Mas Rexy sangat susah makan. Dia picky eater alias pilih-pilih makanan. Parahnya, lauk kesukaannya adalah chicken nugget! Kalau sekali-sekali mungkin tidak apa-apa. Tapi, ini setiap hari!
Kadang-kadang saya “putus asa” dengan ketangguhannya menahan lapar yang bisa melebihi orang berpuasa. Saya sangat mengkhawatirkan lambungnya. Apalagi, Mas Rexy sangat aktif. Mau dapat tenaga dari mana kalau tidak makan? Gizi dari mana untuk perkembangan otaknya?
Akhirnya, saya putar otak. Saya mencoba berbagai cara agar dia mau makan. Inilah cara yang saya pakai:
1. Cerita Tokoh Kartun (Tingkat keberhasilan 8/10).
Saya sering bercerita tentang Popeye yang tubuhnya kuat ketika makan bayam. Saya juga menceritakan kehebatan bayam, yaitu mengandung zat besi yang bagus untuk tubuh. Tentu saja cerita saya dibumbui bujukan agar dia mau makan bayam. Cara ini lumayan ampuh untuk Mas Rexy yang mulai gampang-gampang susah kalau dibujuk. Maklum, usianya sudah 8 tahun. Setiap habis diceritakan tentang Popeye, dia minta dimasakkan bayam. Tapi, ada syaratnya. Harus dengan lele goreng. Baiklah. Yang penting dia mau makan.
2. Nonton Acara Masak Memasak (Tingkat keberhasilan 9/10)
Cara ini saya dapatkan secara tidak sengaja. Suatu sore, saya dan Mas Rexy nonton TV. Tidak benar-benar fokus nonton, sih. Saya sambil mengerjakan tugas, Mas Rexy sambil menggambar. Program yang sedang tayang adalah lomba memasak ala Jepang. Saat itu jenis masakan yang dilombakan adalah soba mie. Saya tidak begitu memperhatikan TV. Ternyata, Mas Rexy sebaliknya. Ketika acara selesai, tiba-tiba Mas Rexy minta dimasakkan mie instan! Wah, ini kemajuan pesat. Dia jarang mau makan kalau tidak ditawarkan dulu. Tapi, kali ini dia yang minta! Saya bergegas membuatkan mie instan (bumbunya hanya saya berikan seperempatnya). Kemajuan kedua, dia berhasil menghabiskan satu porsi mie instan. Padahal, biasanya dia nggak pernah sanggup menghabiskan semuanya. Sisanya saya yang menghabiskan. Tapi, kali ini berbeda. Metode ini pun mulai saya terapkan.
3. Ajak Turun ke Jalan (Tingkat keberhasilan 7/10)
Meihat-lihat lingkungan sekitar sangat ampuh untuk membuat anak tahu bahwa banyak orang lain yang kehidupannya jauh berbeda dengan kita. Saya pun sesekali mengajak Mas Rexy naik angkot, untuk melihat anak-anak yang pekerjaannya mengamen di perempatan. Keadaan itu saya gunakan untuk menggugah selera makan Mas Rexy. Saya menunjukkan pada Mas Rexy, anak-anak itu harus bekerja dulu dengan cara mengamen di jalan raya, sebelum bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan. Pengamen-pengamen cilik itu -kalau melihat ukuran tubuhnya- bahkan ada yang usianya di bawah Mas Rexy.
Mas Rexy pun memperhatikan mereka, bertanya macam-macam, seperti “Kok, mereka nggak berani naik turun angkot sendirian, Ma?” atau “Eh, itu ada yang ngitung uang di pinggir jalan, Ma”, juga “Kalau mereka nggak ngamen, nggak bisa makan ya, Ma?”
Di sinilah kesempatan saya membujuk Mas Rexy untuk makan.
“Tuh, kan. Banyak anak yang nggak bisa makan kalau nggak kerja dulu. Padahal, anak-anak kan, tugasnya belajar. Bukan kerja. kamu beruntung bisa makan.”
“Lihat deh, anak itu! Dia makannya satu kertas bareng-bareng. Kamu makan satu piring sendirian. Makanya jangan malas makan, ya.”
Mas Rexy pun langsung menarik lengan saya menuju mall terdekat. Minta makan nasi dan bento.
4. Ajak ke Food Court (Tingkat keberhasilan 7/10)
Kadang, saya merasa bingung. Mas Rexy itu makannya susah ditebak. Hari ini suka banget ikan lele, besok belum tentu dia mau lagi. Hari ini doyan soto, minggu berikutnya bisa juga nggak mau nyentuh soto sama sekali.
Jadi, satu cara lagi yang saya rasa tepat, adala mengajaknya ke food court. Di sana Mas Rexy bisa memilih sendiri menu makanan yang hari itu diinginkan. Saya tinggal menawarkan, mau menu ini, atau itu.
Saya pun nggak usah repot ke sana kemari untuk membelikan makanan. Dan, tidak perlu menghabiskan makanan yang ternyata tidak dimakan oleh Mas Rexy.
5. Sediakan Cemilan Mengenyangkan (Tingkat keberhasilan: 6/10)
Ini paling susah. Saya seringkali menyediakan biskuit, roti tawar, atau cemilan yang mengenyangkan lainnya. Makanan-makanan itu saya letakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh Mas Rexy. Jadi, kalau dia ingin makan, tinggal mengambilnya saja.
Kendala di sini adalah, kalau dia ingin makanan yang bervariasi, saya harus menyediakan banyak jenis makanan, dengan harapan beberapa di antaranya dapat menarik minat Mas Rexy.
Cara lain, tembak langsung. Jangan tanya “Kamu mau roti, nggak?”
Tapi, tanya langsung “Rotinya mau pakai Ovomaltine atau keju?”
Kalau tembak langsung begini kan, dia langsung memilih, tuh. Nggak ada kesempatan untuk menolak.
Itulah lima tips agar anak mau makan, yang kerap saya praktikkan kepada Mas Rexy.
Kamu punya tips lain?
ajakke food court bisa juga tapi habis itu emaknya tekor ya hehehe
Itu dia masalahnya. Hahaha
Emang harus punya banyak akal ya mbak bikin anak-anak doyan makan. Anakku yang pertama susah banget makan sayur, jadi saya selalu cari akal supaya sayurnya bisa dia makan. Salah satunya, diparut terus dicampur ke telur, jadi deh.. telur dadar sayuran. Dan, Alhamdulillah dia doyan banget.
Naah, sudah enak tuh kalau sudah tahu kesukaannya. Kalau belum ketemu kesukaannya juga, mamanya masih harus terus cari akal 😀
hhiihi kayaknya ini harus aku praktekan buat aku sendiri mbak 😛
Lah emang kamu gak doyan makan, Cha? :)))
Rexy ini kayak Khalid waktu kecil ya. Makannya susah banget dan agak pemilih. Ternyata sampai sekarang pun masih kebawa kalau milihnya, Nik. Btw, tips dari Nunik pun pernah kulakukan buat Khalid. 🙂
Ohh jadi Khalid waktu kecil juga susah makan, ya. Tips ini lumayan ampuh ya, Mbak. Mudah-mudahan Rexy kalau udah besar nanti nggak susah makan.