• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Culinary / Berburu Nasi Jamblang di Kota Asalnya

Berburu Nasi Jamblang di Kota Asalnya

February 8, 2016 Nunik Utami 1 Comment

Beberapa tahun yang lalu, dalam perjalanan darat menuju Yogyakarta, saya pernah mampir di Cirebon untuk makan siang. Yang saya ingat, saat itu Nasi Jamblang begitu istimewa. Sampai saat ini pun saya masih ingat rasa masakan khas Cirebon ini.

Desember 2015 lalu saya main ke Cirebon. Nggak ada acara khusus, sih. Hanya memanfaatkan long weekend karena saat itu ada tanggal merah memperingati Maulid Nabi.

Hotel yang saya tempati berada di pusat kota. Dari sini dekat ke mana-mana. Lingkungannya pun lengkap dengan fasilitas seperti mall, berbagai hotel lain, dan tentu saja tempat-tempat wisata kuliner.

Sebelum sampai ke Cirebon, saya sudah niat banget untuk makan Nasi Jamblang lagi. Maka, ketika sudah berada di Cirebon, saya pun berburu makanan ini. Lokasi hotel sangat dekat dengan warung Nasi Jamblang Bang Dul. Saya hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter, sampailah di warung yang terkenal ini.

Inilah risiko dari tempat terkenal. Ketika saya sampai di warung ini jam delapan malam, warung sangat penuh! Banyak pembeli yang menyerbu warung ini. Kelihatannya pembeli-pembeli tersebut berasal dari kota lain, dan sebagian besar dari Jakarta. Saya melihatnya dari banyaknya mobil plat B yang terparkir di depan warung. Begitu melihat kerumunan yang penuh sesak, serta tidak tersedianya tempat duduk, saya langsung membatalkan niat makan di sini.

Duh, perut sudah lapar, ditambah suasana yang hiruk pikuk serta tempat duduk yang harus menunggu tamu lain selesai makan, membuat saya langsung merasa lelah. Saya pun memutuskan untuk makan di kedai sebelahnya dan langsung memesan empal asem.

Berhubung saat itu nggak jadi makan Nasi Jamblang, malam berikutnya saya hunting makanan ini di sekitar hotel. Di sebelah kanan hotel ada beberapa warung tenda yang menjual Nasi Jamblang. Saya langsung saja makan di situ karena tempatnya nggak terlalu ramai.

1

 

9

3

4

8

5

6

10

Nasi Jamblang itu seperti Nasi Kucing yang ada di Jakarta dan Yogyakarta. Porsinya sedikit dan banyak pilihan lauknya. Beberapa lauk yang tampak menggiurkan adalah cumi, telur balado, sate usus, ikan tongkol, dan tentu saja sambalnya. Melihatnya saja saya sudah berselera banget. Apalagi bungkusnya menggunakan daun jati yang membuat masakan semakin harum. Wangi daun jati ini mengingatkan masa kecil saya di Pemalang (kota kelahiran alm Ibu) dan Yogyakarta (kota kelahiran saya) yang sering makan dengan beralas daun jati.

Saya pesan satu setengah porsi nasi dan memilih lauk ikan tongkol, sate usus, serta sambal. Ketika makan, saya agak surprise juga. Rasa Nasi Jamblang ini nggak seenak yang saya bayangkan. Saya yang menyukai masakan berbumbu kuat, merasa bahwa lauk-lauk ini kurang berbumbu. Ikan dan sate ususnya nggak gurih, juga kurang asin. Saat mencoba sambal yang tampak sangat menggugah selera, saya juga merasakan keanehan. Sambal ini sama sekali nggak pedas, apalagi asin. Ketika saya mencoba lagi Nasi Jamblang di warung sebelah, rasanya juga sama saja. Mungkin ini jawaban atas pertanyaan tentang membludaknya tamu di kedai Nasi Jamblang Bang Dul. Kalau begitu, kapan-kapan saya harus mencoba makan di kedai yang ramai itu.

Culinary, Food, Review

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Heri says

    May 14, 2017 at 21:07

    Memang begitulah nasi Jamblang, sepertinya selera saya juga kurang pas dengan kuliner yang satu ini. DItambah, saya pecinta sayur, dan saya tidak menemukan sayur apa pun di warung Jamblang yang di kota asalnya ?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Myeongdong, Tempat Belanja Kosmetik Murah di Korea

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,110 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Lagi ngapain? Rebahan? Coba deh dengerin pantun i Lagi ngapain? Rebahan? 
Coba deh dengerin pantun ini! Dijamin extra faedah 😄

#RamadhanExtraFaedah #PantunExtraFaedah #UnlimitedBisaSemua
@sctv @smartfrenworld
Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan uda Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan udah beres. Hari kedua puasa ini lumayan sibuk. Pengiriman peyek, kue kering, dan batik, yang butuh perhatian lebih. Telpon sana sini buat koordinasi dan memastikan pengiriman berjalan lancar. 

Ngerjain kerjaan rutin, ngetik naskah, ngedit naskah, kirim report, dan urusan rumah, juga aman terkendali. Yaa kalo kehabisan energi, biasanya saya bisa tiba2 ketiduran. Butuh istirahat, dong. Apalagi lagi puasa. 

Kegiatan bulan puasa jadi agak beda, sih. Saya sengaja ambil jam istirahat beberapa kali, buat ibadah yang agak lebih. Satu yang belum kesampaian: tarawih di masjid. Masjid favorit yang dekat rumah, sekarang belum buka tarawih berjamaah. Adanya masjid yang dekat rumah juga tapi penuh. Masih belum berani kalau tarawih di situ karena ramai banget. 

Semoga kalian puasa dan aktivitas selama puasa lancar juga, ya. 

#ramadan #ramadan2021
Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu sapi, pemberian makanannya juga harus hati2. Nggak boleh ngonsumsi produk turunannya, seperti keju, yogurt, dan beberapa lainnya. 

Tenang. Ada kok, resep makanan untuk anak yang alergi susu sapi. Nih, saya punya buku resepnya, dari @soya_generasimaju . Boleh banget lho, nyoba2 ini. Biar anak yang alergi susu sapi, bisa tetap dapat nutrisi yang cukup. 

#SoyaDukungTumbuhMaksimal #SemangatGenerasiMaju
Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambi Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambil ngemil sambil minum teh, enak banget, lho. 

Jaraknya cuma 50 m dari rumah. Dulu malah rumahnya tepat di kiri depan candi ini. Rumah pertama yang ada di depan candi. 

Sekarang Candi Sari masih ditutup untuk umum, tapi kalo tetangga mau main di sini, boleh aja. Pagarnya kadang dikunci, kadang nggak. 

Kalo lagi nggak dikunci ya tinggal buka aja. Kalo lagi dikunci, tinggal nyamperin penjaganya, minta dibukain. Wong penjaganya juga tetangga. Malah ada juga yang sodara, yang kerjanya di Dinas Purbakala. 🤭

#candisari #candi #candijogja #wisatacandi #wisatajogja
Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin makan tengkleng. Biasanya saya makan di daerah Amplas. 

Masalahnya, sekarang kangennya sama tengkleng rica-rica-nya Pak Manto. Waktu itu pernah makan di Solo, enak banget. Adanya memang cuma di Solo. 

Eeh, ternyata sekarang ada juga di Jogja. Tepatnya di Gejayan. Kedai yang di Solo sih, rame banget. Makanya waktu itu sengaja makannya jam 10-an biar nggak terlalu ramai. 

Begitu makan yang di Jogja, tempatnya sepiiii banget. Maklum, deh. Namanya juga lagi pandemi. 

Porsi yang di Jogja sama banyaknya dengan yang di Solo. Kelihatannya buanyaak banget ya. Padahal bawahnya juga banyak ganjalannya, berupa kol. Hahaha ... Tapi ya tetap, porsi segitu masih kebanyakan buat saya. Soalnya dagingnya banyak.
Kalo pengin pake nasi, seporsi nasi biasa buat berdua atau bertiga. Jadi tengklengnya bisa dihabiskan. 

Bisa juga dibalik. Nasinya satu porsi. Tengklengnya satu porsi buat berdua. 

Makan di Solo, setahun yang lalu, seporsi Rp65 rb. 
Makan di Jogja, seporsi Rp69 rb. 
Sudah sama nasi. 
Tinggal nambah es jeruk atau es teh manis. 
Kenyang, deh. 😍

#tengklengricarica #tengklengricaricapakmanto #kulinersolo #kulinerjogja
Ada pertemuan pertama. Ada pertemuan terakhir. Ad Ada pertemuan pertama. 
Ada pertemuan terakhir.
Ada juga pertemuan pertama sekaligus terakhir. 
Semoga jalan terang kembali ke Pencipta.
Beribu duka, kutak bisa hadir.

Gumuk Pasir Parangkusumo,
2 April 2021

#yogyakarta #jogja #jogjakarta #gumukpasir #gumukpasirparangkusumo
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • HP Spectre x360 14 Terbaru, Dukung Aktivitas Semua Impian
  • Mobil Toyota Kijang dari Masa ke Masa
  • Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Imugard Memperkuat Imun Tubuh dengan Bahan Alami
  • Dear Perempuan, Mari Merayakan Hidup!

Komentar Terbaru

  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Tuty Prihartiny on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis