Kalau Jakarta punya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Bangkok punya Anciet Siam atau Ancient City (Kota Tua). Sebelum pergi ke Bangkok, saya sudah memasukkan tempat ini di urutan pertama di daftar tempat yang harus saya kunjungi. Senang sekali akhirnya kesampaian menginjakkan kaki di taman ini.
Sayangnya, Ancient Siam tidak begitu terkenal, bahkan di kalangan Bangkok. Terbukti, sopir taksi yang saya tumpangi, tidak tahu tempat ini. Untunglah, sebelumnya teman perjalanan saya sempat mencaritahu lokasinya kepada petugas hotel.
Bukti kedua, taman ini sepi pengunjung. Mungkin juga karena saya berkunjung di hari kerja.
Tiket masuknya adalah 400 baht (dewasa) dan 200 baht (anak-anak). Rate Rp400,-/baht.
Ada beberapa alternatif kendaraan yang digunakan untuk berkeliling. Ada sepeda, golf car, atau shuttle bus. Saya dan teman-teman pilih sepeda. Harga tiket masuk sudah termasuk biaya sewa sepeda. Kalau kamu bawa anak, bisa memakai sepeda yang ada boncengannya. Boncengan di sini adalah jok di belakang dengan bantalan yang empuk. Tapi, untuk anak-anak yang sudah bisa naik sepeda dan dewasa, tidak boleh memilih sepeda yang ada boncengan empuknya.
Masalahnya, salah satu teman kami tidak bisa naik sepeda. Untunglah sepeda khusus dewasa ada yang dilengkapi boncengan, meskipun tidak dilengkapi bantalan empuk. Jadi, dia terpaksa harus duduk di boncengan besi.
Satu masalah selesai. Di sini, saya baru ingat. Saya sudah bertahun-tahun tidak pernah naik sepeda. Saya pede saja, karena memang bisa naik sepeda. Eh, begitu kami masuk area taman, saya terkejut karena benar-benar lupa cara naik sepeda. Akibatnya, tanpa sadar sepeda nyelonong ke kiri, keluar dari jalan, masuk ke taman-taman, dan … saya nyusruk di antara tumpukan daun-daun kering!
Hahaha … ini masih untung, lho. Kalau sepeda nyelonong ke kanan, saya bisa tercebur. Sebab, di sepanjang jalan di sebelah kanan adalah sungai kecil. Waduh!
Saya langsung takjub pada bangunan-bangunan di sini. Ancient Siam atau Ancient City ini dibangun menyerupai Thailand pada masa Ayutthaya. Bangunan-bangunnya seperti istana raja zaman dahulu, yang tampak megah dan indah. Hampir semua bangunan terdapat warna emas dan perak, yang mengesankan kemewahan.
Ada beberapa bangunan yang mengingatkan saya pada rumah adat Indonesia di TMII. Bedanya, rumah adat Indonesia biasanya menggunakan hiasan ukiran kayu pada setiap permukaannya, sedangkan bangunan ala Thailand di sini menggunakan hiasan yang ditempel satu per satu di seluruh permukaan bangunan. Saya sempat mengamati hiasan-hiasan itu. Butuh berapa lama menempelkan hiasan itu?
Bangunan tersebut juga dibersihkan secara rutin. Lagi-lagi, membersihkan hiasan-hiasannya juga satu per satu. Secara keseluruhan, setiap bangunan yang ada, tampak bersih dan terawat. Tidak ada bangunan yang tampak kusam atau rusak. Betapa perhatiannya mereka pada kekayaan budaya bangsanya.
Yang paling membuat saya kalap, di semua sudut taman ini bisa menjadi titik cantik untuk berfoto. Pohon-pohon dengan latar bangunan indah, dinding bata yang sangat mirip reruntuhan benteng, taman dengan kolam yang asri, sungai buatan yang dilengkapi perahu-perahu. Wah, seharian menjelajah, rasanya belum cukup.
Di dalam area taman ada pasar terapung atau floating market. Namanya juga pasar buatan, penjualnya tidak banyak. Hanya ada beberapa penjual makanan, sejenis bakso. Itu pun perahunya hanya diam di pinggir. Tapi, lumayan, floating market ini bisa dijadikan lokasi foto yang keren banget.
Oh ya, Ancient Siam ini bagus banget untuk foto pre wedding. Jangankan calon pengantin, saya pun suatu saat nanti kepengin kembali ke sana, untuk foto-foto yang lebih bagus.
Semoga.
Yati Rachmat says
Mbak Nuni, baca and liat2 foto di atas jadi ingat kenangan tahun 1983, cuman karena blom jadi blogger, hehe….sifat narsis blom muncul tuh, cuman ada sih yang di perahu mau blanja blanji ke Floating Marketnya doank. Soale liburan dinas tuh, jadi gak bisa rekreasi, kecuali cuman di malam hari dinner and dinner mulu.
Nunik Utami says
Wah, harus ngulang lagi, Bun. Ke sana lagi sambil nostalgia. Hehehe
Green Pramuka City says
kapan yah bisa ke thailand bangkok 😀
oli says
mbak nunik, kalau mau tanya2, gimana ya?
mau visit si Siam ancient city ini berapa jauh dari sukhumvit?
dan bagusnya berapa explore di sini?
nuhun
Lita says
kenapa bias sepi ya? apa memang termasuk mahal disana? atau mmg orang sana hanya hari besar agama aja berkunjung kesana ya mba
Lucky Caesar Direstiyani says
Waah kelewataan belum kesini pas main ke Bangkok, bagusss ya mbaak tempatnyaa, banyak spot buat foto ala-ala jugaa hehehe makasih sharingnyaa mbak ~
Melina Sekarsari says
Whoaaa … Cantik banget. Tempat-tempat seperti ini nih yang aku suka banget buat dikunjungi. Bangunan-bangunan yang masih mengandung unsur budaya, gitu. Langsung deh terbayang sama film-film kolosal.
Ini beneran di kota Bangkoknya, ya? Kalau mau jajan-jajan berarti di floating market-nya itu ya, Mbak.