• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Artikel / Fashion / Asal Mula Celana Jeans

Asal Mula Celana Jeans

September 25, 2015 Nunik Utami 11 Comments

Biasanya saya “mewajibkan” punya celana jeans 4 warna. Hitam, biru tua, biru muda, dan abu-abu. Semua modelnya saya pilih yang boots cut (bagian ujung kaki agak lebih lebar dibandingkan bagian paha hingga betis). Maklum deh, saya kan nggak tinggi. Jadi, pilih model boots cut agar nggak terlihat “bulat” banget :D.

Belakangan, saya agak cuek dengan persediaan warna celana jeans koleksi saya. Celana jeans hitam sudah lama pensiun dan saya tidak mencari penggantinya. Lalu, celana jeans abu-abu, berapa bulan lalu saya lihat bentuknya sudah tidak asli lagi dan bagian pinggangnya melebar. Warna biru tua, kemarinan saya juga menyadari bentuknya sudah nggak bagus dan agak melar. Tinggal yang biru muda nih, masih bagus dan paling jarang saya pakai karena warnanya terang dan mudah kotor.

jeans kabarmayacom - nunikutami
Celana jeans berbagai warna. Kepingin punya semua warna, deh πŸ˜€ Gambar dari kabarmayacom

Saya kepikiran untuk beli celana jeans lagi. Saat itu juga, saya menyadari, ternyata celana jeans masih pantas dipakai oleh usia berapa pun. Wajarlah, namanya juga celana tak lekang waktu.

Nah, saya juga jadi tertarik dengan asal mula celana jeans. Berselancar lah saya di dunia maya, mencari informasi tentang asal mula celana yang sampai sekarang masih dipakai oleh semua usia ini.

Awalnya, celana jeans dipakai oleh para pekerja tambang di California, Amerika Serikat, tahun 1800-an. Maklumlah saat itu sedang heboh ditemukan pertambangan emas di daerah itu. Celana berbahan keras dan tebal ini dianggap aman dan nyaman dipakai di daerah yang berbahaya seperti pertambangan. Kualitasnya juga bagus, karena tidak mudah sobek. Celana berbahan kuat seperti ini kali pertama diperkenalkan oleh seorang perantau asal Eropa yang bernama Levi Strauss. Sekarang kamu tahu kan, orang yang ada di balik jeans terkenal merk Levi’s?

Lalu, Levi Strauss menyempurnakan hasil karyanya menggunakan bahan bernama genes yang didapat di daerah Genoa. Nama inilah yang kemudian dilafalkan jadi “jeans”. Orang Prancis menyebutnya dengan “bleu de genes” yang kemudian populer menjadi “blue jeans”.

Sumber lain mengatakan bahwa bahan jeans ada juga yang diperoleh di Nimes, sebuah kota di Prancis. Orang-orang menyebutnya de Nimes. Itu sebabnya bahan jeans kerap disebut denim.

berandakatablogspotcom - nunik utami

Oh ya, kamu suka memerhatikan kantung kecil yang ada di saku celana jeans? Pembuatannya bukan tanpa alasan, lho. Kantung itu sengaja dibuat untuk menyimpan benda-benda berharga berukuran kecil yang sering ditemukan oleh para penambang. Kalau sekarang saya suka memanfaatkannya untuk menyimpan bolpoin atau ponsel berukuran kecil.

Ternyata, sampai saat ini celana jeans masih dipakai oleh semua kalangan. Begitu panjangnya usia dan sejarah celana jeans. Sekarang bahkan anak negeri sudah banyak yang mendesain dan membuat merk sendiri celana jeans sebagai produk bisnisnya.

Keren banget, ya.

Fashion celana jeans

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Hazmi Srondol says

    September 26, 2015 at 20:18

    Kalau saya, kantong kecil itu pas buat narok koek zippo. hahahahah

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 26, 2015 at 20:25

      Nahh, sampai saat ini kantung kecil itu juga fungsional, ya. Bisa buat nyimpan macam-macam πŸ˜€

      Reply
  2. Choirul Huda says

    September 27, 2015 at 00:34

    salah satu merek jeans (kbbi: jin) atau denim buatan lokal yang paling saya sering pake ya, card**al
    selain harganya murah meriah, kualitasnya juga oke
    waktu pacar saya kerja di bandung, saya sering melihat proses produksinya yang lumayan higienis

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 27, 2015 at 01:26

      Nah, celana jeans saya yang biru tua dan sudah agak rusak ini juga merek itu. Kepengin beli merk itu lagi. Kualitasnya oke, dipakai juga bentuknya bagus. Asyik ya, bisa dapat kesempatan lihat-lihat proses produksinya. Orang umum bisa masuk untuk lihat-lihat gak sih?

      Reply
  3. dwina says

    September 27, 2015 at 07:28

    Crlana jeansku berapa yaa….? Aku paling suka celana jeans yg udah beleeel bgt, tp suamiku sebel ngeliatnya….hahaha

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 27, 2015 at 19:07

      Padahal bagus ya, gayanya jadi kayak anak muda. Hahhaha

      Reply
  4. Lidya says

    September 27, 2015 at 12:02

    celana jeasn gak ada matiny adari generasi ke generasi

    Reply
    • Nunik Utami says

      September 27, 2015 at 19:08

      Betul banget. Ternyata udah ada dari tahun 1800-an, ya.

      Reply
  5. alaika says

    October 12, 2015 at 08:29

    Aq juga suka banget pake jeans. Dulu wkt masih aktif di dunia humanity, jeans adalah celana kebesaran di kantor kami. Seneng, deh. Etapi, di kantor yang sekarang, jeans kagak boleh, cuy! ^_^

    Reply
  6. kornelius ginting says

    October 12, 2015 at 08:55

    Yang bikin keren itu jeans yang asli ngaa di cuci berbulan-bulan juga warnanya ngga bakal berubah… eh sekarang lagi trend yang belel (model warnanya agak kusam) ….

    Reply
  7. Ety Abdoel says

    October 12, 2015 at 09:00

    Lama nggak pernah pake celana jins. Sekarang pakenya rok jins

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Paxel, Kirim Paket Dalam Waktu Singkat
  • Paket Freedom Internet IM3 Ooredoo, Kuota Habis, Pulsa Tidak Terpotong

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,056 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jal Ngelongok gerbang sedikit, ada hamparan sawah. Jalan maju sedikit, ada candi. Ke depan sedikit lagi, ada gapura batas desa dengan desain khas Jawa. Ke sanaan lagi, ada rumah joglo. Benteng. Dinding bermotif batik. Baligo bergambar wayang. Gedung berarsitektur khas kolonial yang tidak mencakar langit. Fly over berpemandangan gunung berapi. Papan nama jalan lengkap dengan aksara Jawa. Bangunan peninggalan zaman Jawa kuno. Hamparan pasir yang  masih agak jauh dari pantai. Mbah-mbah yang masih sehat, kuat, dan ceria. Orang tua yang ikut memutar roda perekonomian. Anak-anak berbahasa Jawa.

Lengkap. Pokoknya lengkap. Jogja punya semuanya. Dan, semua itu, sudah berhasil menjadi "support system" untuk saya.

#lifeinjogja #gumukpasirparangkusumo
Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekal Iya nih, oseng-oseng mercon memang ngangenin sekaligus nakutin. Disebut mercon, karena masakan ini dibuat sangat pedas. Saya sering pengin makan oseng mercon. Suka sih, masakan pedas, tapi sekadarnya aja. Hanya ada rasa pedasnya. Bukan pedas yang pedas banget sampai-sampai malah jadi nggak bisa nikmatin makanannya. 

Oseng-oseng mercon ini bahan utamanya bervariasi. Ada yang menggunakan daging sapi dicampur tetelan, ada yang pakai sandung lamur (daging sapi yang banyak lemaknya), ada juga yang menggunakan kikil. 

Yang di foto ini adalah daging sapi dicampur tetelan. Saya makannya di Kampoeng Mataraman. Enak nih, pedasnya nggak gila-gila amat. 

Dulu di sini makannya sistem prasmanan. Ada penyewaan jarik dan kebaya juga, buat foto-foto di tempat. Sejak pandemi, makannya nggak prasmanan lagi. Nggak ada penyewaan baju-baju Jawa juga. Malah, minggu lalu saya lewat lagi, resto ini tutup. 

Mudah-mudahan kondisi segera membaik. PSBB/PPKM segera berakhir. Biar semua resto di Jogja (dan seluruh dunia) buka lagi seperti biasa.

#osengmercon #kulinerjogja #jogjafood #lifeinjogja
Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepa Terbang. Terasa banget, waktu berjalan sangat cepat, seperti terbang. Kata seorang sahabat, hidup di Jogja bisa terbawa santai. Ritme hidup lebih lambat. Pada kenyataannya, setelah menjalani hidup di kota kelahiran ini, produktivitas saya meningkat. Semua berawal dari rasa semangat. Di sini, kalau capek, istirahatnya nyusurin jalan yang masih banyak hijau-hijaunya. Deretan pohon yang subur, hamparan sawah yang padinya mulai menguning, enak banget buat dipandangi lama-lama. Enak banget buat dihirup udaranya. Kalau mau menikmati Jogja dari ketinggian seperti di foto ini, ya bisa juga. 

Yuk, semangat! 😍

#jogja #yogyakarta #lifeinjogja #lifelessons
Langsung belanja ahh besok! . Reposted from atome. Langsung belanja ahh besok!
.
Reposted from atome.id
.
Siapkan Valentine yang berkesan buat doi dengan atome.id !
.
Reposted from amandacaesaa
.
Happy Valentine!
.
Buat kamu yang lagi menyiapkan kado spesial untuk orang kesayangan kamu atau kado untuk diri kamu sendiri, kebetulan banget nih!
.
Masih ada promo spesial di store sephoraidn dan markandspencer_id khususnya di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
.
Kalau kamu belanja pakai atome.id senilai minimal 500 ribu, kamu langsung dapat voucher diskon MAP senilai 100 ribu.
.
Tapi promo ini berlaku cuma sampai hari Minggu 14 Februari. So, jangan sampai terlewatkan ya!
.
Oh iya! Pembayaran pakai Atome itu bunganya 0%, bisa cicilan 3 dan 6 bulan, tanpa perlu DP juga.
.
Belanja kado spesial pakai atome.id dan nikmatin promonya.
.
#Atome
#SephoraIDN
#MarkAndSpencer
#TimeToOwnit
Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita b Sehat itu anugerah luar biasa. Kalau sehat, kita bisa melakukan apa saja untuk memutar roda kehidupan. Cari nafkah, mendidik anak, bergaul dengan teman-teman, baca buku, nyoba resep masakan, ngepoin instagram seleb, nonton drakor. Pokoknya semuanya.

Sayangnya kita suka lupa. Ketika sehat, lupa bahwa kesehatan itu perlu dijaga. Ketika sakit, baru tersadar kesehatan itu mahal harganya. Selain olahraga teratur dan cukup istirahat, tubuh juga butuh suplemen multivitamin terutama ketika menu makan kita kurang variatif, jarang makan buah & sayur serta tetap harus beraktivitas di luar rumah di masa pandemi ini. 

Karenanya, saya minum Therabex dari Combiphar, satu kaplet sehari setiap pagi. Kualitasnya tak perlu diragukan lagi karena Therabex telah dipercaya Indonesia sejak tahun 1985 & terdaftar di BPOM. Kandungan vit C 500 mg & 6 vit B kompleks dalam Therabex setia menjaga daya tahan tubuh keluarga di tengah pandemi. 

Therabex ini jg sugar-free jadi cocok buat mereka yang mengidap diabetes dan yang terpenting harganya ekonomis. 1 box family pack isi 100 seperti ini bisa untuk konsumsi 3 anggota keluarga selama 1 bulanan.

Nah, kalau Moms yang lain gimana? Sudah minum vitamin hari ini? Therabex nya lagi diskon 15% + ada potongan voucher toko Rp 5.000 lho di Combiphar Official Store di Shopee & Tokopedia. Tapi, kuota vouchernya terbatas nih. Jadi sebaiknya beli sekarang deh, takutnya kehabisan.

#TherabexSetiaMenjaga #Sejak1985 #MultivitaminKeluargaIndonesia #KarenaKeluargaNo1
Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saj Aktivitas saya mendukung banget untuk di rumah saja. Ngedit novel, bikin naskah komik, jadi juri lomba, dan ngurusin batik, semuanya menyenangkan. Meskipun hujan terus selama belasan jam, tetap aja betah di rumah.

Nanti kalo matanya udah terasa capek karena kelamaan ngeliatin gadget, baru deh, butuh ke luar rumah. 

Mumpung saat ini lagi nggak hujan, jalan-jalan, deh, sambil momong bocah, sambil nyari makanan, sambil ngafalin jalan. Btw, sekarang kalo ke mana-mana udah nggak pake GPS. Udah hafal sebagian jalan utama. 

Hmmm ... Penasaran sih, pengen nyoba ke Solo bawa motor. Etapi, bocahnya malah minta ke Semarang. Lhaaa... Ke Solo aja belum tentu berani, je πŸ˜…

#lifeinjogja #yogyakarta #hometown
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Penggabungan FWD Life dan FWD Insurance Serta Inspirasi Every Heroes
  • Review Kelebihan dan Kekurangan Realme XT
  • Bisnis Online, Sudah Saatnya Melatih Para Pelaku UMKM
  • Tinggalkan yang Lalu, Sambut 2021 dengan Resolusi Baru

Komentar Terbaru

  • Oca on Menjelajah Sumatera Utara Bersama Anak Tercinta
  • Caroline Adenan on Green Jobs, Peluang Kerja Sambil Memelihara Lingkungan
  • Telkom University on Lewat Pintaria, Kuliah Sambil Kerja Jadi Mudah Terlaksana
  • Nunik Utami on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Catur on Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis