Kamu suka baca? Kalau begitu, coba lihat Komik Perempuanmu. Eits, tapi jangan sekarang. Sebelum kamu nengok ke laman itu, baca dulu ulasan saya tentang Komik Perempuanmu, di sini.
Komik Perempuanmu ini digagas oleh Australia Grant Scheme (AGS). Sesuai namanya, komik-komik yang ada di Komik Perempuanmu mengangkat dunia tentang perempuan. Semua isinya tentang perempuan.
Saya sudah baca komik-komik di sini. Beberapa judulnya adalah Kepada Sang Pemilik Hati (Haura), In Your Hands (Liana Bahri), Drama Mums (Tyas Widjati), Not My Fault (Ary Nilandari), Saya Tidak Cantik dan Saya Tidak Peduli (Deanna El Sullivan). Gimana setelah baca komik-komik itu? Biar kamu tahu, saya jelaskan isinya secara umum, ya.
Bacaan ringan tapi penuh manfaat
Selama ini kita tahu bahwa komik itu bacaan ringan. Gambarnya menarik dan membuat kita betah nyimak isinya sampai selesai. Gambar pada komik juga bikin mata dapat hiburan. Enak banget lihatnya. Hati juga jadi senang. Buat kamu yang lagi nggak pengin baca buku atau novel yang pastinya penuh tulisan, komik jadi pilihan yang pas. Namanya juga komik, tulisannya sedikit-sedikit. Banyakan gambarnya. Jadi lebih ringan dibaca. Meskipun begitu, Komik mu penuh manfaat, lho. Apa saja manfaatnya? Baca saja tulisan ini terus sampai habis. Nanti kamu akan nemu manfaat-manfaat bacaan di Komik Perempuanmu.
Temanya beragam
Komik yang sudah diunggah di Komik Perempuanmu, sudah banyak. Coba saja kamu ubek-ubek. Temanya juga beragam. Nggak itu-itu melulu. Yang lebih istimewa, temanya dekat banget dengan keseharian kita, para perempuan. Namanya juga Komik Perempuanmu. Sudah jelas bercerita tentang seluk beluk kehidupan perempuan.
Misalnya, Drama Mums, karya Tyas Widjati. Ceritanya tentang seorang ibu yang kehilangan waktu untuk diri sendiri karena mementingkan kebutuhan keluarga. Seorang ibu itu juga manusia. Butuh waktu untuk mengurus diri sendiri, butuh istirahat, butuh ruang untuk bergerak bebas, dalam arti, bisa melakukan hal-hal yang diinginkan. Butuh sesekali keluar dari rutinitas yang isinya adalah kewajiban-kewajiban semua. Sayangnya, kebutuhan dan kepentingan seorang ibu tuh, terlihat sepele dibandingkan kepentingan kepala keluarga sebagai pencari nafkah. Iya, kan? Biasanya kepentingan kepala keluarga tampak lebih “mendesak” sehingga selalu harus didahulukan. Padahal sering kali kepentingan ibu tidak kalah mendesaknya. Curhatan tentang Drama Mums ini mewakili banyak suara hati ibu-ibu.
Lalu, ada Not My Fault, karya Ary Nilandari. Kita sering kan, merasa dunia ini nggak adil? Kita sudah berpakaian sesopan mungkin, bahkan pakai kerudung dan baju panjang. Eh, tetap saja ada laki-laki usil yang suit-suit godain. Tetap saja ada laki-laki yang matanya jelalatan ngeliatin kita dari ujung kepala ke ujung kaki dengan pandangan nakal. Bahkan kalau ada berita perlakuan asusila, tetap saja perempuannya disalahkan. Padahal itu bukan salah perempuan. Si pelaku (laki-laki) saja yang nggak bisa menahan napsu. Komik ini bercerita lengkap tentang perasaan perempuan tentang hal ini.
Ada lagi, cerita tentang perempuan difabel yang akhirnya sukses membangun usaha. Judulnya, In Your Hands, karya Liana Bahri. Cerita ini menunjukkan betapa banyak hal yang bisa dilakukan menggunakan tangan kita. Cerita lainnya tentu masih banyak. Kamu harus baca sendiri biar merasakan feel dari masing-masing cerita.
Berdasarkan kisah nyata
Tahu nggak? Cerita-cerita di Komik Perempuan berdasarkan kisah nyata, lho. Lihat saja, betapa nyatanya kejadian yang ada di komik. Kejadian-kejadian itu mungkin juga pernah kita alami. Pernah sumpek banget nggak punya me time karena harus ngurus anak selama 24 jam? Pernah merasa tidak cantik dibanding perempuan lain di sekitar kita? Pernah merasa nggak berguna karena belum berprestasi? Satu atau dua atau semuanya, pasti ada yang pernah kita alami. Jadi, isinya benar-benar dekat dengan kita, para perempuan.
Cocok dibaca segala usia
Pengin baca cerita-cerita di Komik Perempuan sambil mangku anak? Boleh saja. Namanya juga punya anak. Pasti mau ngapa-ngapain juga disambi momong anak. Cerita dan gambar yang ada di Komik Perempuanmu, aman semua. Nggak ada konten “aneh-aneh”. Jadi nggak apa-apa banget kalau anak-anak ikutan lihat. Hanya, mungkin anak-anak belum mengerti isinya. Eh, bisa juga lho, sambil buat mengenalkan anak atau anggota keluarga yang lain, tentang perempuan. Misalnya, saat baca bareng anak, kasih tahu bahwa kondisi mamanya repot banget saat harus mengurus rumah tangga. Jadi beri pengertian pada anak bahwa dia juga harus bisa diajak kerja sama. Salah satu contohnya adalah kembalikan mainan ke tempatnya. Biar mamanya sedikit terbantu.
Banyak ilmunya
Seperti yang sudah saya beri contoh di atas, Komik Perempuan ini banyak ilmunya. Di atas saya kasih contoh soal parenting. Nah, jauh lebih dalam, isi ceritanya adalah memberi vitamin pada mental kita. Meskipun tampil dalam format komik, cerita-cerita yang disajikan berisi pesan yang dalam. Salah satu contoh, tokoh Dea yang tidak cantik. Dia tetap nyaman dengan dirinya dan bisa tampil menjadi diri sendiri, meski berada di antara teman yang cantik-cantik. Di sini kita bisa menangkap pesan bahwa sudah seharusnya kita tampil sesuai keinginan dan kenyamanan kita. Jangan terlalu peduli omongan orang lain. Jangan berusaha memenuhi keinginan orang lain, padahal tidak nyaman untuk kita. Pokoknya banyak deh, ilmu yang bakalan didapat saat baca Komik Perempuan. Quote-nya juga bagus-bagus. Simak beberapa, ya:
Di-update secara rutin
Ini yang paling penting. Kan, suka ada tuh, ya, platform yang bagus dan kita sukai, eh, nggak pernah di-update. Kalau Komik Perempuan, selalu ada postingan baru setiap dua minggu. Kita bakalan bisa baca cerita baru secara rutin. Asyik kan, dapat hiburan sekaligus ilmu baru dua minggu sekali?
Dibuat oleh penulis dan komikus berpengalaman, perempuan semua
Buat saya yang dari dulunya hobi baca komik, pasti akan “pilih-pilih”. Komik yang tulisannya enak dibaca, nggak ada typo, ceritanya mudah dimengerti, akan membuat saya senang membacanya. Kriteria ini ada pada cerita-cerita di Komik Perempuan karena semua dibuat oleh penulis dan komikus berpengalaman. Nggak bakalan ada deh, kalimat ambigu atau penyampaian cerita berbelit-belit. Tanda bacanya juga benar semua. Font-nya nyaman di mata. Iya sih, saya segitu ribetnya kalau milih komik. Namanya juga penulis, pasti ada sisi penulis yang bergejolak di hati saat mau milih bacaan. Yang lebih istimewa, semua yang terlibat dalan produksi di Komik Perempuanmu, ya perempuan. Penulisnya, perempuan. Komikusnya, perempuan. Desainernya, perempuan. Komik Perempuanmu memang dari perempuan, oleh perempuan, dan untuk perempuan. Terus, laki-laki boleh baca, nggak? Tentu saja boleh. Biar lebih mengerti tentang perempuan.
Nah, itu dia segala hal yang saya tangkap dari Komik Perempuanmu. Banyak banget manfaat yang bisa didapat dari “sekadar” komik. Mau kepoin Instagramnya dulu juga boleh. Yuk, baca semua ceritanya! Nanti ceritain ke saya ya, yang mana favoritmu?
Ella says
Memang keren banget ya mbak Nunik
Semua dibuat oleh perempuan.. Ceritanya beneran ringan dan banyak hikmah yang bisa diambil 😀