Paling senang kalau anak makannya lahap dan minum susunya cukup ya, Bun. Kebutuhan gizinya pun tercukupi, sehingga tumbuh kembang anak bisa opimal.
Sayangnya ada anak yang mengalami alergi susu sapi. Kalau begini, tentu saja anak tidak bisa mengonsumsi makanan apapun yang mengandung susu sapi, termasuk produk turunannya.
Menurut data nih, Bun, 350 ribu anak Indonesia mengalami alergi susu sapi. Banyak banget, ya.
Dampak Alergi Susu Sapi
Pastinya sedih dong, kalau anak tidak bisa mengonsumsi susu sapi. Alergi susu sapi itu nggak main-main. Anak mengonsumsi sedikit susu sapi saja dampaknya bisa timbul ruam-ruam, gatal, bersin-bersin, bahkan muntah dan diare. Ngeri, kan?
Masalahnya, kalau anak tidak dicukupi kebutuhan susunya, bisa tidak tercukupi kebutuhan nutrisinya. Hal ini bisa membuat anak jadi kekurangan zat besi. Anak yang kekurangan zat besi bisa berisiko mengalami inflamasi atau peradangan saluran cerna. Kalau ini sampai kejadian, risikonya bisa merembet dan berkepanjangan, nih.
Dampak buruknya adalah anak mudah terserang penyakit, sistem sensorik dan motoriknya mengalami gangguan permanen, pertumbuhan fisiknya terhambat, dan prestasi akademiknya menurun.
Duh, bunda mana sih, yang mau anaknya mengalami ini? Tentu nggak ada, dong.
Lalu, bagaimana kalau anak kita “terpilih” sebagai anak yang alergi terhadap susu sapi?
Ingat “SOYA”
Jangan panik duluan kalau anak punya alergi susu sapi. Cara menghadapinya, ingat saja “SOYA”. Apa saja itu?
S, Selalu Lakukan Gerakan 3K+
Bunda yang anaknya alergi susu sapi harus selalu melakukan gerakan 3K+ ya. Gerakan 3K+ yaitu:
Kenali gejalanya. Lihat ya, Bun, saat alergi muncul, gejalanya seperti apa? Apakah ruam-ruam, gatal-gatal, bersin, diare, atau muntah? Bunda harus kenal agar kalau gejala ini muncul, anak bisa segera dibawa ke dokter.
Konsultasikan ke dokter. Mengenai alergi anak, Bunda bisa konsultasi ke dokter, baik lewat telepon maupun internet.
Kendalikan faktor penyebabnya. Jadi jangan sampai anak mengonsumsi makanan yang mengandung susu sapi ya, Bun.
Kembangkan dan asah potensi prestasi anak. Nah, tetaplah mengasah potensi prestasi anak dan mengembangkannya. Sebab, anak yang alergi susu sapi, tetap berhak tumbuh optimal dan berprestasi.
O, Orang Sekitar, Libatkan
Betul. Libatkan orang-orang di sekitar Bunda. Maksudnya, ajak kerja sama seluruh anggota keluarga agar hati-hati dalam memberi asupan buat anak.
Kan, suka ada ya, anggota keluarga yang tiba-tiba bawa makanan untuk anak. Nah, itu harus diperhatikan. Jangan sampai mereka membawakan makanan yang mengandung susu sapi. Nanti alergi anak bisa kambuh.
Makanya Bunda harus melibatkan semua orang agar ikut mengerti kondisi anak. Beri pengertian pada mereka bahwa anak tidak boleh diberi makanan apapun yang mengandung susu sapi.
Selain susu sapi, makanan yang mengandung susu sapi dan tidak boleh diberikan pada anak yang alergi susu sapi adalah mentega, yogurt, puding, es krim, keju, permen, karamel, dan cokelat.
Bunda yang masih memberikan ASI juga harus menghindari makanan-makanan ini, ya. Biar anak tidak mengonsumsinya lewat ASI.
Y, Yakin Bunda Bisa
Punya anak yang alergi susu sapi memang tantangan tersendiri. Tapi, jangan sedih berkepanjangan ya, Bun. Yakin saja bahwa Bunda bisa menjalani peran ini sebaik mungkin. Yang penting, Bunda sudah mengerti cara melakukan 3K+
A, Anak Tetap Bisa Tumbuh Optimal
Tenang, Bun. Anak yang alergi susu sapi, tetap bisa tumbuh optimal, kok. Prof Budi kan, sudah mengatakan bahwa anak yang alergi susu sapi, asupannya bisa diganti dengan Isolat Protein Soya. Nah, anak yang mengonsumsi Isolat Protein Soya, tumbuh kembangnya sama dengan anak yang mengonsumsi susu sapi. Jadi, Bunda jangan khawatir.
Pokoknya pahami saja “SOYA” ya, Bun!
Peluncuran SGM Eksplor Soya Pro-Gress Maxx
Dalam rangka memperingati Pekan Alergi Dunia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) meluncurkan inovasi baru nih, Bun, yaitu SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx. Kandungannya berupa kombinasi yang unik, yaitu zat besi, vitamin C, nutrisi penting lainnya, minyak ikan dan omega 3 & 6, serta tentu saja isolat protein soya yang berkualitas. SGM Eksplor Soya Pro-gress maxx ini persembahan untuk anak usia di atas satu tahun yang mengalami alergi susu sapi.
Sarihusada juga menyelenggarakan Festival Soya Generasi Maju, tanggal 23 April – 3 Maret 2021. Acara ini berupa rangkaian program edukasi hingga kampanye kesehatan.
Salah satu acaranya adalah webinar bersama Prof Tati atau Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K), M.Kes (Konsultan Alergi dan Imunologi Anak), dan Anggi Morika Septie (Senior Brand Manager SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx).
Menurut Prof Tati jangan sampai anak kekurangan zat besi karena alergi susu sapi. Anak harus tetap mendapat nutrisi yang cukup agar tumbuh kembangnya optimal. Zat besi ini bisa didapat dari daging merah, ayam, ikan, sayuran dan bisa juga dilengkapi dengan susu berbasis Isolat Protein Soya yang mengandung Zat Besi dan Vitamin C.
Menurut Prof Budi, jika anak alergi susu sapi, asupannya bisa diganti dengan asam amino atau Protein Terhidrolisa Ekstensif. Tapi kalau susah mendapatkannya, bisa diganti dengan Isolat Protein Soya. Ini sudah sesuai anjuran dokter dan tenaga kesehatan, lho.
Lebih jauh lagi, kata Prof Budi, anak yang mendapat asupan Isolat Protein Soya, pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, penyerapan zat mineral tubuh, fungsi saraf, serta fungsi hormonalnya nggak beda kok, dengan anak-anak yang mengonsumsi susu sapi.
Menurut Anggi, Sarihusada berkomitmen mendukung tumbuh kembang anak generasi maju, termasuk anak dengan kondisi tidak cocok susu sapi. Itu sebabnya tahun ini diluncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx.
Di festival ini, selain Tanya Jawab Dokter, ada juga sesi Berbagi tips dan cerita bersama Celebrity Moms seperti Natasha Rizky, Revalina S Temat, dan Joanna Alexandra. Lalu ada Tips Mengembangkan Potensi Prestasi bersama Psikolog Anak dan LIVE Cooking bersama Celebrity Chef biar Bunda tahu menu-menu yang aman untuk dikonsumsi anak yang alergi susu sapi.
Bunda bisa lihat edukasi-edukasi ini di web www.generasimaju.co.id/AlergiAnak
Bisa juga nonton rangkaian keseruan acaranya di http://bit.ly/FestivalSoyaGenerasiMaju
Nah, Bun, sekali lagi, kalau anak Bunda adalah anak yang alergi susu sapi, nggak perlu panik. Ingat saja “SOYA”, ya!
diane says
Anakku pernah alergi susu..untungnya gak parah sih… Memang penting banget mengenali gejala alergi ya…biar bosa antisipasi…
Nunik Utami says
Betul, kita ortunya harus selalu kenal sama gejalanya
Erny says
Wah penting nih baca artikel yang bermanfaat ini. Jd kudu tahu ya mb kalau anak ada yang alergi susu. Konsultasi ke dokter biar dicari solusinya. Sebab kekurangan zat besi pd susu bisa menghambat tumbuh kembang anak. Noted mba..
Nunik Utami says
Iya, jangan sampe anak yang alergi susu sapi jadi kekurangan nutrisi ya
Clara Kinasih says
Wah terimakasih Bunda Nunik. Saya jadi tau gejala-gejala yang ditimbulkan dari alergi susu sapi pada anak. Memang mengerikan sekali kalau menemukan gejala tersebut pada anak. Bukan hanya rasa ngeri, tapi juga rasa was-was akan pertanyaan “apakah anak bisa tumbuh seperti anak lain yg tidak alergi dengan susu sapi?”. Tapi semuanya terjawab dari artikel Bunda. Sukses selalu yah Bunda.
Nunik Utami says
Seneng kalo bisa bantu kasih info di artikel. Hehehe
Tuty Prihartiny says
Solusi yang ditunggu-tunggu ini. Susu sebagai asupan penyempurna, sungguh diperlukan. Biasanya kita identikan dengan susu sapi. Bagaimana jika anak kita alergi susu sapi? Nah, ‘soya’ sangat membantu nih,
Nunik Utami says
Jadi anak yang alergi susu sapi bisa tetap dapat nutrisi yaa