Jum’at, 25 Oktober 2013 adalah pertemuan terakhir Pelatihan Menulis Cerpen untuk Komunitas Emak2 Blogger (KEB).
Empat Jum’at telah dilalui dengan meriah. Bagaimana tidak? Peserta yang seluruhnya anggota KEB, aktif bertanya selama pelatihan. Mereka antusias melahap semua materi. Saya pun semakin semangat menjelaskan.
Seluruh peserta adalah blogger yang aktif menulis jurnal di blog masing-masing. Meskipun demikian, sebagian besar belum sepenuhnya memahami penulisan fiksi (cerpen). Saya senang, dong. Kalau begini kan, materi yang saya berikan bermanfaat bagi mereka 🙂
Pemberian materi dilakukan secara online, melalui grup tertutup di Facebook. Kelebihan dari pemberian materi secara online ini adalah peserta tidak harus datang ke tempat belajar. Mereka hanya wajib duduk di depan komputer/laptop selama jam belajar. Sistem belajar online ini memudahkan para peserta untuk mengkuti pelatihan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Terbukti, banyak peserta berasal dari tempat yang jauh dari lokasi saya. Peserta pelatihan kali ini ada yang berada di Sulawesi, Sumatera, dan yang terjauh, berada di belahan dunia bagian barat, yaitu Spanyol.
Oh ya, ada rahasia di balik berlangsungnya pelatihan ini. Pada pertemuan ketiga, saking semangatnya, saya memberi pelatihan tanpa … mandi! Ya. Di mana lagi yang bisa memberikan pelatihan dengan baju seadanya dan tak perlu memerhatikan grooming sama sekali, kalau bukan di dunia maya?
Selain itu, ada satu kisah lucu. Pada pertemuan keempat, ada kehebohan. Jum’at itu adalah pengambilan raport Mas Rexy. Alhamdulillah, nilainya bagus dan termasuk peringkat sepuluh besar di kelas. Ceritanya, saya mau kasih reward. Sepulang sekolah, Mas Rexy saya ajak jalan-jalan ke Toys City di LOVE (Lotte Shopping Avenue). Kebetulan ayahnya juga sedang ada event liputan acara Korean Cuture Festival di tempat yang sama.
Asumsi saya, bermain 2-3 jam cukuplah. Jam empat sore sudah harus pulang dan jam tujuh malam saya sudah kembali mengajar pelatihan untuk KEB. Saya pun tidak membawa laptop karena ingin santai sambil menjaga Mas Rexy.
Ternyata, semua di luar dugaan. Mas Rexy keasyikan main dan susah dibujuk pulang. Jam empat sore, saya kelimpungan karena belum beranjak dari tempat bermain itu. Mall tersebut berada di kawasan yang selalu macet, terutama pada jam pulang kantor. Jika jam tujuh malam harus sudah sampai di rumah, jam empat sore saya sudah harus pulang.
Saya langsung putar otak. Untunglah suami selalu membawa laptop dan perlengkapannya. Untungnya lagi, materi pelatihan yang sudah disiapkan sejak awal, telah saya simpan di salah satu email. Satu lagi keberuntungan saya, di depan Toys City ada tempat khusus untuk pengunjung. Beberapa sofa cantik disediakan untuk pengunjung yang ingin bersantai. Dan, ada sepasang meja-kursi yang sangat nyaman untuk bekerja. Ah, lega ….
Memberikan training via online, bisa dilakukan dari mana saja, termasuk dari salah satu sudut mall ini.
Malamnya, saya tetap memberi pelatihan, dari mall. Tepat ketika jam mengajar berakhir, mall pun tutup! Fyuuhh ….
Sepanjang perjalanan pulang, saya tersenyum geli. Di mana lagi yang bisa memberikan pelatihan dari mana saja, selain di dunia maya?
Nunik Fitriyanti says
Masyaallah .. emak2 hebat
Dan namanya sama ?