Dulu, kali pertama saya dengar kata “bayi tabung” yang terlintas di pikiran adalah program hamil dengan cara “menabung” bayi di dalam tabung. Duh, ngaco banget, ya. Akhir-akhir ini sudah lebih ngerti bahwa bayi tabung itu dibuahi di luar kandungan, lalu ditumbuhkembangkan lagi di dalam rahim. Nah, minggu lalu, saya punya kesempatan bincang-bincang tentang bayi tabung, bersama ahlinya, yaitu dr. Indra Nurzam Chalik Anwar. Saya pun dapat informasi lengkap mengenai bayi tabung.
Bayi Tabung? Apa Itu?
Saat bertemu dr. Indra, beliau menjelaskan panjang lebar. Bayi tabung atau bahasa ilmiahnya in vitro fertilization (IVF) adalah program hamil yang dilakukan dengan cara berbeda. Kalau program hamil biasa, pembuahan terjadi langsung di dalam rahim. Namun, seperti yang saya sebutkan di atas, bayi tabung adalah program hamil yang memerlukan cara-cara khusus. Pembuahan dilangsungkan di lab khusus. Jadi, sel telur istri diambil dari rahim lalu dibuahi oleh sel sperma suami, setelah itu barulah simpan kembali di dalam rahim istri agar tumbuh dan berkembang seperti kehamilan pada umumnya.
Tujuan program bayi tabung adalah membantu pasangan suami istri yang belum berhasil memiliki anak dengan kehamilan istri secara alami, untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang juga sehat.
Siapa Saja yang Bisa Ikut Program Bayi Tabung?
Program bayi tabung ini bisa diikuti oleh semua pasangan suami istri, khususnya yang sudah lama belum berhasil hamil dengan cara alami. Ketika pasangan suami istri sudah menikah selama satu tahun dan istri belum berhasil hamil, itu berarti ada sesuatu yang harus diperiksakan.
Kalau satu tahun belum berhasil hamil, mungkin ada sesuatu yang terjadi, baik dari pihak istri maupun suami. Kemungkinannya adalah:
Dari pihak istri:
- Endometriosis
Inilah penyebab paling tinggi dari perempuan yang belum juga hamil meskipun sudah menikah lebih dari satu tahun. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim, malah tumbuh dan menumpuk di luar rahim. Ketika sel telur tidak dibuahi, akan terjadi haid. Pada saat ini jaringan lapisan dinding rahim ikut keluar bersama darah haid. Nah, jaringan yang menumpuk di luar rahim tadi, akan meluruh menjadi darah, tetapi keluarnya bukan lewat vagina. Akibatnya, sisa-sisa darah mengendap, lalu menyebabkan peradangan, terbentuknya kista, atau terjadi jaringan parut. Inilah yang membuat kehamilan jadi tertunda.
- PCOS
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kondisi hormon yang tidak seimbang pada tubuh istri. Perempuan yang mengalami PCOS haidnya tidak teratur sehingga tidak terjadi ovulasi (proses sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium menuju tuba falopii untuk dibuahi). Kalau tidak terjadi ovulasi berarti tidak ada sel telur yang siap dibuahi. Pembuahan pun tidak terjadi. Otomatis, tidak terjadi kehamilan. Pada perempuan dengan PCOS, hormon laki-laki (androgen) menjadi lebih banyak dibandingkan perempuan yang tidak mengalami PCOS.
- Terlalu kurus atau terlalu gemuk
Ada penyakit yang disebut anorexia yaitu ketika seseorang selalu merasa terlalu gemuk, sehingga takut makan, padahal tubuhnya sudah sangat kurus. Kondisi ini bisa menyebabkan perempuan sulit hamil. Sebaliknya, orang yang terlalu gemuk (obesitas) juga berpotensi hal yang sama.
- Keguguran berulang
Semakin bertambahnya usia perempuan, semakin tinggi pula kemungkinan mengalami keguguran berulang. Ini karena semakin berumur, kualitas sel telur dan jumlahnya, semakin menurun. Jika terjadi kehamilan, ada kemungkinan janin mengalami kelainan kromosom dan akhirnya terjadi keguguran.
Dari pihak suami:
- Kondisi sperma
Ada pria yang kondisi spermanya menyebabkan tertundanya kehamilan. Misalnya, jumlah sperma yang kurang dari jumlah normal, gerakan sperma yang kurang lincah sehingga sulit mencapai sel terlur, atau bentuk sperma yang tidak normal.
- Varikokel
Yaitu semacam varises yang terjadi pada pangkal paha. Adanya pelebaran pembuluh vena ini dapat menyebabkan mengecilnya testis. Kondisi inilah yang dapat membuat tertundanya kehamilan.
Syarat Mengikuti Program Bayi Tabung
Semua orang memang boleh ikutan program bayi tabung, tapi ada beberapa syarat tertentu. Misalnya:
Organ reproduksi normal
Iya, organ reproduksi perempuan harus normal. Maksudnya, saluran tuba dan rahim dalam kondisi bagus, agar tetap bisa memproduksi sel telur. Sebab, sel telur ini yang nanti akan ditemukan dengan sel sperma di laboratorium. Kalau organ reproduksinya ada yang nggak normal, ya nggak bisa memproduksi sel telur. Jadinya nggak ada sel telur yang bisa diambil untuk disatukan dengan sel sperma.
Sudah tidak ada masalah yang menjadi penyebab tertundanya kehamilan
Tadi ada beberapa masalah yang mungkin menjadi penyebab tertundanya kehamilan. Misalnya, adanya kista, PCOS, dan lain-lain. Sebelum dilakukan bayi tabung, kondisi-kondisi ini harus disembuhkan terlebih dahulu. Jika ada kista, dibuang dahulu. Jika mengalami PCOS, diseimbangkan dahulu hormonnya. Intinya, diusahakan dahulu agar istri dapat memproduksi sel telur.
Belum kunjung hamil meskipun sudah menikah satu hingga dua tahun
Kamu sudah satu hingga dua tahun menikah tapi belum kunjung hamil? Usiamu berapa? Ketika sudah menikah selama satu sampai dua tahun tapi belum hamil meskipun sudah berhubungan suami istri secara rutin, dan tidak ada kondisi yang harus disembuhkan, dokter akan memutuskan kamu langsung bisa menjalani program bayi tabung.
Semakin muda usiamu, semakin tinggi peluang keberhasilan program bayi tabung. Tapi kalau sudah satu hingga dua tahun menikah belum hamil juga, ada program lain yang bisa dilakukan, sebelum memutuskan melakukan program bayi tabung.
Program lain itu misalnya induksi ovulasi (dokter memberikan obat-obatan penyubur pada istri, agar cepat hamil). Jika belum terjadi kehamilan juga dalam waktu tertentu, bisa mengikuti program inseminasi intra uteri (IUI) yaitu sperma yang sudah diproses, dimasukkan ke dalam rahim agar terjadi pembuahan. Jika sudah tiga kali melakukan program ini dan belum berhasil, barulah dokter menyarankan program bayi tabung.
Punya buku nikah
Nah, ini yang terpenting di antara yang penting. Di Indonesia, pasangan yang ingin memiliki anak dengan program bayi tabung adalah pasangan suami istri yang sah.
Proses Program Bayi Tabung
Proses program bayi tabung itu gimana, sih? Dr. Indra menjelaskan, ada berbagai langkah yang harus dilakukan pada saat pasangan suami istri fix mulai menjalani program ini.
Sebelumnya, tentu kamu sudah cari-cari info ya tentang klinik yang melayani program bayi tabung. Pilih klinik yang kredibel. Jangan lupa juga untuk mencari dokter yang ahli dalam menangani program bayi tabung. Jangan asal percaya dokter. Pilih yang memang sudah berpengalaman menangani program ini dan cari informasi tentang angka keberhasilan dari program ini yang sudah ditangani dokter ahli tersebut.
- Pada saat sudah mulai menjalani program bayi tabung, datanglah ke klinik tersebut pada hari ke-2 haid. Dokter akan memberikan obat penyubur agar sisa-sisa sel telur tumbuh matang sempurna. Obat ini akan diberikan melalui suntikan.
- Pada hari ke-10 haid, datang lagi ke klinik. Dokter akan mengambil sel telur yang sudah matang. Jumlah sel telur yang akan diambil dan sudah matang biasanya 11-15 sel telur.
- Suami juga diminta datang ke klinik untuk proses pengambilan sperma. Sel sperma yang dipilih adalah yang berkualitas, untuk menghasilkan janin yang kuat dan sehat.
- Dokter ahli akan memilih satu sel telur. Sisa sel telur, akan disimpan di laboratorium, sebagai cadangan. Satu sel telu ini akan disatukan dengan satu sel sperma, di laboratorium. Setelah itu kedua sel yang telah bersatu ini dimasukkan lagi ke dalam rahim. Tunggu sampai dua minggu atau periode haid selanjutnya. Jika berhasil, akan terjadi kehamilan. Jika tidak berhasil, proses akan diulang menggunakan sel telur cadangan.
Biaya Program Bayi Tabung
Biaya program ini berkisar antara Rp50-100juta. Ini adalah total biaya. Pembayarannya tidak sekaligus melainkan bertahap sesuai proses yang sedang berjalan. Misalnya, sedang dilakukan tahap pemberian hormon ketika kamu datang di saat hari ke-2 haid, baru diminta melakukan pembayaran sekian juta. Lalu, bayar lagi nanti saat dilakukan proses pengambilan sel telur, dan seterusnya.
Tingkat Keberhasilan Program Bayi Tabung
Tingkat keberhasilan program ini gimana? Ini tergantung dari usia istri. Semakin muda, semakin tinggi angka keberhasilannya. Karenanya, di awal sebaiknya konsultasi selengkap-lengkapnya dengan dokter. Ceritakan kondisimu apa adanya. Nanti dokter akan membantu menentukan langkah agar program bayi tabung mencapai tingkat keberhasilan yang paling tinggi. Namun, yang perlu diingat, nggak pernah ada teknologi yang bisa 100% berhasil. Terlepas dari itu, ya tetap harus usaha dulu secara maksimal. Bagaimana pun, siapa tahu Tuhan sudah akan mengabulkan doa kita untuk punya anak.
Wah, jelas banget deh, penjelasan dari dr. Indra ini. Oh ya, dr. Indra praktik di:
Morula IVF Bunda Internasional Clinic (BIC)
Jl. Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat
dan di
Teratai Fertilitas Clinic,
Gading Pluit Lt.4 Jl. Boulevard Timur Raya,
Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Mau tanya-tanya atau cari informasi selengkapnya? Bisa lewat Instagramnya dr. Indra di @indrancanwar
Leave a Reply