• Home
  • About
  • Contact
  • Portfolio
  • Secret!

Nunik Utami

Menulis adalah Merekam Jejak untuk Anak Cucu

  • Artikel
    • Beauty
    • Events
    • Fashion
    • Healthy
    • Tips
  • Finance
  • Parenting
  • Review
    • Book
    • Food
    • Film
    • Hotel
    • Place
    • Product
  • Travel
    • Indonesia
    • Malaysia
    • Thailand
    • Singapore
  • Working
    • Writer
    • Editor
    • Blogger
    • Trainer
  • Story
    • Cerpen
    • Dongeng
  • Savana Hijab
    • Hijab Tutorial
You are here: Home / Review / 5 Hal Menarik dari Lurik Coffee & Kitchen

5 Hal Menarik dari Lurik Coffee & Kitchen

August 1, 2018 Nunik Utami 1 Comment

Baru saja beberapa bulan terakhir saya lihat Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama membuka bisnis kosmetik. Sekarang, pasangan artis ini sudah punya bisnis baru di bidang kuliner. Namanya Lurik Coffee & Kitchen. Salut banget sama semangat mereka. Namanya manusia ya, tentu saja harus punya planning untuk masa depan. Membuka bisnis seperti ini penting banget untuk membuat aset jadi produktif.

Di sisi lain, adanya restoran baru seperti ini menguntungkan kita, sebagai konsumen. Kita jadi punya pilihan lain saat akan makan di luar.

Kagum sama pasangan ini. Bisnisnya banya. Btw. luriknya bagus, ya.

Saya tertarik dengan tempat makan ini karena banyak hal yang sesuai dengan selera saya dalam memilih tempat makan. Hal-hal ini juga menjadi daya tarik dari tempat makan ini yang membuat saya merekomendasikannya pada kalian.

Apa saja hal menarik yang saya temukan di Lurik Coffee & Kitchen ini? Silakan baca sampai selesai, ya.

Pertama, karena konsepnya adalah tradisional modern.

Saat mendengar kata “lurik” naluri kejawaan saya langsung muncul. Di benak saya, Lurik Coffee & Kitchen ini pasti suasananya asyik kayak restoran-restoran ala Jawa. Benar saja. Suasananya ditata sedemikian rupa sehingga bernuansa tradisional. Ada cangkir-cangkir blirik yang kekunoan tapi kekinian. Ada juga hiasan berupa sepeda onthel. Di dinding bagian dalam, ada benda-benda kuno yang hanya pernah disaksikan oleh kita-kita yang kelahiran tahun 80 ke atas. Juga, foto Ussy dan Andhika yang mengenakan surjan dan kebaya lurik.

Konsepnya tradisional modern. Nuansa di sini campuran antara tradisional Jawa dan interior yang modern.

Meskipun berkonsep tradisional, nuansa modern juga terasa. Kursi, meja, dan dinding, warnanya kekinian, yaitu toska. Warna ini membuat restoran terlihat bersih dan terang. Kursi ada dua model. Kursi yang ada sandarannya dan kursi tinggi ala cafe.

Suasana seperti membuat hati jadi adem. Makan pun jadi nyaman. Tenang dan tidak terburu-buru. Sebab, bagi orang Jawa seperti saya, makan memang harus anteng agar makanan bisa dinikmati dengan lebih baik.

Lagi-lagi saya melirik luriknya 😀

Kedua, ada makanan berat dan ringan.

Saya kurang suka nongkrong di tempat-tempat yang hanya menyediakan makanan ringan. Tempat seperti ini membuat kita hanya membeli jajanan, sehingga jadi mudah menaikkan berat badan dan menipiskan dompet, tapi nggak cukup kenyang juga.

Tempat yang hanya menyediakan makanan ringan juga terasa kurang lengkap bila dikunjungi oleh saya yang sering membawa anak. Anak-anak kan, butuh makanan berat. Butuh makanan yang isinya lengkap, bukan sekadar jajanan. Yaaa, walaupun habis makan berat beberapa jam lagi juga butuh makanan ringan.

Di Lurik Coffee & Kitchen menunya lengkap. Ada makanan berat seperti nasi goreng, mie merah (mie dengan kuah merah perpaduan antara masakan Korea dan Thailand), sup buntut, bahkan club sandwich. Favorit saya adalah Nasi Goreng Truffle dan Nasi Dori Sambal Matah.

Nasi Dori Sambal Matah, favorit saya.

Nasi Goreng Truffle rasa gurihnya pas dan ada sensasi rasa jamurnya. Rasa ini berasal dari minyak jamur yang memang sengaja digunakan untuk memasak Nasi Goreng Truffle. Nasi Dori Sambal Matah juga enaaaak banget. Nasinya sudah gurih, lalu di atasnya ada ikan dori goreng yang ditutup dengan sambal matah. Menurut saya, yang membuat kedua menu nasi ini terasa beda adalah rasa vetsinnya tidak terlalu kuat. Inilah yang membuat saya berpendapat bahwa rasa enak dari makanan-makanan di sini bukan hanya mengandalkan vetsin tapi cita rasanya memang benar-benar dipikirkan dengan baik.

Selanjutnya ada club sandwich. Menurut saya di mana-mana club sandwich itu sama saja. Cuma roti yang diberi telur, keju mozarella, sayuran, dan saus. Sejak dulu saya juga sudah sering menyantap makanan ini. Eh, begitu mencoba club sandwichnya Lurik Coffee & Kitchen, sensasinya beda. Semua bahan pada sandwich ini menyatu sempurna. Biasanya kan, kalau makan club sandwich, rasa telur, sayuran, dan bahan lain, kayak terpisah-pisah. Telurnya yang masih terasa “sendirian”. Begitu juga sayuran dan bahan lain. Jadi kalau makan club sandwich suka saya pisah-pisahin tuh masing-masing bahan dan dimakan sendiri-sendiri. Nah, club sandwich punya Lurik, pas dimakan sudah nggak ada lagi rasa yang terpisah-pisah. Yang bikin bisaan aja, deh.

Club Sandwichnya enak! Saya sampai pengen nambah tuh, kemarin.

Menu lain yang juga wajib dicoba adalah Nasi Lidah Sapi Mercon. Kedengarannya enak banget, kan? Jangan salah, ya. Meskipun namanya pake “mercon” jangan berasumsi dulu bahwa ini pedas banget. Saya nggak suka makanan yang terlalu pedas, dan ini masuk banget di lidah saya.

Mie Merah yang unik. Warnanya memang merah, tapi pedasnya nggak semengerikan yang kamu kira, kok.

Minumannya juga unik-unik. Ada Es Pupuw, yaitu jus guava yang diisi dengan nata de coco dan potongan-potongan buah naga. Yang ini enak banget, nih. Manis dan segar. Pas banget diminum setelah makan makanan gurih seperti Nasi Goreng Truffle, Club Sandwich, Nasi Dori, atau Mie Merah.

Es Pupuw dan Es Teh Manis.

Ussy menggunakan resep-resep keluarga dalam menu makanan di sini. Ada resep makanan yang biasa dibuatnya sendiri, ada resep dari orangtua dan mertua, juga resep dari keluarganya yang lain. Nggak heran jika makanan-makanan di sini rasanya seperti masakan rumahan yang ngangenin.

Ketiga, harganya masih di bawah tempat makan lain yang sejenis.

Ini penting, ya. Makanan enak dan sehat nggak berarti harus selalu mahal. Ussy sudah menyampaikan, harga makanan di Lurik Coffee & Kitchen masih di bawah harga di tempat lain yang sejenis. Saya juga nggak berniat mencari makanan sejenis yang jauh lebih murah, sih. Sebab, bagi saya, ono rego ono rupo (ada harga ada kualitas). Nggak mau juga kan, makan makanan yang sangat murah tapi nggak memerhatikan segi kualitas dan kenyamanan tempat?

Harga termahal di sini hanya Rp128rb untuk sup buntutnya. Menu yang lain, harganya di bawah ini. Tentu saja juga masih di bawah harga restoran lain. Apalagi di Lurik Coffee & Kitchen ini porsinya bisa dibilang banyak. Menu nasinya bisa dimakan berdua. Kalaupun dimakan sendiri, akan kenyang banget, sehingga nggak perlu nambah makanan lainnya. Intinya, harga sesuai dengan rasa dan suasana yang kita dapat.

Sup buntut, isinya banyak. Bisa buat makan berdua.

Keempat, lokasinya strategis.

Malas banget ya, kalau main ke restoran tapi lokasinya jauh. Nanti kita keburu kecapekan dan akhirnya nggak mood lagi untuk menikmati suasana. Apalagi saya yang kadang suka malas berada di keramaian terlalu lama. Kelebihan dari Lurik Coffee & Kitchen ini adalah lokasinya yang stretegis. Adanya di Lippo Mall Kemang UG Floor Unit D-08, Jakarta Selatan.

Lokasi ini adanya di tengah Jakarta, sehingga mudah dijangkau dari seluruh penjuru Jakarta. Saya yang di Cibubur nggak terlalu jauh untuk menuju Kemang.

Kelima, pas untuk nongkrong bareng teman dan atau keluarga.

Kadang-kadang kita datang ke restoran bukan sekadar ingin makan. Seringkali kita butuh duduk-duduk santai bersama teman atau keluarga. Nah, Lurik Coffee & Kitchen ini pas banget untuk nongkrong bersama teman dan atau keluarga. Sebab, letaknya asik banget. Dari teras Lurik kita bisa melihat area panggung utama gedung, yang ada di bawah. Dari sini kita bisa menikmati musik hidup.

Kalau tidak ingin di luar ruangan, kita bisa memilih tempat di dalam. Ruangan ber-AC ini nyaman untuk digunakan bersama anak-anak. Saya membayangkannya anak-anak beli buku di mall, lalu duduk-duduk di Lurik sambil baca dan makan. Duh, enak banget, deh.

Itu dia lima daya tarik Lurik Coffee & Kitchen menurut saya. Kamu sudah pernah makan di sini? Cerita-cerita juga, yuk!

Culinary, Food, Place, Review kuliner, lurik coffee, makanan enak

About Nunik Utami

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy.

Comments

  1. Maria Widjaja says

    August 2, 2018 at 12:35

    Wah, saya harus mencoba bersantap di tempat ini. Terima kasih atas informasinya ya, Mbak Nunik.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search Here

Welcome

Penulis, Editor, Trainer Penulisan, Mommy. More…

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Archive

Top Posts & Pages

  • Pertanyaan yang Sering Muncul Tentang Menerbitkan Buku
  • Kulkas 2 Pintu Terbaru dari Panasonic, Ini Kelebihannya
  • Pijer? Apa itu?
  • Perbedaan Antara Penerbit Mayor dan Indie
  • Myeongdong, Tempat Belanja Kosmetik Murah di Korea

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 4,110 other subscribers

Follow Instagram @nunikutami

nunikutami

Writer

Nunik Utami Ambarsari
Lagi ngapain? Rebahan? Coba deh dengerin pantun i Lagi ngapain? Rebahan? 
Coba deh dengerin pantun ini! Dijamin extra faedah 😄

#RamadhanExtraFaedah #PantunExtraFaedah #UnlimitedBisaSemua
@sctv @smartfrenworld
Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan uda Boleh bernapas lega deh yaa, kalo semua urusan udah beres. Hari kedua puasa ini lumayan sibuk. Pengiriman peyek, kue kering, dan batik, yang butuh perhatian lebih. Telpon sana sini buat koordinasi dan memastikan pengiriman berjalan lancar. 

Ngerjain kerjaan rutin, ngetik naskah, ngedit naskah, kirim report, dan urusan rumah, juga aman terkendali. Yaa kalo kehabisan energi, biasanya saya bisa tiba2 ketiduran. Butuh istirahat, dong. Apalagi lagi puasa. 

Kegiatan bulan puasa jadi agak beda, sih. Saya sengaja ambil jam istirahat beberapa kali, buat ibadah yang agak lebih. Satu yang belum kesampaian: tarawih di masjid. Masjid favorit yang dekat rumah, sekarang belum buka tarawih berjamaah. Adanya masjid yang dekat rumah juga tapi penuh. Masih belum berani kalau tarawih di situ karena ramai banget. 

Semoga kalian puasa dan aktivitas selama puasa lancar juga, ya. 

#ramadan #ramadan2021
Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu Anak alergi susu sapi? Selain gak boleh minum susu sapi, pemberian makanannya juga harus hati2. Nggak boleh ngonsumsi produk turunannya, seperti keju, yogurt, dan beberapa lainnya. 

Tenang. Ada kok, resep makanan untuk anak yang alergi susu sapi. Nih, saya punya buku resepnya, dari @soya_generasimaju . Boleh banget lho, nyoba2 ini. Biar anak yang alergi susu sapi, bisa tetap dapat nutrisi yang cukup. 

#SoyaDukungTumbuhMaksimal #SemangatGenerasiMaju
Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambi Sore-sore duduk-duduk di sini sambil ngobrol sambil ngemil sambil minum teh, enak banget, lho. 

Jaraknya cuma 50 m dari rumah. Dulu malah rumahnya tepat di kiri depan candi ini. Rumah pertama yang ada di depan candi. 

Sekarang Candi Sari masih ditutup untuk umum, tapi kalo tetangga mau main di sini, boleh aja. Pagarnya kadang dikunci, kadang nggak. 

Kalo lagi nggak dikunci ya tinggal buka aja. Kalo lagi dikunci, tinggal nyamperin penjaganya, minta dibukain. Wong penjaganya juga tetangga. Malah ada juga yang sodara, yang kerjanya di Dinas Purbakala. 🤭

#candisari #candi #candijogja #wisatacandi #wisatajogja
Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin Dari dulu kalo mudik ke Jogja udah pasti nyempetin makan tengkleng. Biasanya saya makan di daerah Amplas. 

Masalahnya, sekarang kangennya sama tengkleng rica-rica-nya Pak Manto. Waktu itu pernah makan di Solo, enak banget. Adanya memang cuma di Solo. 

Eeh, ternyata sekarang ada juga di Jogja. Tepatnya di Gejayan. Kedai yang di Solo sih, rame banget. Makanya waktu itu sengaja makannya jam 10-an biar nggak terlalu ramai. 

Begitu makan yang di Jogja, tempatnya sepiiii banget. Maklum, deh. Namanya juga lagi pandemi. 

Porsi yang di Jogja sama banyaknya dengan yang di Solo. Kelihatannya buanyaak banget ya. Padahal bawahnya juga banyak ganjalannya, berupa kol. Hahaha ... Tapi ya tetap, porsi segitu masih kebanyakan buat saya. Soalnya dagingnya banyak.
Kalo pengin pake nasi, seporsi nasi biasa buat berdua atau bertiga. Jadi tengklengnya bisa dihabiskan. 

Bisa juga dibalik. Nasinya satu porsi. Tengklengnya satu porsi buat berdua. 

Makan di Solo, setahun yang lalu, seporsi Rp65 rb. 
Makan di Jogja, seporsi Rp69 rb. 
Sudah sama nasi. 
Tinggal nambah es jeruk atau es teh manis. 
Kenyang, deh. 😍

#tengklengricarica #tengklengricaricapakmanto #kulinersolo #kulinerjogja
Ada pertemuan pertama. Ada pertemuan terakhir. Ad Ada pertemuan pertama. 
Ada pertemuan terakhir.
Ada juga pertemuan pertama sekaligus terakhir. 
Semoga jalan terang kembali ke Pencipta.
Beribu duka, kutak bisa hadir.

Gumuk Pasir Parangkusumo,
2 April 2021

#yogyakarta #jogja #jogjakarta #gumukpasir #gumukpasirparangkusumo
Load More... Follow on Instagram

Join Us

 Blogger Perempuan
PRchecker.info

Lets Eat

Tag

batik belanja online blog budaya buku cerpen editor fashion film financial planner finansial freelancer hijab hijab tutorial hotel hukumonline hukumpedia indonesia jalan-jalan jawa tengah jilbab kerudung kesehatan keuangan kuliner liburan lombok makanan enak menerbitkan buku mobil muslimah parenting pashmina penulis properti restoran savana hijab seni toko online traveling travelling voucher diskon wisata Writer yogyakarta

Posting Terbaru

  • HP Spectre x360 14 Terbaru, Dukung Aktivitas Semua Impian
  • Mobil Toyota Kijang dari Masa ke Masa
  • Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Imugard Memperkuat Imun Tubuh dengan Bahan Alami
  • Dear Perempuan, Mari Merayakan Hidup!

Komentar Terbaru

  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Nunik Utami on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
  • Tuty Prihartiny on Anak Mengalami Alergi Susu Sapi, Ingat Saja “SOYA”
Copyright © 2021 Nunik Utami · Part of Blogger Perempuan. built on the Genesis