi. Tak lama kemudian ia kembali tenggelam main PS. Saking asyiknya, Rudi sampai berteriak-teriak seru.
Sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba… TAP! Semua ruangan jadi gelap.
“Yaaahhhh, mati lampu!” Rudi terpekik kecewa. “Uuhh, padahal lagi seru nih,”
Rudi menyalakan lilin. Suasana gelap seperti ini membuat Rudi sebal. Ia jadi bingung, dan tidak tahu mau apa. Main PS, jelas tidak bisa. Baca buku, tentu saja tidak enak.
Rudi hanya duduk diam di kursi makan. Lama sekali. Listrik belum menyala juga. Rudi mulai cemas. Lama-lama ia takut juga. Mama kok belum pulang ya?
“Rud? Mati lampu ya?”
Nah, itu dia! Mama sudah pulang.
“Iya, Ma,” Rudi langsung menghambur ke ruang depan.
“Kamu sudah makan?”
“Sudah, Ma”
“Sudah mengerjakan PR?”
“Oh, iya! Aku lupa, Ma!” jawab Rudi tersentak.
“Lupa? Pasti tadi kamu keasyikan main PS ya?” Mama mulai marah. Rudi hanya diam.
“Kamu ini bagaimana sih? Mama kan sudah bilang, kerjakan PR-mu. Sekarang mati lampu. Mana bisa kamu mengerjakan PR?”
Rudi baru menyadari. PR matematikanya banyak sekali. Satupun belum dikerjakan. Pak Hasian, guru matematika Rudi, terkenal galak. Kalau ada murid yang tidak mengerjakan PR, pasti akan dihukum.
Rudi cepat-cepat masuk kamar. Ia menyalakan lilin, dan mencoba mengerjakan PR dibawah cahaya lilin. Uhhh, betuk-betul tidak enak. Lama-lama, matanya terasa sakit. Karena kelelahan, akhirnya Rudi tertidur.
***
“Selamat pagi, anak-anak,” kata Pak Hasian saat masuk ke dalam kelas. “Ayo kumpulkan PRnya,”
Rudi terkejut. Ia merasa takut sekali karena belum mengerjakan PR. Tadi malam ia tertidur. Wajah Rudi jadi pucat. Badannya gemetar.
“Rudi, kamu kenapa?” Pak Hasian menatap Rudi.
Rudi hanya bisa menundukkan kepalanya.
“Mana PR-mu?” Pak Hasian menghampiri meja Rudi. “Kamu tidak mengerjakan PR ya?”
Rudi semakin takut.
“Ayo maju ke depan!” perintah Pak Hasian.
Rudi melangkah lemas ke depan kelas. Keringat dingin mengucur diseluruh tubuhnya. Semua teman-teman memandang Rudi. Rudi jadi malu sekali dan terus-menerus menunduk. Pak Hasian menyuruhnya berdiri di depan kelas sampai bel berbunyi.
Duhh.. Rudi ingin sekali menangis. Dalam hati, Rudi berjanji tidak mau terlalu banyak main PS, dan tidak akan menunda-nunda mengerjakan PR lagi.

Cerpen, Story

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. budi says

    November 16, 2015 at 14:50

    ceritanya sederhana tapi berkesan

    Reply
    • Nunik Utami says

      November 19, 2015 at 13:04

      Terima kasih 🙂 Ciri khas cerita anak, ya. Sederhana.

      Reply
  2. Kiki krenyess says

    September 18, 2016 at 04:10

    Saya suka saya suka hehehe

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 20, 2016 at 10:53

      Hehehe makasih 😀

      Reply
  3. Anas Adani says

    March 18, 2020 at 14:01

    ceritanya seru , benar benar asli . cerita ini banyak di alami didunia nyata seperti teman aku mirip sekali cerita nya . tapi dia bedanya gara gara dibelikan Smartphone

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari in Ini enak banget! Biasanya saya masak, tapi hari ini banyak banget kesibukan. Jadinya ambil persediaan Fiesta Ready Meal di freezer. Kali ini pilih yang ayam tandori. 

Cara menyajikannya juga gampang banget. Tinggal bolong-bolongin bagian atas kemasan, lalu panasin pakai microwave. 

Nggak punya microwave? Bisa pakai pengukus, kok. Nggak perlu repot-repot. 

Ini juga praktis banget. Di dalam kemasannya tuh, sudah ada nasinya. Jadi begitu selesai dipanasin, langsung bisa dimakan. 

Udah praktis, enak pula! Harganya juga terjangkau banget  Di freezer masih ada varian lainnya. Ada chicken teriyaki dan kari. Buat persediaan. 

Kamu udah simpan ini di dalam kulkas? 

#FiestaReadyMeal #EnakPraktisTerjangkau #TasteOfTheWorld #SatuRasaBanyakCerita #CharoenPokphandIndonesia
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je 😅

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis