Punya satu anak kelihatannya jauh lebih mudah dibandingkan punya dua anak atau lebih. Pada kenyataanya, tidak semudah itu. Saya harus punya strategi dalam menghadapi anak, terutama soal penggalian minat dan bakat.
Pasalnya, sampai usia 8 tahun ini, minat Mas Rexy masih berubah-ubah. Penginnya sih, dia sudah punya satu atau dua minat yang tampak jelas, sehingga saya bisa membantunya menekuni minat itu. Bagaimana pun, sebagai orangtua, saya ingin anak tidak hanya “matang” dalam segi akademik, tapi juga punya kegiatan non akademik yang membuatnya lebih leluasa dalam memilih profesi saat dewasa nanti.
Lalu, bagaimana menemukan minat dan bakat anak?
Inilah tips menggali bakat anak yang saya terapkan:
1. Kenalkan Kegiatan Sejak Dini
Saya sudah mengenalkan berbagai kegiatan pada Mas Rexy sejak dia berusia tahun. Kegiatannya disesuaikan dengan usia. Semakin dini usianya, kegiatannya harus semakin ringan.
Misalnya, diusianya 4 tahun, saya mengenalkan dunia literasi. Bukan hanya mengenal buku bacaan, tapi juga menuliskan sesuatu yang ringan. Saya juga mengenalkan buku-buku karangan saya, agar Mas Rexy tahu ada kegiatan atau profesi bernama penulis.
Ketika usia Mas Rexy 5 tahun, saya mengenalkannya dengan dunia tarik suara. Saya perlihatkan anak-anak yang berprestasi di bidang ini.
Tujuan dikenalkannya kegiatan-kegiatan ini adalah agar dia tahu, kemudian timbul rasa tertarik, lalu muncul minat.
Jangan ragu untuk mengenalkan berbagai kegiatan sejak dini, asalkan sesuai usia dan tidak dalam kondisi yang santai.
2. Libatkan Anak dalam Berbagai Kegiatan
Setelah mengenalkan anak pada berbagai kegiatan, langkah selanjutnya adalah melibatkannya pada kegiatan tersebut.
Saya tipe orangtua yang ingin anak mencoba berbagai hal. Mulai dari dunia menulis, olahraga, kesenian, sampai sains dan teknologi.
Ketika usia Mas Rexy 5 tahun, saya melibatkannya pada kegiatan fashion show dan vokal. Saat itu saya mendaftarkannya ke Elfa Music School (EMS) untuk rutin belajar vokal.
Lalu, ketika memasuki usia 6 tahun (sudah masuk SD), saya mendaftarkan Mas Rexy ke beberapa ekskul seperti karate, bahasa Inggris, dan pianika. Semester berikutnya, saya kenalkan ke kelas renang dan sains.
3. Izinkan Anak Berhenti jika Bosan
Bagaimana kalau anak bosan dan minta berhenti dari kegiatan-kegiatan tersebut?
Ikuti saja kemauan anak.
Ketika dia mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, pada saat itulah proses seleksi dimulai. Anak akan memilih kegiatan yang disukai, dan mengeliminasi kegiatan yang dirasa tidak nyaman.
Setelah enam bulan mengikuti kelas vokal di EMS, Mas Rexy minta berhenti.
Sebaliknya, Mas Rexy mendapat predikat best student untuk kategori non-akademik di kelasnya (kelas 1-B), karena memiliki minat yang tinggi pada ekskul. Ya, semester pertama di kelas 1, dia mengambil tiga ekskul sekaligus, yaitu bahasa Inggris, karate, dan pianika. Sementara, anak-anak lain hanya memilih satu atau dua ekskul.
Semester berikutnya, Mas Rexy minta berhenti dari ketiga ekskul tersebut dan “tergila-gila” dengan ekskul sains.
Ketika Mas Rexy minta berhenti dari suatu kegiatan, saya turuti. Saya tahu, dia sedang menggali minatnya sendiri dan “menyeleksi” keinginannya.
4. Tawarkan Kembali Kegiatan Lama
Jika anak sudah berhenti dari suatu kegiatan selama beberapa bulan, tawarkan kembali untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kalau ada kegiatan yang diminati, pasti dia mau ikut lagi.
Terbukti, Mas Rexy minta masuk les vokal lagi. Saya turuti keinginannya. Tapi ketika dia minta berhenti untuk kali kedua, saya mengambil kesimpulan bahwa minat anak ini bukan ke situ.
Sebaliknya, ketika naik ke kelas 2, Mas Rexy tetap berminat pada sains. Begitu pun baru-baru ini, sewaktu naik ke kelas 3. Ketertarikannya dengan ekskul sains tidak berubah.
Rupanya, di sini sudah terjadi finaldari proses seleksi.
5. Tetap Kenalkan Kegiatan Baru
Meskipun sudah terjadi proses seleksi, perjalanan masih panjang. Masih banyak kegiatan baru yang bisa dikenalkan ke anak. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, minat anak dapat berubah.
Oleh karena itu, tetaplah mengenalkan kegiatan baru pada anak.
Tips di atas sudah saya terapkan, dan tetap akan saya lakukan sampai Mas Rexy lebih besar nanti.
Leave a Reply