Teman-teman, masih suka main sepatu roda? Saya selalu penasaran dengan olahraga yang satu ini. Menurut pengamatan saya, olahraga sepatu roda itu banyak kelebihannya. Pertama, melatih kita untuk sabar. Iyalah, sabar untuk melangkah, sabar untuk menikmati proses. Kedua, mendidik kita untuk memikirkan strategi. Iya, dong. Belajar sepatu roda itu kan, biasanya ada jatuhnya. Nah, kita akan terdidik untuk mencari cara agar jatuhnya itu nggak bikin cedera. Ketiga, mengajari kita untuk bermain sambil belajar. Jadi, sekali main, kita dapat dua keuntungan. Bersenang-senang dan punya kebisaan.
Tanggal 11 Juni 2015 lalu, saya berkesempatan mencoba sepatu roda, lebih tepatnya, inline skate, di Dunia Inline Skate, TMII. Kalau kamu masih bingung membedakannya, sepatu roda itu rodanya terdiri atas dua baris Sedangkan, inline skate, rodanya hanya segaris, berjajar dari depan ke belakang, jumlahnya empat buah.

Saya datang ke Dunia Inline Skate (DIS), atas undangan ownernya, yaitu Mas Tomy Sugiarto (@tomysugiarto) dan istrinya, Mbak Fithri Widanarty (@fitriw). Kebetulan nih, saya bisa ajak keluarga. Apalagi, Mas Rexy sudah selesai UKK. Waktunya untuk bermain sambil liburan ^^.
Omong-omong soal Dunia Inline Skate, ada 7 info menarik seputar tempat ini. Apa saja, sih? Simak,yuk!
1. Dunia Inline Skate – Berawal dari Mantan Atlet yang Peduli
Mas Tommy yang mantan atlet sepatu roda adalah sosok yang mencintai dunia anak, olahraga, dan pendidikan. Begitu juga dengan Mbak Fithri. Berbekal tiga hal itu, mereka ingin mendirikan sekolah sepatu roda.
Perjalanan panjang pun dilakoni. Berawal dari membuka kursus di Putt Putt Golf Senayan, membuka sekolah sepatu roda di mall, sampai akhirnya berdirilah Dunia Inline Skate di Kompleks Keong Mas TMII. Kepedulian pada masyarakat untuk menyediakan tempat bermain yang edukatif pun terlaksana. Mereka membangun Dunia Inline Skate sejak Juli 2010. Berarti, sudah lima tahun Dunia Inline Skate ada untuk masyarakat.

Visinya adalah sebagai tempat terbaik untuk belajar, bermain, dan berbelanja inline skate. Hal ini sesuai dengan konsep Dunia Inline Skate sebagai penyedia arena, penyewaan peralatan inline skate, sekolah inline skate, dan toko sepatu roda.
Filosofi dari warna di logo Dunia Inline Skate juga keren banget. Merah menandakan keberanian, putih mencerminkan sucinya jiwa, dan hitam adalah hal-hal yang tidak bisa kita jangkau.

2. Dunia Inline Skate – Sekolah Sepatu Roda, Sekaligus Tempat Rekreasi dan Area Main Anak di Jakarta.
Kalau kamu ingin belajar sepatu roda, Dunia Inline Skate adalah tempat yang tepat. Di sini kamu akan dibimbing oleh instruktur yang terlatih.
Saat ini ada 5 karyawan full time dan 8 karyawan freelance. Semuanya siap membantu siapa saja yang ingin belajar bermain sepatu roda.

Dunia Inline Skate ini berlokasi di Kompleks Keong Mas TMII.
Jam bukanya:
Selasa-Sabtu pukul 09.30 – 18.00
Minggu pukul 06.00 – 18.00
Senin tutup
Jangan khawatir kalau kamu belum bisa bermain sepatu roda. Di sini tersedia Kelas Coba-Coba. Kelas ini khusus untuk orang yang baru pertama kali main sepatu roda atau yang belum bisa main.

Arena bermain sepatu roda berupa track berbentuk lingkaran. Di bagian tertentu terdapat arena yang sengaja dibuat miring, untuk kamu yang sudah mahir bermain sepatu roda.
Oh ya, kalau mengajak anak main di sini, ortunya bisa sambil duduk-duduk santai, lho. Luas keseluruhan area Dunia Inline Skate adalah 2.800 m2. Di tengah-tengah track ada lapangan berumput. Kita bisa bersantai di situ. Asyiknya lagi, di tengah lapangan ini disediakan sambungan listrik. Duduk sambil nunggu anak main inline skate, bisa sambil eksis di media sosial. Atau, kamu bisa duduk-duduk nyaman di area pinggir lapangan.

Dunia Inline Skate ini memang sudah jadi arena bermain anak. Biaya sewanya juga terjangkau banget.
Sewa tempat tanpa sewa peralatan Rp30.000
Sewa tempat + peralatan Rp50.000
Sewa tempat, peralatan, dan dipandu oleh instruktur Rp70.000 (panduan dari instruktur ini berlangsung selama 30 menit).
Jam mainnya pun bebas, tidak dibatasi. Mau sampai arena ini tutup juga boleh.


3. Dunia Inline Skate – Cocok untuk Keluarga, Komunitas, dan Rombongan Sekolah
Saya langsung antusias mengikuti kegiatan ini, karena sangat cocok untuk anak dan keluarga. Selain mengajak Mas Rexy (8 tahun), saya juga mengajak Rora (keponakan, usia 7 tahun), dan dua orang adik.
Wah, mereka senang mencoba sepatu roda. Padahal, di antara kami belum ada yang bisa main sepatu roda. Hanya modal semangat dan hati yang senang, kami mencoba olahraga ini.


Kamu ingin mengadakan kegiatan sepatu roda untuk komunitas? Untuk teman-teman perkumpulan arisan? Bisa banget. Sekalian saja gelar tenda untuk tempat ngumpul. Hanya diminta tambahan biaya sewa lapangan sebesar Rp30.000, kok.
Rombongan dari sekolah-sekolah juga bisa lho, menikmati area bermain anak di Jakarta ini. Apalagi, lokasinya strategis.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan cek “kartu nama” berkonsep paperless ini, ya.

4. Dunia Inline Skate – Mengajari Teknik Bermain yang Mudah dan Asyik
Nah, ini menjadi bagian yang paling saya perhatikan. Selama ini saya berasumsi bahwa bermain inline skate itu susah dan ngeri. Susah, karena kita pasti butuh waktu bertahun-taun untuk bisa. Ngeri, karena pada proses belajar, kita pasti akan jatuh dan berisiko cedera.
Asumsi saya pun terpatahkan. Para instruktur di Dunia Inline Skate mengajari teknik bermain yang mudah. Inilah ilmu yang saya dapat ketika mencoba inline skate:
- Cara berdiri, yaitu tumpuan kaki berada di tumit, dan kaki membentuk huruf V.
- Trik melangkah, yaitu kaki dilangkahkan satu-satu ke depan secara perlahan. Ketika kaki kanan melangkah, berat badan dipindahkan ke kanan. Begitu pula sebaliknya.
- Cara jatuh yang nyaman dan tidak berisiko cedera, yaitu jatuh harus selalu berada pada posisi ke depan. Jatuhkan saja lutut ke lantai. Jadi, kalau sudah terasa akan jatuh, bawa tubuh ke depan, dan lempar kaki ke belakang.
- Cara bangun kembali setelah jatuh, yaitu dengan posisi berlutut, kemudian kaki kanan melangkah ke depan, dan disusul kaki kiri, kemudian berdiri.




Eh, benarkah cara jatuh seperti itu tidak membuat kita sakit? Tadinya saya takut mempraktikkan. Tapi setelah merasakan, benar, lho, tidak ada rasa sakit sama sekali. Karena, lutut dan telapak tangan sudah dilengkapi pengaman.

Teknik yang diajarkan ini membuat acara belajar inline skate jadi mudah dan nyaman.
5. Dunia Inline Skate – Satu-satunya Instruktur Indonesia yang Punya Sertifikat Internasional
Saya terkagum-kagum pada bagian ini. Untuk menjadi pelatih dan instruktur, harus dilengkapi dengan sertifikasi. Sayangnya, di Indonesia belum ada lembaga yang menyediakan sertifikasi untuk pelatih dan instruktur sepatu roda. Jadi, harus ambil program di luar negeri, nih. Namanya ICP (Inline Certification Program).
Kerennya, Mas Tommy adalah orang pertama di Indonesia yang memiliki sertifikasi itu. Bahkan, saat ini beberapa instruktur lain di Dunia Inline Skate sudah dilengkasi sertifikasi, lho. Pokoknya soal keamanan dan kenyamanan, nggak diragukan lagi, deh.

Satu info lagi, barusan kita bicara tentang instruktur dan pelatih. Apa bedanya, sih? Baiklah. Instruktur itu orang yang mengajarkan tata cara permainan inline skate, mulai dari nol sampai bisa bermain. Dan, pelatih, adalah orang yang melatih atlet atau calon atlet, untuk dipersiapkan ke pertandingan inline skate baik tingkat nasional maupun internasional.
6. Dunia Inline Skate – Menyediakan Peralatan Inline Skate yang Bisa dibeli Secara Online
Banyak toko sepatu roda yang menyediakan peralatan inline skate. Tapi, tidak selengkap di Dunia Inline Skate. Contohnya, model sepatu. Di sini dijual sangat lengkap, mulai dari sepatu roda anak pemula, hingga sepatu khusus dewasa yang sudah mahir. Bahkan, ukuran sepatunya pun tersedia sampai nomor 49! Kalau ukuran kakimu sebesar kaki orang-orang bule, cuma bisa mendapatkan sepatu roda di sini, lho!



Dunia Inline Skate juga menjual berbagai perlengkapan sepatu roda, seperti pengaman lutut, telapak tangan, bearing, dan frame sepatu.

Kurang lengkap apa, coba?
7. Dunia Inline Skate – Dunia Semua Usia
Mengapa saya katakan demikian? Karena olahraga ini bisa dilakukan oleh semua usia. Anak-anak, remaja, dan dewasa.
Saya jadi berani belajar inline skate, dan Mas Rexy malah keasyikan dengan olahraga yang satu ini. Padahal, sebelumnya, Rexy pemilih banget dalam soal kegiatan.

Ketika sudah memakai sepatu roda dan peralatan lengkap, saya dan teman-teman langsung dipandu oleh instruktur. Namanya Mas Sidik. Oh ya, kamu harus memakai kaus kaki sebelum memakai sepatu roda, ya.
Mas Sidik meminta saya berdiri di lapangan berumput. Wah, gampang ini, sih. Saya bisa berdiri tegak, tanpa takut roda di sepatu saya menggelinding. Di sini kami diajarkan teknik berdiri, melangkah, dan terjatuh yang aman.
Setelah terbiasa dengan sepatu roda, kami pun diajak pindah ke track yang terbuat dari aspal. Huaa! Baru sekali melangkah, saya jatuh! Di sinilah kita harus beradaptasi dengan track. Juga, mempraktikkan teknik-teknik yang sudah diajarkan.
Mas Sidik menyediakan keset untuk diinjak, agar saya bisa melangkah sedikit-sedikit. Keren juga nih, triknya. Saya pun semakin semangat. Ketika sudah bisa merasakan langkah kaki dan tubuh lebih rileks, Mas Sidik sudah tidak menggelar keset lagi. Saya belajar melangkah terus. Ternyata mudah! Asyiikk!

Tak terasa, saya sudah bisa mengitari track sebanyak satu putaran. Senang? Pasti! Penasaran? Bangeett! Setelah itu pun saya mengulangi lagi.
Berdasarkan pengalaman, satu hari bermain, sudah langsung bisa jalan-jalan memakai sepatu roda, lho!
Nah, saya jadi bertanya-tanya, bagaimana dengan anak-anak? Saya khawatir dengan Mas Rexy. Saya pun istirahat dulu, dan menyaksikan Mas Rexy belajar.

Ya ampuun! Ternyata anak-anak malah lebih mudah menjalani proses ini. Mereka justru tidak mudah jatuh seperti orang dewasa. Bahkan, langkah Mas Rexy saat memakai sepatu roda, lebih panjang-panjang dan cepat daripada saya. Pencapaian anak-anak jauh lebih tinggi daripada orang dewasa. Hebat!
Sempat merekam ekspresi Mas Rexy yang lelah tapi senang banget dengan olahraga inline skate ini.

Sejak mencoba olahraga seru ini, saya jadi tahu, sepatu roda atau inline skate dapat dilakukan oleh siapa saja. Hmm … saya jadi pengin main lagi.
Mas Rexy, apalagi.
Itulah 7 info menarik tentang Dunia Inline Skate. Bagaimana? Berminat untuk ikut merasakan kegembiraan di tempat ini?
Penasaran banget pengen coba, dan rasa2nya pasti bisa. Tapi… banyak tapinya hehehe. Ntar lah ajak anak2 aja, supaya ada alasan “sekalian belajar”. Btw… harganya murah ya, terjangkaulah.
Sebenarnya aku udah tau tempat ini dari dulu, Mbak. Kirain mahal banget. Ternyata terjangkau 😀
Nama Federasi dunianya : Federasi Internationale de Roller Skating (FIRS) kalo di Indonesia namanya Perserosi (Persatuan Sepatu Roda Seluru Indonesia) di GBK ada tempat Klubnya di Parkir Timur nama Klubnya V3 (Vini Vidi Vici), Fun Skate Jakarta, Monastana. Kalo dibandung Klubnya latihan di Lapangan Saparua Bandung nama klubnya B Blade Bandung, Balance. di Bekasi juga ada namanya BIG (Bekasi Inline Skate Group) dan Bhagasasi.
demikian sekilas info.
Wuaah lengkap banget ^^
jadi kapan kita balik lagi nih
Yuk, kapan? Abis lebaran ya, biar bisa main seharian ^_^
Mantaps 😀
Anak-anak malah cepet menguasai ya mak, emaknya malah sussyyahh…. hadeuuhh
Emaknya harus lebih banyak latihan. Hihihi
Mantaps 😀
Kalau habis belajar ini, bisa main ice skating nggak ya? 😀
Katanya sih tekniknya nggak beda jauh 🙂
ayolah kita main ke sini lagi. Saya masih penasaran, pengen meluncur lagi 😀
Yuukk, nunggu habis lebaran, ya 🙂
Leh uga ni.. yuk habis lebaran..hahah
asuransi kecelakaan yang bagus
ho ho ho
lucu liat foto mbak yang didampingi instruktur
kesannya, takut2 gitu jalannya sampe badannya membungkuk 🙂
kalo di depan kantor saya (gbk) tiap sore atau abis maghrib banyak yang maen ginian
kami nyebutnya roller skate atau apa gitu,
kalo ga salah ada federasi olahraganya deh *cmiiw
Hehehe iya, posisi badannya agak membungkik biar gampang, kalau mau jatuh tinggal lompat ke depan. Ooh iya, di GBK dari dulu banyak yang main roller blade. Kalau federasinya, aku juga nggak tau. Hihihi
Mbak di situ ada yg cowok dewasa tp lg pemula gak ?? Saya pengen kesitu tp malu hehe
Banyak, Mas. Suami saya dan suami teman juga pernah belajar di sana. Benar-benar pemula. Pelatihnya juga welcome banget.
Oooooow gitu, y tp kan mereka kesana bareng keluarga, emng di sana arena untuk anak” dan dewasa di pidah y ??
Nggak dipisah, Mas. Nggak apa-apa, kok. Kan didampingi pelatih dewasa. Kalau malu nanti nggak bisa-bisa. Hehehe
Hehe iya sih, besok kesana lh
Selamat bersenang-senang 🙂
Emang gak ksana lg mbak, nanti numpang bareng hehehe
Saya orang jawa timur gg pernah ke sana, jadi pengen kesana deh :vvv
Itu track nya jauh apa deket yaa?
Tracknya lumayan jauh. Tapi saya nggak hafal juga berapa meter, ya. Kalau lagi ke Jakarta bisa mampir 🙂
Pengen banget belajat inline skate.. Kalo d bandung ada g y bwt emak2..
wah mantap nih, bisa langsung belajar..
sekarang ini msh aktif ya mbak…???..pengen juga kesana..
Tempatnya masih buka terus kok, Mas. Silakan datang ke TMII 🙂
Pengen nyoba dari kecil tapi belum pernah kesampaian 😀
Keren ya. Terorganisir latihannya. Kalo dikotaku, aku juga buka persewaan inline skate juga di taman kota ku. Banyak banget anak kecil yg dah mahir rolling.
Waaahhhh…..Alhamdulillah kebetulan bangett aku lagi cari talent buat iklan yg jago main inline skate
Aku bisa minta no telp tempat yg di tmii kahh? Atau contact personnya dgn siapa ya mbaaa
Trimakasih sblmnya
Wassalam
Mbak Wulan, di salah satu foto di artikel ini ada nomor kontaknya 🙂
Waaahhhh…..Alhamdulillah kebetulan bangett aku lagi cari talent buat iklan yg jago main inline skate
Aku bisa minta no telp tempat yg di tmii kahh? Atau contact personnya dgn siapa ya mbaaa
Trimakasih sblmnya
Wassalam
Keren Skate, andai di tempatku Purworejo ada
impian masa kecil saya yang belum kesampaian sampai sekarang ini. punya inline skate dan mengendarainya.. hihi. Berapaan ya harganya mba?
Beda-beda, tergantung jenisnya. Mulai ratusan ribu sampai jutaan 🙂
Wah baru baca ini artikel , jadi tau masih ada tempat main sepatu roda/inline di jakarta yg dibuat khusus buat main atau belajar. Terima kasih informasinya.
Cek Asuransi Kecelakaan Diri disini