Saya tuh, mimpi banget hadir ke pameran seni, seperti yang suka saya lihat di video-video luar negeri. Kayaknya keren banget gitu bisa menikmati seni, terutama seni lukis dan seni lainnya yang berwujud dua atau tiga dimensi. Oh, well, iya sih, kayak salah satu adegan film AADC 2 yang saya tonton berkali-kali itu π
Keliling galeri sambil memandangi karya seni satu per satu, rasanya nyaman banget. Kita bisa membaca pikiran orang lain yang tertuang di karya seni itu. Juga, sambil mengamati gaya-gaya setiap seniman dalam goresan karyanya yang khas. Kalau sudah sering mengamati karya seni, pasti lama kelamaan hafal ciri khas karya mereka. Sejauh ini saya baru cuma hafal karya khas pelukis Affandi. Lukisannya tuh cuma kayak oret-oretan nggak jelas, tapi kalau dilihat dari jauh, membentuk gambar yang menakjubkan.
Mimpi saya kesampaian, lho. Setelah bertahun-tahun nggak main ke galeri, akhirnya saya diundang ke acara Art Jakarta 2018 tanggal 2 Agustus lalu, di Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Bahagia banget ada di sini. Ada banyak pemandangan yang indah di setiap dinding pameran, juga di tengah-tengah area. Benda-benda yang dipamerkan di sini memang bukan hanya lukisan, tapi juga benda pajangan dan alat rumah tangga. Saya takjub banget lho, lihat lemari es dari Modena yang tampilannya tidak biasa. Lemari es itu akan keren banget kalau ditaruh di rumah dengan gaya kontemporer atau abstrak.
Begitu masuk galeri, saya langsung disambut berbagai benda seni yang jenisnya bermacam-macam. Saya sampai bingung, mau lihat yang mana duluan, ya?
Pergelaran seni ini terbilang istimewa karena menandai 10 tahun perjalanan Art Jakarta. Pameran ini pun didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang bangga karena bisa mengangkat karya seniman lokal maupun internasional di ajang ini. Selain itu, pameran ini sekaligus sebagai inspirasi bagi pelaku seni dan kreatif di negeri kita dalam mengangkat sektor ekonomi kreatif. Sebab, ekonomi kreatif ini bisa dijadikan tulang punggung perekonomian nasional.
Art Jakarta 2018 menampilkan lebih dari 1.000 karya seni dari 300 seniman di berbagai negara. Ada “Japan Art Now” yang menampilkan 10 seniman Jepang, “Solo Show Botero” oleh El Museo dari Spanyol dan Fernanda Pradilla dari Colombia. Dari Indonesia ada Ganara Art Space dengan “Creative Art Class”. Ganara adalah workshop untuk memberikan wawasan terhadap dunia seni rupa. Workshop ini dapat diikuti oleh semua usia. Ada Creative Art Talk yang mengusung pilihan “Korean Art Now”, “How to Collect Art Photography”, “Art in Music Composition”, “Art in Video”, dan “How to Become Collector” yang diprakarsai oleh BEKRAF. Ada juga pameran tema “10 to 10” dengan konsep museum show dari para seniman terkemuka yang didedikasikan untuk 10 tahun Art Jakarta.
Jangan mengira seni-seni ini untuk orang tua atau orang yang pikirannya jadul, ya. Banyak juga kok, seniman muda yang ikut ambil bagian dalam pameran ini. Mereka adalah “Flying Ballon Puppet Show” dan “Pasar Purnama” oleh Sasikirana, “Gold/Glory” oleh Thinking Room, “Find Your Light” instalasi khusus dari Meliantha Muliawan untuk Lancome Genifique.
Juga, ada Art Gram, yaitu Instagram dengan tampilan bernuansa seni. Misalnya NAFA, Biennale Yogya, Museum & Educational (MACAN, Ciputra Artpreneur Museum, SCAD, dan Erudio School of Art), instalasi galeri seperti Gajah Gallery, ROH Project, Mizuma Gallery, dan RUCI Gallery.
Saya lihat pengunjung di pameran ini juga dari berbagai kalangan. Pastinya mereka juga pecinta seni, bahkan orang pekerja seni. Beberapa aktor seperti Nicholas Saputra dan Winky Wiryawan tampak asyik menikmati pameran ini. Terus, ada Rory Asyari yang mantan news anchor sebuah stasiun TV swasta sekaligus mantan Duta Wisata Kota Solo (Putra Solo 2006).
Pameran ini juga mengadakan lelang yaitu lemari es Modena dengan desain unik untuk DoctorShare dan art carpet untuk Yayasan Mitra Museum Jakarta serta Yayasan Jantung Indonesia.
Tahun 2009 Art Jakarta dilaksanakan oleh MRA Printed Media. Saat ini Art Jakarta sudah menjelma menjadi festival seni rupa terbesar di Indonesia yang diakui baik di tahan air maupun dunia seni rupa internasional. Setiap tahunnya Art Jakarta diselenggarakan di The Ritz Carlton Pacific Place dengan menggunakan area seluas 7.500 m2.
Kali ini, Art Jakarta berlangsung tanggal 2-5 Agustus 2018 dengan tiket masuk seharga Rp50.000. Menurut saya pameran ini terlalu sebentar. Masih banyak orang yang masih pengin datang untuk lihat-lihat hasil karya para seniman yang bagus-bagus itu. Sayangnya cuma berlangsung selama 4 hari.
Yang ketinggalan Art Jakarta tahun ini, kita tunggu tahun depan, ya. Saya juga mau datang lagi, ah.
Djangkaru Bumi says
Sepertinya saya juga dapat undangan deh. Tapi tidak bisa daftar atau hadir. Maklum jauh seh.
Nunik Utami says
Mudah-mudahan tahun depan bisa hadir.
Satria salju says
iihhh keren2 banget jadi pingin kesana…??
Nunik Utami says
Sayangnya udah selesai pamerannya. Memang terlalu sebentar sih
Glentina Pasaribu says
Liat karya seni itu memang asyikk ya.
Kita tuh seperti masuk dalam alam pikiran pembuatnya. Berusaha memahami jalan pikirannya.
Dengan banyaknya hasil karya seni yang bisa kita lihat, menurut saya biaya masuknya cukup murah ya mbak.
Semoga next bisa liat event kayak gini ?
Nunik Utami says
Setuju. Biaya masuknya murah banget.