Ini kali kedua saya menginap di Hotel Verona Palace Bandung. Keduanya sama-sama dalam rangka bekerja.
Hotelnya tidak terlalu besar, tapi di setiap sudutnya terdapat hiasan-hiasan yang unik dan menghibur. Di dekat meja resepsionis ada becak kecil dengan penumpang boneka beruang. Hiasan ini begitu melekat di kepala saya, sehingga setiap ada orang yang menyebut Hotel Verona, becak dengan boneka beruang ini langsung terbayang. Di depan lift ada pajangan unik berupa patung dengan bentuk sepasang manusia. Patung-patung ini menampilkan gerakan dan ekspresi tertentu. Saya senang melihat pajangan ini dan pernah berlama-lama memandanginya sambil menebak-nebak ekspresi yang akan disampaikan oleh pembuat patung melalui benda ini.
Saya menempati kamar 209 dengan tempat tidur double. Selain fasilitas standar seperti TV, sandal hotel, dan alat pemanas air untuk membuat minuman hangat, kamar dilengkapi dengan kursi dan meja untuk bekerja. Pada akhirnya sih, kursi dan meja kerja ini nggak terlalu banyak digunakan. Sebab, saya lebih banyak bekerja di ruang meeting dan saat bekerja di kamar, saya lebih suka mengetik di tempat tidur.
Berhubung acara menginap ini dalam rangka bekerja, saya makan pagi, siang, dan malam, di restoran hotel. Makanan yang disajikan cukup bervariasi dan mewakili masakan Sunda. Nasi Tutug Oncom menjadi salah satu menu yang terhidang di restoran ini. Kadang-kadang ada karedok, leunca, dan teri. Menu lainnya sih, standar hotel, seperti sup, omelet, nasi goreng, dan aneka pastry.
Lagi-lagi saya tertarik dengan interior restoran. Ruangan terbagi dua, smoking area dan no smoking area. Kedua ruangan ini bersebelahan, tetapi menggunakan interior yang berbedaa. Di bagian dalam (no smoking area) menggunakan kursi dan meja berwarna gelap dengan nuansa yang klasik sekaligus elegan. Penataan peralatan makan dan hiasannya juga berkesan elegan. Saya suka banget dengan jam dinding yang terpasang di dekat pintu keluar restoran. Jarum jam pada jam ini berupa sendok dan garpu. Pas banget ditempatkan di restoran dan tampaknya manajemen hotel benar-benar niat memasang hiasan yang sesuai.
Bagian luar atau no smoking area didominasi dengan warna merah dan tetap dikombinasi dengan warna cokelat kayu. Tulisan “Sugar Rush” menarik perhatian saya karena semakin membuat hotel bersuasana klasik dan romantis. Saya berkali-kali memotret tulisan ini dan juga berfoto di depannya. Smoking area ini semakin meriah dengan hadirnya kain-kain penutup di bagian atas. Duduk di sini seperti dipayungi tenda yang cantik.
Hotel ini tidak ada fasilitas kolam renang dan tempat olahraga. Tapi nggak masalah buat saya yang ke sini untuk bekerja. Bagi kamu yang akan menginap dengan tujuan liburan juga asyik-asyik aja tanpa dua fasilitas itu. Sebab, Hotel Verona Palace ini terletak di tempat yang strategis dan banyak tempat hiburan di sekitarnya.
Saat pertama kali menginap di sini, ketika pulang ada fasilitas mobil hotel yang bisa mengantar saya ke pool travel. Sayangnya ketika menginap kali kedua, sudah tidak ada fasilitas antar. Entah memang sudah tidak disediakan atau ada tapi mereka masih sibuk, saya kurang tahu persis.
Yang paling asyik, ketika saya minta kartu nama hotel, petugas resepsionisnya mengatakan bahwa, suatu saat kalau saya menginap lagi bisa diberikan rate yang lebih bagus karena sudah pernag menginap di sini dua kali.
Saya pun senyum-senyum sambil bersorak dalam hati.
Verona Palace Boutique Hotel ***
Turiscantik says
Wah lumayan neh buat referensi hotel kalau ke bandung 🙂
Nunik Utami says
Betul ^^
Alaika says
Hotelnya asyik ya, Nik. Cozy, ruangannya juga apik penataannya. Bisa nih kapan2 nyoba nginep di sini, ah!
Nunik Utami says
Pajangannya juga bagus-bagus, Mbak. Betah deh, ngetik-ngetik di situ. Hehehhe
Nurin Ainistikmalia says
Trims ulasannya Mbak, jd ada referensi nanti2 kalau ke Bandung, 🙂
Nunik Utami says
Sama-sama. Met merencanakan liburan ke Bandung, ya 😀
juju says
Wahh jamnya lucuuuk uwooo 😀
Klo ke Bandung, bisa nih saya nginep di sini, makasih, Mak buat rekomendasinya :*
Anggarani says
Kayanya pernah liat rekan kerjanya mba nunik itu deh.
Oncooomnyaaaa…. mauu..
Nunik Utami says
Hehehe iya, Itu Mas Septian Dwi Cahyo. Tutug oncom? Hyuukkk sedap lho itu :))
Ashanti Parkes says
You have mentioned very interesting points ! ps nice internet site . “Every man over forty is a scoundrel.” by George Bernard Shaw.